Gaya Penonton Konser di Ambon Buat Iskandar Widjaja Terkejut
Iskandar Widjaja (Foto: YouTube)
PEMAIN biola Jerman keturunan Indonesia, Iskandar Widjaja, mengaku terkejut dengan sikap penonton yang hadir pada konser "Ale Rasa Beta Rasa" di Ambon, Senin (14/8) malam. Dalam konsernya tersebut, para penonton bertepuk tangan saat ia tengah memainkan musiknya. Hal itu tidak biasa dilakukan dalam pertunjukan musik klasik.
"Saya terkejut saat saya memainkan lagu Bach dan orang-orang mulai bertepuk tangan. Dalam sedetik saya agak bingung, tapi ini adalah pengalaman yang menyegarkan," ucapnya sambil tertawa.
Cucu dari Udin Widjaja, musisi Indonesia yang sangat terkenal di era Soekarno, itu menjelaskan bahwa penonton resital di Jerman dan wilayah Eropa lainnya sangat kaku dan disiplin. Mereka tidak akan membuat kebisingan apa pun selama pertunjukan berlangsung.
Musisi maupun komponis baru bisa mengetahui penampilannya diapresiasi atau tidak oleh penonton setelah penampilan mereka berakhir. Hal ini telah dianggap sebagai etika yang berlaku selama menonton pertunjukan musik klasik.
Kendati berbeda dengan penonton musik klasik pada umumnya, musisi berdarah Arab, Tionghoa, Medan, dan Ternate itu mengaku tidak mempersoalkannya. Iskandar bahkan menghargai apa yang telah dilakukan penonton di Ambon. "Saya menghargai bahwa Anda menunjukkan kalau Anda menyukai sesuatu secara langsung," katanya.
"Ale Rasa Beta Rasa" merupakan bagian dari rangkaian tur konser yang menampilkan duet violis Iskandar Widjaja dan pianis Ary Sutedja di beberapa kota Indonesia. Meski sedari awal sudah diingatkan untuk tidak membuat kebisingan atau bertepuk tangan saat musik dialunkan, penonton yang hadir seperti terpukau. Mereka tetap bertepuk tangan bahkan hampir di setiap komposisi yang dibawakan Iskandar dan Ary.
"Saya tahu penonton di Indonesia sangat sulit (untuk dipuaskan). Ketika mereka tidak suka dengan penampilanmu, mereka akan mulai makan atau mengirim pesan (main HP). Satu-satunya cara untuk menjangkau mereka hanyalah melalui level emosional," ujar violis berusia 31 tahun ini. Baginya, musik haruslah menyampaikan pesan kepada pendengar, dan untuk bisa mencapainya dengan mudah hanyalah melalui kualitas penampilan yang baik. (*)
Sumber: ANTARA
Baca juga artikel musik menarik lainnya di sini: Para Bule Ini Nyanyikan Lagu Patriotik Indonesia.
Bagikan
Berita Terkait
Debut di Jakarta, Wolf Alice Bawa Era Baru Rock Alternatif ke Asia Tenggara
Rayakan Dua Dekade Berkarya, D’MASIV Hadirkan Tur Konser Spesial 2026
Konser BLACKPINK di GBK Malam Ini, Razia Senjata Hingga Imbauan Waspada Copet
HYDE Siap Guncang Jakarta Lewat Tur Dunia 'HYDE [INSIDE] LIVE 2025', Siap-siap Kebagian Tiketnya!
Barasuara Siap Gelar Tur Jalaran Sadrah, Rayakan Perjalanan Musik di Penghujung 2025
'The Magic of Michael Jackson' akan Hentak Jakarta di 2026, Hidupkan Kembali Perjalanan Musik 'King of Pop'
3 Hari Menyatu dalam Euforia Irama, ini Catatan Perjalanan di Synchronize Festival 2025
Gandeng Ramengvrl, SKAI ISYOURGOD Siap Guncang Jakarta Lewat 'APAC Tour 2025'
Ras Terkuat di Bumi Guncang Synchronize Fest 2025, Nasida Ria dan Mother Bank Berhasil Pukau Penonton!
White Shoes & The Couples Company Gebrak 'District Stage' di Synchronize Fest 2025