Gambarkan Puncak Cartensz Pyramid, Fiersa Besari: Medan Curam dan Terancam Terkena Hipotermia


Puncak Cartensz Pyramid. (Foto: Instagram/Fiersa Besari)
MerahPutih.com - Musisi Fiersa Besari selamat pasca mencapai puncak Carstensz Pyramid , Papua. Dia mengungkap perbedaan gunung Carstensz Pyramid itu dengan gunung lainnya di Indonesia pada umumnya.
Menurut dia, Carstensz Pyramid adalah puncak tertinggi Indonesia dengan nama lain Puncak Jaya.
"Carstensz Pyramid berbeda dengan gunung di Indonesia pada umumnya," kata Fiersa, dikutip dari Instagramnya, Senin (3/3).
Menurut Fiersa, Puncak Jaya punya medan tebing curam dengan ketinggian 600-an meter. Basecamp Yellow Valley ada di ketinggian sekitar 4.200-an MDPL dan Puncak Jaya dengan ketinggian 4.884 MDPL.
Medan yang demikian, menurut Fiersa, mewajibkan para pendaki termasuk dirinya untuk lancar menggunakan alat-alat tali untuk naik dan turun disebut ascending dan rappelling sebagai safety procedure alias prosedur keselamatan.
"Sebagai catatan, di ketinggian di atas 4000-an MDPL, apalagi dalam cuaca buruk, kita memang tidak boleh diam terlalu lama, sebab rentan terkena hipotermia," tulis Fiersa.
Baca juga:
Fiersa Besari Berikan Kabar Situasi Terkini dari Pendakian Carstensz Pyramid, Sudah Tiba di Mimika
Saat ini, Fiersa dan rekannya, pendaki Furky Syahroni baru tiba kembali ke Timika, Papua Tengah pada 3 Maret 2025. Mereka sempat tertahan di YV terkait cuaca buruk yang berdampak pada lalu lintas helikopter.
"Satu-satunya akses resmi ke YV untuk saat ini adalah helikopter. Kondisi kami Alhamdulillah stabil," ujar Fiersa.
Fiersa juga memberikan ucapan belasungkawa yang terdalam atas berpulangnya pendaki Lilie Wijayanti Poegiono atau Mamak Pendaki dan Elsa Laksono.
Dia berdoa, keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kekuatan.
"Semoga Bu Lilie dan Bu Elsa diberikan tempat terbaik di sisi-Nya," doa ayah satu anak itu.
Baca juga:
Sebelum Meninggal akibat Hipotermia, Lilie dan Elsa Berhasil Capai Puncak Carstensz
Ia menyampaikan permohonan maaf atas keterlambatan kabar tersebut, dikarenakan kondisi yang sangat berduka dan syok atas tragedi yang menimpa rekan-rekan pendaki.
"Saya juga ingin meminta maaf karena baru mengabari perihal situasi Carstensz Pyramid (puncak tertinggi Indonesia dengan nama lain Puncak Jaya), karena kami yang berada di 'basecamp' Lembah Kuning (Yellow Valley/YV) pun merasa sangat syok dan berduka atas tragedi yang telah terjadi," tulis Fiersa.
Fiersa menjelaskan, ia dan rekannya, Furky Syahroni, baru tiba kembali di Mimika, Papua Tengah pada 3 Maret 2025 setelah sempat tertahan di Lembah Kuning akibat cuaca buruk.
Kondisi cuaca tersebut berdampak pada lalu lintas helikopter, yang merupakan satu-satunya akses resmi menuju Lembah Kuning saat ini.
Sebelumnya, Lilie Wijayanti Poegiono dan Elsa Laksono, meninggal dunia dalam insiden pendakian di Carstensz Pyramid. Fiersa Besari dan rombongan pendaki lainnya berhasil dievakuasi dengan selamat.
Pendakian ini merupakan bagian dari misi Fiersa Besari dalam menyelesaikan ekspedisi "Atap Negeri" di 33 puncak gunung di Indonesia. (Knu)
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Pendaki Gunung Lawu Asal Magetan Meninggal, Tim SAR Evakuasi

Pendaki Gunung Bawang Tewas Tersambar Petir, Evakuasi Butuh Waktu 12 Jam Lebih

Semua Jalur Rinjani Ditutup Total 1-10 Agustus, Ada 6 Ini Nama Treknya

Pendaki Swiss Jatuh di Rinjani Dievakusi Pakai Helikopter Langsung ke Denpasar

Kasus Kematian Juliana Makin Panas, Menteri Pariwisata Ungkap Fakta Mengejutkan di Balik Tuntutan Keluarga

Menko Polkam Tanggapi Rencana Keluarga Juliana Marins Gugat Pemerintah Indonesia

Wajib Tahu! Kalau Mau Mendaki Gunung, Hindari Makanan Ini Biar Enggak Celaka

Polemik Donasi Rp 1,3 miliar untuk Agam Rinjani

Viral! Penggalangan Donasi Agam Rinjani Resmi Dibatalkan oleh Pihak Platform VOAA Asal Brasil

Hampir Meregang Nyawa! Pendaki Malaysia Tergelincir di Rinjani, Begini Kondisinya Sekarang
