Gabe Newell Tangguhkan Seluruh Game Berbasis NFT di Steam


Gaben turun tangan setelah banyak permasalahan yang terjadi dengan game berbasis NFT di Steam. (Foto: Technologia)
MARAKNYA penipuan yang tak bisa dikontrol serta aksi dari developer licik, membuat Valve turun tangan untuk game berbasis NFT di Steam. Seluruh game NFT di platform tersebut ditangguhkan atas keputusan CEO Valve, Gabe Newell atau yang lebih dikenal dengan Gaben.
Mengutip laman IGN, Gaben melakukan tindakan tersebut setelah para developer yang ternyata menghiraukan hal positif dari NFT dalam game. Berbagai tindakan buruk dari komunitas NFT juga membuat Gaben memutuskan untuk memisahkan teknologi NFT dengan platform Steam.
Baca juga:

"Orang tersebut (pihak developer) terlibat dalam berbagai aktivitas kriminal dan perilaku yang mencurigakan. Jadi ini lebih ke para aktor yang melakukan hal buruk terhadap teknologi ini." ujar Gaben.
Ia menambahkan bahwa developer licik bukanlah pihak yang menjadi ekspektasi besar bagi Valve untuk pasar NFT di platformnya. Keputusan tersebut dilakukan Gaben setelah terungkap game NFT di Steam ternyata menjadi sarana cuci uang dan penipuan ke para pemainnya.
Ketika Steam memperbolehkan developer untuk memperlakukan transaksi via mata uang kripto, banyak kerugian yang dialami para penggunanya. Salah satu permasalahannya adalah pengguna merasakan fluktuasi yang cepat pada transaksi dalam satu minggu awal bermain. Seperti kasus di mana pengguna telah menghabiskan lebih dari Rp 6 juta untuk satu game, kemudian nilai dari NFT yang dibeli turun hingga menjadi puluhan ribu rupiah saja.
Apalagi banyak developer yang melakukan rugpull dari game yang telah mereka garap, regulasi tersebut tidak dapat dikontrol oleh Valve. Kasus dari rugpull di Steam ternyata memakan sebagian persen dari total transaksi rata-rata yang ada pada platform tersebut.
Baca juga:

Di kesempatan lain, dalam wawancara terbarunya dengan PC Gamer, Gaben telah memberikan pendapatnya tentang metaverse dan kepemilikan digital. Menurut Newell ia tidak mengerti mengapa metaverse bisa masuk akal, bahkan menurutnya metaverse tidak dapat disamakan dengan game Final Fantasy XIV. Pengguna metaverse seakan sok tahu dengan definisi dari MMO (massive multiplayer online).
"Mereka seperti 'Oh, kamu dapat melakukan kustomisasi avatar'. Cobalah berkeliling ke La Noscea di Final Fantasy XIV dan katakan bahwa ini belum pernah ada satu dekade lalu. tidak sepenuhnya baru," ujar Newell pada wawancara tersebut sebagai bentuk sarkasme untuk Metaverse. (dnz)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
Karakter 'KPop Demon Hunters' Beraksi di Arena 'Fortnite', Hadir dengan Mode dan Item Eksklusif

HoYoverse Kenalkan Gim Life Sim Kosmik Terbaru Petit Planet

Honkai: Star Rail Versi 3.6 Rilis 24 September, Bagi-Bagi Gratis Karakter Dan Heng • Permansor Terrae

Dimulai Hari Ini! Timnas Valorant Indonesia Siap Tampil Ganas di China-ASEAN Esports Championship 2025

Walkot Solo Jadikan 'Roblox' Ekskul, DPRD Ingatkan Jangan Sampai Munculkan Masalah Baru

'Super Mario Galaxy Movie', Petualangan Baru Mario Siap Mendarat di Bioskop 2026

LaLiga Menyala! Barcelona dan Real Madrid Dapat Rating Tertinggi di EA FC 26

Jadwal MPL ID Season 16 Week 4 Hari Ini: Simak Jadwal Lengkap dan Analisanya

Roblox Jadi Ekstrakurikuler SMP di Solo, Walkot Respati Sebut Jadi Edukasi Menarik

Genshin Impact Rayakan Anniversary Ke-5, Nod-Krai Resmi Dibuka
