Pemerintah Jepang Edit Foto Resmi Kabinetnya, Baju PM Baru Terlihat Berantakan
PM Baru Jepang bakal adakan Pemilu lebih cepat. (Foto: Unsplash/Romeo A)
MerahPutih.com - Pemerintah Jepang telah mengakui foto resmi kabinet barunya telah diedit agar para anggotanya tampak tidak berantakan. Sebelumnya memang beredar spekulasi di media sosial foto resmi kabinet baru Jepang telah diedit.
Foto-foto yang diambil oleh media lokal menunjukkan perdana menteri baru, Shigeru Ishiba, dan menteri pertahanannya mengenakan kemeja putih berpotongan kecil yang terlihat di balik jas mereka. Namun, dalam foto resmi yang dikeluarkan kantor perdana menteri pada hari Kamis pekan kemarin sudah menampilkan sosok keduanya dengan pakaian lebih rapi.
Setelah banyak ejekan daring, seorang juru bicara pemerintah pada hari Senin mengatakan ada sedikit penyuntingan pada foto tersebut, demikian diberitakan BBC, Senin (7/10).
Juru bicara Yoshimasa Hayashi mengatakan kepada wartawan bahwa gambar tersebut telah disunting karena foto kelompok yang diambil oleh kantor perdana menteri akan dilestarikan selamanya sebagai kenang-kenangan.
Baca juga:
Ia menambahkan bahwa pengeditan kecil biasanya dilakukan pada foto-foto ini. Komentarnya muncul setelah serangkaian ejekan di media sosial.
"Ini lebih mengerikan daripada foto bersama di semacam klub lansia saat bertamasya ke sumber air panas. Benar-benar memalukan," tulis seorang pengguna di X.
Pengguna lain mengatakan anggota kabinet mengenakan jas dengan ukuran yang salah. Ada juga yang menyebut celana mereka tidak terlihat proporsional.
Foto itu diambil pada hari Kamis setelah pertemuan pertama kabinet baru Jepang. Beberapa hari sebelumnya, Ishiba menggantikan perdana menteri yang akan lengser, Fumio Kishida, sebagai ketua partai yang berkuasa di negara itu.
Baca juga:
Ia secara resmi dilantik sebagai perdana menteri pada hari Selasa. Ishiba telah mengumumkan rencana untuk mengadakan pemilu cepat pada tanggal 27 Oktober.
"Penting bagi pemerintahan baru untuk dinilai oleh rakyat sesegera mungkin," katanya dalam konferensi pers di Tokyo, dilaporkan Reuters belum lama ini.
Pemilu, yang akan berlangsung lebih dari setahun sebelum jadwalnya, akan menentukan partai mana yang menguasai majelis rendah parlemen. (ikh)
Bagikan
Berita Terkait
Jepang Bakal Naikkan Biaya Visa, Bisa Capai Rp 4,2 Juta Bagi Penduduk Asing
CHAMELEON LIME WHOOPIEPIE Rilis 'Whoop It Up' Deluxe: 22 Lagu, 'PUNKS', dan Nostalgia Tamagotchi
Selain di Indonesia, Cloudflare Tengah Bermasalah Dengan Jepang
Tahap Pertama, Mobil Buatan Jepang Disasar Pakai BBM Bioetanol 10 Persen
Toyota Bakal Gelontorkan Rp 1,6 Trilun di Proyek Hilirisasi Timah dan Tembaga
Gempa M 6,7 Lepas Pantai Sanriku, Jepang Keluarkan Peringatan Tsunami Sore Tadi
Sidang Pembunuh Mantan PM Jepang Shinzo Abe Dimulai, Motifnya Dendam kepada Gereja Unifikasi
Gedung Putih Klaim PM Jepang Sanae Takaichi Janji Menominasikan Presiden AS Donald Trump untuk Hadiah Nobel Perdamaian
JO1 Rilis EP 'Handz In My Pocket', Jadi Simbol Kepercayaan dan Potensi Diri
Profil Sanae Takaichi, dari Drummer Band Metal hingga Jadi Perempuan Pertama Jabat Perdana Menteri Jepang