Foto Kondom Bergambar Jokowi-Ma'ruf Beredar, NasDem: Cara Biadab dan Tidak Beretika Itu Harus Dibasmi

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Senin, 11 Maret 2019
Foto Kondom Bergambar Jokowi-Ma'ruf Beredar, NasDem: Cara Biadab dan Tidak Beretika Itu Harus Dibasmi

Pasangan nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf Amin (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

Merahputih.com - Partai NasDem mengecam beredarnya foto alat kontrasepsi (kondom) bergambar pasangan capres-cawapres pasangan 01 Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin di media sosial. NasDem meminta polisi segera mengusut penyebaran foto tersebut.

Wakil Sekjen Bidang Organisasi, Kaderisasi dan Keanggotaan (OKK) DPP Partai NasDem, Hermawi Taslim menilai beredarnya foto alat kontrasepsi bergambar Jokowi-Ma'ruf di media sosial merupakan kampanye hitam. Penyebaran foto diduga kuat dilakukan secara sengaja untuk merusak citra Jokowi-Ma'ruf.

"Cara-cara biadab dan tidak beretika seperti itu tidak bisa ditoleransi. Harus dibasmi. Tidak boleh berkembang menjadi budaya politik di Indonesia," ujar Hermawi, Minggu (10/3).

Wakil Direktur Hukum dan Advokasi Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin itu menegaskan kampanye seperti itu sudah tergolong hitam dan kotor dengan niat menjatuhkan lawan.

Foto kondom bergambar Jokowi-Ma'ruf Amin yang beredar di media sosial (@riantinada)

Partai NasDem sendiri mencurigai, praktik kampanye itu tidak hanya merusak citra pasangan calon nomor urut 01, tetapi berniat memecah belah kesatuan dan persatuan bangsa. Bukan tidak mungkin cara-cara seperti itu akan membangkitkan fanatisme pasangan calon kemudian masyarakat diadu domba dan pecah belah.

"Siapa pun pelakunya harus dihukum. Kalau pun rakyat biasa, tetap harus diproses. Jangan sampai dimaafkan dengan alasan mereka hanya diperalat," tegas Hermawi.

Ia menambahkan pemilihan umum, baik pemilihan legislatif maupun pemilihan presiden merupakan wahana demokrasi yang bermoral, beretika dan jauh dari praktik-praktik kebiadaban. Masa kampanye, khususnya pilpres, harus menjadi momentum pemaparan program, visi dan misi para kandidat agar publik mempunyai gambaran mengenai para calon pemimpin.

"Bukannya merusak sendi-sendi demokrasi dengan cara menyebarkan fitnah yang keji tidak bermoral seperti ini," beber Hermawi dikutip Antara.

NasDem mengingatkan agar aturan hukum dan etika di atas segalanya. Pertarungan kontestasi harus dalam bingkai aturan dan kaidah demokrasi.

"Kita harus menjaga agar kontestasi ini berjalan di dalam koridor demokrasi dan aturan hukum. Sekali kita bermain fitnah, menyebarkan hoaks dan sejenisnya, pihak ke tiga atau ke empat akan dengan mudah menumpangnya. Kita yang saling tuding, saling tuduh," ujarnya. (*)

#Jokowi-Ma'ruf Amin #Kondom
Bagikan

Berita Terkait

Lifestyle
Museum Belanda Pamerkan Kondom Langka Abad ke-19, masih Utuh belum Dipakai tapi Terbukti tak Efektif
Amat mungkin, kondom ini merupakan suvenir dari sebuah rumah bordil.
Dwi Astarini - Minggu, 08 Juni 2025
 Museum Belanda Pamerkan Kondom Langka Abad ke-19, masih Utuh belum Dipakai tapi Terbukti tak Efektif
Indonesia
Survei Charta Politika Sebut 61 Persen Pemilih Jokowi Pilih Ganjar
Salah satu yang menarik dari survei nasional ini adalah 61 persen pemilih Jokowi-Ma'ruf yang menetapkan pilihannya ke Ganjar Pranowo
Andika Pratama - Senin, 15 Mei 2023
Survei Charta Politika Sebut 61 Persen Pemilih Jokowi Pilih Ganjar
Indonesia
Survei Algoritma: Masyarakat Puas Kinerja Jokowi, tapi Tak Setuju Pemilu Ditunda
Namun, hal tersebut tak lantas membuat wacana penundaan pemilu atau perpanjangan masa jabatan presiden mendapat kata setuju dari mayoritas publik.
Andika Pratama - Senin, 23 Januari 2023
Survei Algoritma: Masyarakat Puas Kinerja Jokowi, tapi Tak Setuju Pemilu Ditunda
Indonesia
Ada Kemunduran Demokrasi di 3 Tahun Kepemimpinan Jokowi-Ma'ruf Amin
"Ada kemunduran demokrasi yang sangat signifikan dan perlu menjadi perhatian serius pemerintah. Kasus peretasan, doxing dan berbagai kasus lainnya yang menimpa aktivis pro demokrasi," imbuhnya.
Andika Pratama - Jumat, 21 Oktober 2022
Ada Kemunduran Demokrasi di 3 Tahun Kepemimpinan Jokowi-Ma'ruf Amin
Indonesia
Tindakan Represif Aparat Penegak Hukum Meningkat di 3 Tahun Jokowi-Ma'ruf
Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras), Fitri Maulidiyanti menilai, janji Jokowi melakukan reformasi Polri demi meningkatkan kepercayaan publik kepada Polri juga dianggap belum berhasil.
Mula Akmal - Jumat, 21 Oktober 2022
Tindakan Represif Aparat Penegak Hukum Meningkat di 3 Tahun Jokowi-Ma'ruf
Bagikan