FITRA Desak DPR Tagih Kinerja Rini Soemarno

MerahPutih Peristiwa - Sekjen Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) Yenny Sucipto menilai program kerja Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno tidak sejalan dengan Nawa Cita. Sebab, sistem kerja Rini disebut tidak transparan dan akuntabel. 

"Menurut penilaian kami sistem kerjanya tidak transparan dan akuntabel," jelas Yenny di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (10/11).

Yenny menilai selama ini program kerja BUMN terkesan selundupan. Hal tersebut terlihat ketika Menteri BUMN minta tambahan dana Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp40,4 triliun dalam RAPBN-P 2016 yang diperuntukan bagi perusahaan-perusahaan BUMN dengan alasan pengembangan bisnis. Padahal, kata Yenny, hingga kini ekspansi perusahaan BUMN tidak transparan.

"Menteri (Rini) selalu memberikan alasan klasik, seperti mengajukan tambahan dana PMN untuk ekspansi bisnis. Padahal dia (Rini) belum punya roadmap-nya seperti apa, lalu untuk sektor apa, keuntungannya untuk apa, pengembangan bisnisnya bagaimana, devidennya berapa, lalu laba bersihnya berapa. Apakah berkaitan dengan kesejahteraan masyarakat," ujarnya.

Untuk itu, Fitra mendesak DPR menagih janji Rini dalam memimpin kementerian BUMN.

"Sampai sejauh ini DPR juga tidak melakukan tagih janjinya. Padahal seharusnya DPR kritis dalam hal-hal seperti ini," pungkasnya. (rfd)

BACA JUGA:

1. FITRA Tuding Ada Kongkalikong Antara Rini Soemarno dengan DPR
2. FITRA: Tarif Cukai Rokok Naik, Pengangguran Bertambah
3. Seluruh Fraksi DPR Tolak PMN yang Diusulkan oleh Menteri Rini
4. DPR: Sebagian Pengajuan PMN Tidak Layak Disetujui
5. Sekjen Almisbat Sebut Rini Soemarno Hambat Nawa Cita