Firmanzah Minta Jokowi-JK Evaluasi Enam Paket Kebijakan Ekonominya


Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Menteri Kabinet Kerja bidang Ekonomi mengumumkan paket kebijakan untuk mengatasi pelemahan ekonomi global ( ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma)
Merahputih Keuangan - Sebelum mengeluarkan paket kebijakan ekonomi baru, Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla diminta melakukan evaluasi paket kebijakan ekonomi tahap I hingga VI. Evaluasi penting untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi tahun depan. Demikian disampaikan ahli ekonomi yang juga Rektor Universitas Paramadina Firmanzah dalam simposium nasional di Jakarta, belum lama ini.
Mantan staf khusus Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melanjutkan, sejauh ini paket kebijakan ekonomi jilid pertama hingga enam efeknya belum bisa dirasakan langsung masyarakat. Sebab kebijakan tersebut berorientasi untuk mendorong kepentingan perekonomian nasional.
"Selama ini, Paket yang sebelumnya kan lebih kepada suplai side, belum ada yang mendorong daya beli masyarakat," sambungnya.
Masih kata Firmanzah, evaluasi kebijakan begitu penting agar paket kebijakan yang dikeluarkan kelak tepat sasaran dan stimulus berikutnya akan jauh lebih efektif.
"Dari paket sebelumnya itu cari bottlenecking-nya (sumbatan) dimana, atasi persoalannya dulu dan jangan sampai paket berikutnya keluar tanpa analisa terlebih dahulu," jelasnya.
Oleh karena itu, lanjutnya, selama ini pemerintah sudah mampu mengatasi kesulitan yang menjadi hambatan yang dihadapi Indonesia. Pada Paket Kebijakan VII pemerintah ingin mendorong daya beli masyarakat agar lebih meningkat.
"Untuk itu saya meminta kepada agar pemerintah lebih concern lagi pada pokok-pokok persoalan yang selama ini menjadi permasalahan bagi dunia usaha," demikian Firmanzah.
Untuk diketahui Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengaku optimis pertumbuhuan ekonomi Indonesia pada tahun 2016 akan lebih baik. Kondisi perekonomian nasional akan segera pulih. Ada tiga hal yang menjadikan pertumbuhan ekonomi tahun 2016 diprediksi naik.
"Ada tiga hal. Pertama tidak adanya perubahan nomenklatur kementerian, kedua anggaran langsung cair Januari 2016, dan terakhir adalah karena tender sudah dilakukan sejak November 2015," kata Kepala Riset LIPI, Ikrar Nusa Bakti di Jakarta, Selasa (24/11). (Abi)
BACA JUGA:
- Firmanzah Optimis Pertumbuhan Ekonomi 2016 Lebih Baik
- BI Ramalkan Pertumbuhan Ekonomi 2016 Mencapai 5,6 Persen
- Menkeu: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Mengalami Perbaikan
- E Commerce Berharga untuk Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
- Pertumbuhan Ekonomi RI 2016 5,4 Persen
Bagikan
Bahaudin Marcopolo
Berita Terkait
Cerita Ajudan Saat Jokowi Pemulihan Sekaligus Liburan di Bali Bersama Semua Cucu

Investasi Bangunan Landai, Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI 2025 Turun 0,1%

Bank Permata: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 2025 Melambat Bergerak 4,5 Hingga 5,0 Persen

Anggota Watimpres Era Presiden Jokowi, Djan Faridz Jalani Pemeriksan KPK

Bank Indonesia Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2025 Capai Target

Pulang ke Solo, Jokowi Akan Dilibatkan dalam Kegiatan Kampung oleh Pengurus RT/RW Setempat

H-1 Pensiun, Mural Infrastruktur Era Jokowi Mejeng di Jalan Slamet Riyadi

Hari Kerja Terakhir di Istana Negara, Jokowi Bicarakan Proses Transisi Pemerintahan

Mitos Seputar Pohon Pulai yang Ditanam di Istana Negara oleh Jokowi

[HOAKS atau FAKTA]: Jokowi Marah karena Prabowo Tiba-tiba Pilih Anies Jadi Wapres
![[HOAKS atau FAKTA]: Jokowi Marah karena Prabowo Tiba-tiba Pilih Anies Jadi Wapres](https://img.merahputih.com/media/8e/c3/68/8ec368373b1f5bed8e9627aeb68c36e7_182x135.jpeg)