Firmanzah Minta Jokowi-JK Evaluasi Enam Paket Kebijakan Ekonominya

Bahaudin MarcopoloBahaudin Marcopolo - Kamis, 26 November 2015
Firmanzah Minta Jokowi-JK Evaluasi Enam Paket Kebijakan Ekonominya

Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Menteri Kabinet Kerja bidang Ekonomi mengumumkan paket kebijakan untuk mengatasi pelemahan ekonomi global ( ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

Merahputih Keuangan - Sebelum mengeluarkan paket kebijakan ekonomi baru, Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla diminta melakukan evaluasi paket kebijakan ekonomi tahap I hingga VI. Evaluasi penting untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi tahun depan. Demikian disampaikan ahli ekonomi yang juga Rektor Universitas Paramadina Firmanzah dalam simposium nasional di Jakarta, belum lama ini.

Mantan staf khusus Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melanjutkan, sejauh ini paket kebijakan ekonomi jilid pertama hingga enam efeknya belum bisa dirasakan langsung masyarakat. Sebab kebijakan tersebut berorientasi untuk mendorong kepentingan perekonomian nasional.

"Selama ini, Paket yang sebelumnya kan lebih kepada suplai side, belum ada yang mendorong daya beli masyarakat," sambungnya.

Masih kata Firmanzah, evaluasi kebijakan begitu penting agar paket kebijakan yang dikeluarkan kelak tepat sasaran dan stimulus berikutnya akan jauh lebih efektif.

"‎Dari paket sebelumnya itu cari bottlenecking-nya (sumbatan) dimana, atasi persoalannya dulu dan jangan sampai paket berikutnya keluar tanpa analisa terlebih dahulu," jelasnya.

‎Oleh karena itu, lanjutnya, selama ini pemerintah sudah mampu mengatasi kesulitan yang menjadi hambatan yang dihadapi Indonesia. Pada Paket Kebijakan VII pemerintah ingin mendorong daya beli masyarakat agar lebih meningkat.

"Untuk itu saya meminta kepada agar pemerintah lebih concern lagi pada pokok-pokok persoalan yang selama ini menjadi permasalahan bagi dunia usaha," demikian Firmanzah.

Untuk diketahui Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengaku optimis pertumbuhuan ekonomi Indonesia pada tahun 2016 akan lebih baik. Kondisi perekonomian nasional akan segera pulih. Ada tiga hal yang menjadikan pertumbuhan ekonomi tahun 2016 diprediksi naik.

"Ada tiga hal. Pertama tidak adanya perubahan nomenklatur kementerian, kedua anggaran langsung cair Januari 2016, dan terakhir adalah karena tender sudah dilakukan sejak November 2015," kata Kepala Riset LIPI, Ikrar Nusa Bakti di Jakarta, Selasa (24/11). (Abi)

BACA JUGA: 

  1. Firmanzah Optimis Pertumbuhan Ekonomi 2016 Lebih Baik
  2. BI Ramalkan Pertumbuhan Ekonomi 2016 Mencapai 5,6 Persen
  3. Menkeu: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Mengalami Perbaikan
  4. E Commerce Berharga untuk Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
  5. Pertumbuhan Ekonomi RI 2016 5,4 Persen

 

#Presiden Jokowi #LIPI #Pertumbuhan Ekonomi Indonesia #Firmanzah
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Cerita Ajudan Saat Jokowi Pemulihan Sekaligus Liburan di Bali Bersama Semua Cucu
Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) tiba dikediaman Jalan Kutai Utara 1, Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo usai berlibur bersama cucunya di Bali, Sabtu (12/7).
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 13 Juli 2025
Cerita Ajudan Saat Jokowi Pemulihan Sekaligus Liburan di Bali Bersama Semua Cucu
Indonesia
Investasi Bangunan Landai, Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI 2025 Turun 0,1%
BI merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2025
Wisnu Cipto - Rabu, 21 Mei 2025
Investasi Bangunan Landai, Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI 2025 Turun 0,1%
Indonesia
Bank Permata: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 2025 Melambat Bergerak 4,5 Hingga 5,0 Persen
Permata Institute for Economic Research (PIER) memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia melambat.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 14 Mei 2025
Bank Permata: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 2025 Melambat Bergerak 4,5 Hingga 5,0 Persen
Berita Foto
Anggota Watimpres Era Presiden Jokowi, Djan Faridz Jalani Pemeriksan KPK
Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) era Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi), Djan Faridz usai menjalani pemeriksaan KPK di Gedung Merah Putih, Kuningan, Jakarta, Rabu (26/3/2025).
Didik Setiawan - Rabu, 26 Maret 2025
Anggota Watimpres Era Presiden Jokowi, Djan Faridz Jalani Pemeriksan KPK
Berita Foto
Bank Indonesia Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2025 Capai Target
Suasana kesibukan kota Jakarta saat malam hari di Kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (10/3/2025).
Didik Setiawan - Senin, 10 Maret 2025
Bank Indonesia Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2025 Capai Target
Indonesia
Pulang ke Solo, Jokowi Akan Dilibatkan dalam Kegiatan Kampung oleh Pengurus RT/RW Setempat
Jokowi diharapkan kembali berbaur dengan masyarakat di wilayah setempat.
Frengky Aruan - Selasa, 22 Oktober 2024
Pulang ke Solo, Jokowi Akan Dilibatkan dalam Kegiatan Kampung oleh Pengurus RT/RW Setempat
Indonesia
H-1 Pensiun, Mural Infrastruktur Era Jokowi Mejeng di Jalan Slamet Riyadi
Presiden Joko Widodo akan kembali ke Solo setelah purnatugas.
Ananda Dimas Prasetya - Sabtu, 19 Oktober 2024
H-1 Pensiun, Mural Infrastruktur Era Jokowi Mejeng di Jalan Slamet Riyadi
Indonesia
Hari Kerja Terakhir di Istana Negara, Jokowi Bicarakan Proses Transisi Pemerintahan
Jokowi juga menggelar makan siang terakhir bersama jajaran menteri kabinet kerja
Angga Yudha Pratama - Jumat, 18 Oktober 2024
Hari Kerja Terakhir di Istana Negara, Jokowi Bicarakan Proses Transisi Pemerintahan
Lifestyle
Mitos Seputar Pohon Pulai yang Ditanam di Istana Negara oleh Jokowi
Presiden Joko Widodo menanam pohon pulai di perkarangan Istana Negara Jakarta pada Kamis (17/10) atau sebelum berakhirnya masa jabatan.
Frengky Aruan - Jumat, 18 Oktober 2024
Mitos Seputar Pohon Pulai yang Ditanam di Istana Negara oleh Jokowi
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Jokowi Marah karena Prabowo Tiba-tiba Pilih Anies Jadi Wapres
Dalam narasinya disebutkan Jokowi marah karena Prabowo diam-diam memilih mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan sebagai wakil presiden (wapres) pengganti Gibran Rakabuming Raka.
Frengky Aruan - Jumat, 18 Oktober 2024
[HOAKS atau FAKTA]: Jokowi Marah karena Prabowo Tiba-tiba Pilih Anies Jadi Wapres
Bagikan