Fintech Lending Dorong Inklusi Keuangan UMKM Selama Pandemi COVID-19


Sebanyak 39 persen UMKM yang melakukan pinjaman mengaku baru pertama kali meminjam di Investree. (Foto: Unsplash/bady abbas)
PERUSAHAAN financial technology (fintech) lending Investree berhasil mendukung keberlangsungan bisnis UMKM selama pandemi sejak 2020-2021. Dampak yang diberikan meliputi aspek ekonomi, sosial, dan psikologi.
Hal tersebut terdapat dalam hasil riset Beyond Lending: Membangun Ketahanan UMKM di Masa Pandemi Covid-19 - Studi Kasus Investree 2020-2021. Kaitannya dengan ekonomi, selain mampu meningkatkan dan mempertahankan pendapatan pelaku UMKM, Investree berhasil mendorong inklusi keuangan melalui penyediaan fasilitas pinjaman produktif secara mudah dan cepat.
Sebanyak 39 persen UMKM yang melakukan pinjaman mengaku baru pertama kali meminjam di Investree. Segmen peminjam yang menerima penyaluran pinjaman terdiri dari segmen mikro 37 persen, segmen kecil 47 persen, dan segmen menengah 30 persen.
Baca Juga:

“Ini menjadi bukti bahwa akses pembiayaan fintech lending dapat menjadi alternatif modal kerja yang menguntungkan sekaligus kaya manfaat bagi pertumbuhan bisnis pengusaha. Apalagi pada era digital serba cepat saat ini," kata Co-Founder dan CEO Investree, Adrian Gunadi, dalam keterangan resminya, Kamis (7/4).
Terkait inklusi keuangan, hasil riset Tenggara Strategics menyatakan akses pinjaman tersebut memungkinkan para pelaku UMKM beralih produk, bahkan industri dalam beradaptasi dan mempertahankan bisnis selama pandemi. Peralihan industri selama pandemi dialami oleh segmen mikro 14 persen, segmen kecil 18 persen, dan segmen menengah 11 persen.
Sebagian peminjam mikro pivot atau beralih ke industri makanan dan minuman. Sementara peminjam kecil dan menengah mengambil kesempatan dari industri yang sedang berkembang selama pandemi. Seperti perlengkapan kesehatan (APD) dan penyediaan kebutuhan sekolah daring/alat tulis.
Baca juga:

Setelah pelaku UMKM melihat kondisi pasar dan memutuskan pivot, akses pinjaman Investree menyokong mereka untuk beralih produk dan industri dengan menyediakan dana yang dapat digunakan untuk perputaran modal.
Selain modal sosial, kualitas hidup para pelaku UMKM yang mendapatkan fasilitas pembiayaan turut meningkat. Penelitian terhadap 275 peminjam menemukan peningkatan 14 persen kualitas hidup. Hal ini diukur dari berbagai aspek seperti kesejahteraan ekonomi, sosial, fisik, dan psikologis.
"Dukungan dari platform fintech lending tidak hanya berdampak terhadap inklusi keuangan, tapi juga ada aspek non-ekonomi khususnya sosial dan psikologi. Mudah-mudahan akses pembiayaan digital semacam ini dapat terus membantu UMKM berkembang," tutup Riyadi Suparno selaku Executive Director Tenggara Strategics. (and)
Baca juga:
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
Gen Z Juga Suka Nabung, Simpan Uang di Dompet Digital

Komunal Dorong Diversifikasi Cerdas lewat Deposito BPR

Ramalan Zodiak 13 April 2025: Cinta dan Keuangan, Apakah Saling Mengisi atau Justru Menjadi Beban?

Ramalan Zodiak 11 April 2025: Cinta, Karier, dan Keuangan Anda Hari Ini

Ramalan Zodiak 10 April 2025: Tantangan Asmara, Keuangan, dan Keluarga

BTS Terlalu Lama Hiatus, Perusahaan HYBE Rasakan Penurunan Finansial

Ruang Baru, Sumber Inspirasi Anak-anak SOS Children's Village untuk Raih Harapan

Perempuan-perempuan Hebat Berkumpul di Jakarta, Rayakan Kepemimpinan Menginspirasi

Ramalan Zodiak 26 Februari 2025: Pengaruh Cinta dan Kesehatan dalam Keputusan Finansial

Tips Kelola Keuangan untuk Aquarius, Wajib Bikin Perencanaan Biar Enggak Boncos
