FIA Larang Pembalap F1 Beri Pernyataan Politis


Pembalap tak boleh memberikan pernyataan politis. (Foto: F1)
DALAM versi terbaru dari Kode Olahraga Internasional FIA yang disetujui mulai awal 2023, badan pengatur olahraga balap mobil itu menguraikan berbagai jenis regulasi tambahan. Regulasi tambahan tersebut mengatur kebebasan berpolitik para pembalap. Demikian diungkap Motorsport, Rabu (21/12).
Pasal 12.2.1.n terbaru menyatakan pembalap akan dianggap melanggar aturan jika mereka ‘secara umum membuat dan menunjukkan pernyataan atau komentar politik, agama, dan pribadi yang secara khusus melanggar prinsip umum netralitas yang dipromosikan FIA di bawah Statuta-nya.
Bisa diberikan pengecualian jika sebelumnya telah disetujui secara tertulis oleh FIA untuk kompetisi internasional, atau oleh Otoritas Olahraga Nasional (ASN) yang relevan untuk kompetisi nasional dalam yurisdiksi mereka. Perubahan tersebut muncul setelah makin banyak pembalap yang melontarkan pernyataan pribadi nan kontroversial.
Baca juga:
Ini Alasan Mobil F1 Mudah Hancur saat Tabrakan

Kisah paling terkenal ialah kala Lewis Hamilton balapan di Mugello 2020. Pembalap Mercedes itu mengenakan T-Shirt di podium yang bertuliskan, ‘Tangkap polisi yang membunuh Breonna Taylor'. Di bagian belakang, terdapat gambar wajahnya dan tulisan, 'Sebut namanya'.
Taylor ialah seorang teknisi medis dari Louisville, Kentucky, yang ditembak di apartemennya oleh polisi. Tujuh polisi menggerebek rumahnya tanpa surat perintah terkait dengan penyelidikan narkotika.
Kekasihnya, Kenneth Walker, menembak ke arah polisi karena mengira mereka penyusup. Akibatnya, polisi membalas tembakan itu. Taylor ditembak delapan kali dan meninggal karena luka-lukanya. Walker baru-baru ini menyelesaikan gugatan dengan pihak berwenang atas masalah tersebut.
Tindakan Hamilton itu mendorong FIA mengubah catatan acara yang dikeluarkan pada F1 GP Rusia untuk mencegah hal itu terulang kembali. Para pembalap diberi tahu bahwa mereka hanya bisa mengenakan baju balap mereka sampai ke leher untuk podium dan wawancara pascabalapan. Hal itu dicantumkan dalam Peraturan Olahraga F1.
Baca juga:
Mengenal Pentingnya Fungsi Halo Pada Mobil F1

Tak berhenti di Hamilton. Sebastian Vettel juga melakukan hal serupa kala ia memakai T-shirt untuk meningkatkan kesadaran akan masalah lingkungan dan politik. Pada Grand Prix Hungaria 2021, ia ditegur karena tak melepas kaus 'Same Love' saat lagu kebangsaan diputar sebelum balapan.
Tidak jelas apa yang mendorong tindakan keras terbaru dari FIA. Namun, di masa lalu, mereka telah menunjukkan punya sedikit toleransi terhadap upaya orang untuk membuat pernyataan politik.
FIA juga telah menambahkan pada Kode Olahraga Internasional bahwa pembalap harus benar-benar mematuhi protokol podium. Itu berarti pembalap bisa saja dikenai sanksi bila gagal mematuhi instruksi FIA mengenai aturan terkait dengan berpolitik maupun berpakaian saat di atas podium. (waf)
Baca juga:
Ada Sprint Race di F1 GP Austria 2022, Catat Jadwalnya
Bagikan
Andrew Francois
Berita Terkait
Kendaraan Listrik Makin Marak di Indonesia, DPR Dorong Pemerintah Optimalkan Potensi Bisnis Pergantian Baterai

BAIC BJ30 Unjuk Gigi di GIIAS Bandung 2025, Ada Harga Khusus Buat 500 Pembeli Pertama!

IMOS 2025 Ditutup, Sukses Catat Lebih daripada 103 Ribu Pengunjung

JAECOO J8 ARDIS Guncang GIIAS Semarang, Hadir dengan Sederet Desain Premium Hingga Fitur Canggih

Panduan Lengkap Mengunjungi IMOS 2025: Tiket, Parkir, dan Fasilitas

BAIC Meriahkan GIIAS Semarang 2025, Luncurkan BJ30 Hybrid
Sudah Dibuka, Kemenperin Harap IMOS 2025 Jadi Pendorong Inovasi bagi Industri Otomotif Nasional

IMOS 2025 Resmi Dibuka: Pamerkan Motor Terbaru, Teknologi Canggih, hingga Inovasi Industri Roda Dua

Mosride dan Modifikasi Jadi Sorotan di Indonesia Motorcycle Show 2025

IMOS 2025 Siap jadi Tempat Bertemunya Teknologi dan Seni, Hadirkan Motor Tercanggih dan Kompetisi Modifikasi Paling Kreatif
