Festival Lima Gunung Bangkitkan Komunitas "Ndeso"

Asty TCAsty TC - Selasa, 01 Agustus 2017
Festival Lima Gunung Bangkitkan Komunitas

Pertunjukan "Menari Bersama Hujan" di panggung terbuka Festival Lima Gunung XVI kawasan lereng Gunung Merbabu (Foto: ANTARA/Anis Efizudin)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

SEDIKITNYA 60 grup kesenian turut serta dalam Festival Lima Gunung (FLG) XVI/2017 yang berlangsung pada 28-30 Juli lalu. Acara diisi antara lain dengan pentas tarian tradisional dan kontemporer, pameran seni rupa dan batik, pentas musik, peluncuran buku, pidato kebudayaan, serta kirab budaya.

Diadakan di kawasan Gunung Merbabu, Dusun Gejayan, Desa Banyusidi, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, festival ini digagas oleh komunitas seniman petani. Komunitas tersebut mencakup lima gunung di Kabupaten Magelang, yakni Merapi, Merbabu, Andong, Sumbing, dan Menoreh.

festival lima gunung
Penampilan Paguyuban Grasak dari Tepus di Festival Lima Gunung XVI, Minggu (30/7). (Foto: ANTARA/Mohammad Ayudha)

Mengambil tema "Mari Goblok Bareng", para seniman petani memberikan sindiran halus. Mereka menyoroti berbagai persoalan kehidupan masyarakat berbangsa dan bernegara akhir-akhir ini. Tema tersebut merupakan bentuk keprihatinan masyarakat desa dan gunung terhadap kehidupan perkotaan.

Dalam kaitannya dengan kemajuan zaman, Wenti, pengajar Jurusan Tari Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta, mengemukakan bahwa mental dan jiwa generasi muda penting untuk dilatih. Untuk itulah Komunitas Lima Gunung ada bukan sekadar berlatih kesenian, melainkan juga membangun mental, memperluas pengetahuan, dan berjejaring dengan komunitas lain.

"Komunitas ini menggodok generasi baru berkesenian, menjaga tradisi, dan berkomunitas. Melatih jiwa-jiwa supaya tidak rentan terhadap tantangan zaman. Tidak mudah 'gumunan' (terpukau). Kesenian menjadi sarana membangun kehidupan bersama, berkumpul, dan berelasi," ucap Wenti, seperti dilansir dari ANTARA.

festival lima gunung
Penari mementaskan tarian "Mother Earth" bertajuk Paskamikir di Festival Lima Gunung XVI, Sabtu (29/7). (Foto: ANTARA/Maulana Surya)

Festival ini juga mengajak anak-anak muda untuk menjaga nilai-nilai kearifan desa dan budaya masyarakatnya. Salah satunya melalui instalasi panggung garuda ukuran raksasa yang dibuat dari berbagai bahan alam. Selain seniman, para pemuda dusun setempat turut terlibat aktif dalam mempersiapkan festival. Kecintaan akan bangsa Indonesia pun ikut digugah melalui kirab budaya yang dilanjutkan dengan menyanyikan lagu nasional "Indonesia Tanah Air Beta" bersama.

Supadi Haryanto, Ketua Komunitas Lima Gunung, menyatakan bahwa agenda seni budaya itu merupakan festival hati. Para seniman dan penonton hadir untuk bergembira bersama dalam nilai-nilai kearifan masyarakat desa dan gunung.

Selain menyindir dalam rupa seni dan budaya, perkumpulan orang-orang "ndeso" ini juga punya sesuatu untuk orang-orang kota. "Isu-isu terakhir Indonesia, contohnya tentang sebutan 'ndesa' dan 'ndesit'. Komunitas Lima Gunung melahirkan kata 'kotis' untuk kota," ujar Sutanto Mendut, inspirator dan budayawan Komunitas Lima Gunung.

Jadilah orang-orang "kotis" yang modern namun tak melupakan kearifan bangsa, dan jadilah wong ndeso yang berpengetahuan luas namun tak mudah terbawa arus. (*)

Baca juga artikel terkait di sini: Lukisan Mural Akan Warnai Festival Lima Gunung XVI.

#Seni Dan Budaya #Festival #Magelang
Bagikan
Ditulis Oleh

Asty TC

orang Jawa bersuara alto

Berita Terkait

ShowBiz
Wondherland 2025: Rayakan Kekayaan Aroma dan Kreativitas Parfum Lokal
Wondherland 2025 resmi digelar kembali pada 9 - 11 Oktober 2025.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 09 Oktober 2025
Wondherland 2025: Rayakan Kekayaan Aroma dan Kreativitas Parfum Lokal
Fun
Deretan Acara Café Brasserie Expo 2025, Pilihan Terbaik Bagi Para Pencinta F&B
Wadah ekspresi yang menyatukan inovasi produk F&B dengan berbagai sektor gaya hidup.
Wisnu Cipto - Rabu, 01 Oktober 2025
Deretan Acara Café Brasserie Expo 2025, Pilihan Terbaik Bagi Para Pencinta F&B
ShowBiz
Lebih dari Sekadar Festival, JakCloth Kini Jadi Simbol Ekspresi Lokal
JakCloth telah bertransformasi jadi sebuah movement anak muda.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 01 Oktober 2025
Lebih dari Sekadar Festival, JakCloth Kini Jadi Simbol Ekspresi Lokal
ShowBiz
Musik dan Hobi Menjadi Satu, Pop City 2025 Hidupkan Jantung Jakarta
Pop City 2025 menjadi tempat berkumpul bagi para kreator dan penikmat industri kreatif.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 26 September 2025
Musik dan Hobi Menjadi Satu, Pop City 2025 Hidupkan Jantung Jakarta
Fun
Pop City 2025: Festival Kreativitas Lintas Komunitas di Jantung Jakarta
Pop City 2025 mengangkat semangat Pop Culture Society dengan merayakan berbagai bidang.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 18 September 2025
Pop City 2025: Festival Kreativitas Lintas Komunitas di Jantung Jakarta
ShowBiz
Angkat Tema 'Saling Silang', Synchronize Fest 2025 Bawa Ruang Kolaborasi Seni Rupa
Synchronize Fest 2025 mengangkat tema Saling Silang, Tema ini berasal dari simbol angka Romawi "X", yang dimaknai sebagai lambang perjumpaan lintas generasi.
Soffi Amira - Kamis, 11 September 2025
Angkat Tema 'Saling Silang', Synchronize Fest 2025 Bawa Ruang Kolaborasi Seni Rupa
Indonesia
Panggung Megah Tomorrowland Hancur Dilalap Api, Nasib Festival di Ujung Tanduk
Insiden ini menjadi tantangan besar bagi Tomorrowland
Angga Yudha Pratama - Kamis, 17 Juli 2025
Panggung Megah Tomorrowland Hancur Dilalap Api, Nasib Festival di Ujung Tanduk
Indonesia
JE KA TE World: Transformasi Lapangan Banteng dalam Gemerlap Jakarta Light Festival 2025
Akses menuju lokasi festival sangat mudah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 23 Mei 2025
JE KA TE World: Transformasi Lapangan Banteng dalam Gemerlap Jakarta Light Festival 2025
Fun
Selang Tiga Tahun, Festival Olahraga UNIQLO FITFEST 2025 Kembali Digelar
UNIQLO FITFEST 2025 hadirkan berbagai kegiatan workout seperti yoga, pilates, zumba, muay thai, body combat, hingga running.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 09 Mei 2025
Selang Tiga Tahun, Festival Olahraga UNIQLO FITFEST 2025 Kembali Digelar
Indonesia
Tabrakan Tronton Maut di Jalan Raya Magelang, 11 Orang Tewas
Truk tronton bernomor B-9970-BYZ melaju dari arah utara ke selatan gagal mendahului minibus di jalan menurun.
Wisnu Cipto - Rabu, 07 Mei 2025
Tabrakan Tronton Maut di Jalan Raya Magelang, 11 Orang Tewas
Bagikan