Ferrari Menentang Aturan Mesin F1 2026
Ferrari ingin cari cara selain menyetujui perubahan regulasi mesin 2026. (Foto: F1)
FIA sebagai regulator kompetisi balap jet darah paling prestisius di dunia telah menentukan bahwa akan ada perubahan regulasi terhadap mesin yang digunakan oleh F1 mulai 2026. Perubahan itu ditujukan untuk menciptakan balapan yang lebih ramah lingkungan.
Namun, menurut laporan laman Motorsport, pabrikan Italia Ferrari menolak rencana perubahan regulasi mesin F1 tersebut. Ferrari tidak menandatangani perjanjian terkait regulasi mesin untuk 2026. Belum diketahui pasti apa kira-kira yang menjadi penyebabnya.
Akibat dari keputusan itu, FIA tidak mengundang Ferrari ke pertemuan produsen mesin yang diadakan pada 15 Desember lalu untuk menetapkan aturan power unit F1 pada musim 2026 mendatang. Itu merupakan bentuk hukuman FIA karena pabrikan Italia itu belum menandatangani regulasi tersebut.
Baca juga:
Mobil Balap F1 Ferrari F300 Eks Michael Schumacher Dilelang
Sebaliknya, berbagai pabrikan lain sudah menandatangani perjanjian perubahan regulasi mesin F1 2026 tersebut, seperti Red Bull Powertrains, Mercedes AMG High Performance Powertrains, Honda Racing, dan Alpine SAS. Seharusnya, perjanjian itu ditandatangani pada 15 Oktober, tetapi diperpanjang hingga 16 November.
Berkat langkah kontroversial itu, produsen asal Maranello tersebut saat ini sedang berada di tengah badai. Ferrari memang masih bisa membentuk kesepakatan baru dengan pabrikan lainnya, tanpa memicu perseteruan di Formula 1.
Alasan protes Ferrari adalah karena mereka menegaskan Red Bull Powertrains terbantu dengan akses terhadap kekayaan intelektual dari mesin Honda yang saat ini tengah digunakan. Namun, pabrikan asal Milton Keynes itu mengatakan kekayaan intelektual itu akan dikembalikan ke Jepang.
Baca juga:
Satu Lagi, Mobil F1 Ferrari Eks Michael Schumacher akan Dilelang
Terlebih lagi, bakal hadir sejumlah produsen mesin baru, seperti Audi yang jelas akan mendapat keuntungan lewat jatah konsesi mesin untuk pengujian. Masalahnya, Red Bull Powertrains akan dihitung sebagai pabrikan baru, mendapatkan jatah konsesi mesin, dengan pengalaman yang telah mereka miliki bersama Honda.
Frederic Vasseur, yang secara resmi akan mulai bekerja sebagai direktur Ferrari pada 9 Januari, akan menghadapi situasi kontroversial pertama yang harus dia kelola dengan hati-hati. Meskipun Honda telah menyatakan niatnya untuk kembali ke F1 pada tahun 2026, belum ada yang bisa dipastikan.
Pabrikan Jepang itu memang sudah berniat kembali ke F1 menyusul dicetuskannya regulasi mesin baru untuk musim 2026. Sebab itu, Honda menginstruksikan Direktur Honda Racing Koji Watanabe untuk mengikuti pertemuan terkait regulasi mesin 2026 tersebut. (waf)
Baca juga:
Tambahan Corak Kuning untuk Tim Ferrari di F1 GP Italia
Bagikan
Andrew Francois
Berita Terkait
Ferrari SC40: Supercar One-Off Penerus Roh F40 dengan Teknologi Hybrid 296 GTB
Jadwal Lengkap Siaran F1 GP Amerika Serikat 2025 di COTA, Sprint Weekend Race Jadi Kesempatan Tambah Poin
FIA Resmi Rilis Kalender Balap F1 untuk Musim 2026, GP Australia Masih Jadi Seri Pembuka
Tersangkut Kasus Pajak, Ketua Ferrari Jalani Hukuman Kerja Sosial
MotoGP dan Formula 1 Digelar Bersamaan Realistiskah? Berikut Fakta dan Analisanya
Hasil Kualifikasi F1 GP Hungaria 2025: Charles Leclerc Berhasil Catatkan Waktu Tercepat
Jadwal Lengkap F1 GP Hungaria 2025: Persaingan Panas akan Tersaji antara Duo McLaren
Jadwal F1 GP Belgia 2025: Ujian Berat Menanti Max Verstappen, Lando Norris dan Oscar Piastri Masih Dominan
Hasil F1 GP Inggris 2025: Lando Norris dan Oscar Piastri Bawa McLaren Berjaya
'F1 The Movie' Langsung Melesat ke Posisi Puncak Box Office di Pekan Pertama Penayangannya