Eusebio, Black Panther yang Melegenda di Portugal

Andika PratamaAndika Pratama - Sabtu, 30 Juni 2018
Eusebio, Black Panther yang Melegenda di Portugal

Eusebio, legenda sepakbola Portugal

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Berbicara sepak bola Portugal tidak bisa dilepaskan dari sosok Eusebio. Namun, ada fakta unik di balik kesuksesan pemain yang dijuluki "Black Panther"

Eusebio bukanlah orang asli Portugal. Ia lahir di Maputo, salah satu distrik di negara Mozambik. Eusebio terlahir dengan nama Eusebio da Silva Ferreira

Seperti kebanyakan pemain asal benua Afrika, kemahiran Eusebio bermain bal-balan didapat secara otodidak. Ia pun bermain tanpa mengenakan sepatu.

Eusebio

Skill yang dimiliki Eusebio membuat dirinya ditarik oleh klub besar Portugal, Benfica pada usia 19 tahun. Bergabung dengan Benfica membuat kemampuan olah bola Eusebio semakin meningkat.

Eusebio muda tampil apik dengan mencatatkan hat-trick pada debutnya di Eropa. Penampilan Eusebio tidak pernah surut. Bahkan, ia sukses membawa Aguias menjuarai Piala Champions tahun 1962 usai mengalahkan Real Madrid dengan skor 5-3 dan sang pemain memborong dua gol terakhir. Padahal, saat itu Madrid diperkuat Ferenc Puskas dan Alfredo di Stefano.

Kegembiraan Eusebio saat menjuarai Piala Champions 1962. Foto: Wikipedia

Kehadiran Eusebio mampu mengangkat martabat sepak bola Portugal. Selecao das Quinas kembali diperhitungkan di kancah persepakbolaan benua biru dan dunia.

Eusebio juga mempresentasikan bahwa warga Afrika tidak hanya menjadi budak di negeri orang. Pasalnya, pada era 60-70an, diskriminasi terhadap ras kulit hitam di Eropa sangat tinggi.

Meskipun dihadapankan dengan situasi yang kelam, Eusebio mampu berbaur dengan masyarakat Eropa. Berkat kegigihannnya, kehadirannya diterima di tengah-tengah warga berkulit putih sebagai aktor lapangan hijau.

Penampilan cemerlang Eusebio di klub membuat dirinya dipanggil ke timnas Portugal. Eusebio memperlihatkan kehebatannya di lapangan hijau dengan membawa Portugal melaju ke putarab final Piala Dunia 1966.

Dunia pun tercengang dengan kehebatan Eusebio. Ia sukses membawa Portugal mengalahkan Brasil dan Hungaria di penyisihan grup. Aksi fenomenalnya terjadi di perempat final saat melawan Korea Utara.

Aksi Eusebio di Piala Dunia 1966

Saat pertandingan, Portugal tertinggal tiga gol terlebih dahulu. Tetapi, lewat sebuah comeback, Portugal mampu menyingkirkan Korea Utara dengan skor 5-3, di mana Eusebio mencatatkan empat gol.

Hasil itu membawa Portugal ke semifinal untuk berhadapan dengan Inggris. Sayangnya, gol penaltinya gagal membawa Portugal ke final. Meskipun gagal mengangkat trofi, Eusebio tetap pulang dari Inggris sebagai topskorer. Dan, ia menjadi bintang di Piala Dunia 1966.

Prestasi Eusebio belum bisa dilampaui oleh generasi Portugal saat ini. Bahkan, Cristiano Ronaldo baru bisa mengharumkan Portugal di ajang Eropa.

Pada 5 Januari 2014, Eusebio menghembuskan nafas terakhirnya karena penyakit jantung. Kepergian Eusebio ditangisi oleh warga Portugal karena dianggap pahlawan dan legenda Portugal di lapangan hijau. (*)

#Timnas Portugal #Piala Dunia
Bagikan
Ditulis Oleh

Andika Pratama

Berita Terkait

Olahraga
Timnas Irak Gagal Lolos Piala Dunia 2026 dari Putaran Keempat, Isu Campur Tangan hingga Pengunduran Diri Menyeruak
Timnas Irak masih punya peluang ke Piala Dunia 2026 setelah menyelesaikan putaran keempat sebagai runner-up grup.
Frengky Aruan - Jumat, 24 Oktober 2025
Timnas Irak Gagal Lolos Piala Dunia 2026 dari Putaran Keempat, Isu Campur Tangan hingga Pengunduran Diri Menyeruak
Olahraga
Sampaikan Pendapat Usai Dipecat bersama Patrick Kluivert, Alex Pastoor: Bawa Timnas Indonesia ke Piala Dunia Tidak Logis
Alex Pastoor angkat bicara di media setelah menjadi bagian tim pelatih yang dipecat PSSI.
Frengky Aruan - Selasa, 21 Oktober 2025
Sampaikan Pendapat Usai Dipecat bersama Patrick Kluivert, Alex Pastoor: Bawa Timnas Indonesia ke Piala Dunia Tidak Logis
Olahraga
Resmi Dipecat PSSI, Kluivert Dinilai Kalah dari Hukum Sepak Bola
Kluivert juga dinilai beberapa kali terjebak dalam eksperimen tak berhasil
Angga Yudha Pratama - Kamis, 16 Oktober 2025
Resmi Dipecat PSSI, Kluivert Dinilai Kalah dari Hukum Sepak Bola
Olahraga
Ole Romeny Sampaikan Pesan Haru Usai Timnas Indonesia Gagal ke Piala Dunia 2026
Ia merasa support dari seluruh pendukung Tanah Air sungguh luar biasa
Angga Yudha Pratama - Senin, 13 Oktober 2025
Ole Romeny Sampaikan Pesan Haru Usai Timnas Indonesia Gagal ke Piala Dunia 2026
Lifestyle
Verdonk Yakin Kegagalan Timnas Indonesia Main di PIala Dunia 2026 Sebagai 'Penyulut Api' untuk Upgrade Kekuatan
Verdonk sendiri hanya bermain saat Indonesia kalah melawan Irak
Angga Yudha Pratama - Senin, 13 Oktober 2025
Verdonk Yakin Kegagalan Timnas Indonesia Main di PIala Dunia 2026 Sebagai 'Penyulut Api' untuk Upgrade Kekuatan
Olahraga
Timnas Indonesia Gagal ke Piala Dunia 2026, Kevin Diks Merasa Hampa
Kegagalan menyulut api semangat bagi Calvin Verdonk.
Frengky Aruan - Senin, 13 Oktober 2025
Timnas Indonesia Gagal ke Piala Dunia 2026, Kevin Diks Merasa Hampa
Olahraga
Ditanya Soal Masa Depan di Skuad Garuda, Patrick Kluivert Tak Punya Jawaban
Debut Kluivert menakhodai Garuda dimulai dengan hasil buruk, yakni kekalahan telak 1-5 dari Australia
Angga Yudha Pratama - Minggu, 12 Oktober 2025
Ditanya Soal Masa Depan di Skuad Garuda, Patrick Kluivert Tak Punya Jawaban
Olahraga
Skuad Garuda Gagal Terbang ke Piala Dunia, Patrick Kluivert Kecewa Tapi Bangga
Kluivert menilai penampilan Indonesia saat melawan Irak jauh lebih baik dibandingkan saat menghadapi Arab Saudi
Angga Yudha Pratama - Minggu, 12 Oktober 2025
Skuad Garuda Gagal Terbang ke Piala Dunia, Patrick Kluivert Kecewa Tapi Bangga
Olahraga
Mimpi Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026 Ambyar! Erick Thohir Curhat Pilu di Medsos
Irak kini menempati posisi kedua klasemen sementara Grup B dengan tiga poin dari satu pertandingan
Angga Yudha Pratama - Minggu, 12 Oktober 2025
Mimpi Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026 Ambyar! Erick Thohir Curhat Pilu di Medsos
Olahraga
Rapor Patrick Kluivert: Lulusan Barcelona Melatih Indonesia, Hasilnya Bikin Geleng-Geleng Kepala
Langkah Timnas Indonesia terhenti pada Round 4 setelah gagal bersaing dengan tim kuat seperti Arab Saudi dan Irak
Angga Yudha Pratama - Minggu, 12 Oktober 2025
Rapor Patrick Kluivert: Lulusan Barcelona Melatih Indonesia, Hasilnya Bikin Geleng-Geleng Kepala
Bagikan