Erupsi Gunung Semeru 23 September 2025: Status, Risiko, dan Rekomendasi Keselamatan


Suasana erupsi Semeru. Foto doc. PVMBG
MerahPutih.com - Gunung Semeru di Jawa Timur kembali menunjukkan aktivitas vulkanik signifikan. Erupsi terjadi pukul 13:41 WIB, dengan kolom abu mencapai ±700 meter di atas puncak (sekitar ±4.376 meter di atas permukaan laut).
Warna abu yang terlihat berkisar dari putih hingga kelabu, dengan intensitas tebal yang condong ke arah barat daya dan barat.
Seismogram mencatat amplitudo maksimum 22 mm dan durasi erupsi sekitar 2 menit 1 detik. Saat ini, status Gunung Semeru ditetapkan pada Level II (Waspada) oleh PVMBG dan Badan Geologi.
Berikut adalah laporan lengkap, risiko yang bisa muncul, dan rekomendasi agar masyarakat tetap aman.
Baca juga:
Erupsi Gunung Semeru
Fakta Utama Erupsi Semeru
Aspek | Detail |
---|---|
Tanggal & Waktu | 23 September 2025, pukul 13:41 WIB |
Tinggi Kolom Abu | ±700 m di atas puncak (~4.376 mdpl) |
Warna Abu | Putih hingga kelabu, intensitas tebal |
Arah Angin Abu | Baratan daya dan barat |
Seismogram | Amplitudo maks. 22 mm; durasi ±2 menit 1 detik |
Status | Level II (Waspada) |
Potensi Bahaya dan Area Risiko
Status Waspada berarti bahwa beberapa bahaya alam berikut bisa terjadi:
1. Awan panas, guguran lava, atau fragmentasi pijar dari kawah/puncak.
2. Aliran lahar dan sedimen di sungai/lembah yang berhulu dari puncak Gunung Semeru, terutama di sepanjang:
- Besuk Kobokan
- Besuk Bang
- Besuk Kembar
- Besuk Sat
3. Anak sungai kecil dari Besuk Kobokan juga perlu mendapat perhatian.
4. Lontaran batu pijar di radius dekat kawah/puncak hingga sekitar 3 km.
Baca juga:
Rekomendasi Keselamatan dari PVMBG & Badan Geologi
Untuk meminimalkan risiko terhadap masyarakat dan lingkungan, berikut rekomendasi resmi:
- Tidak melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan dalam jarak 8 km dari puncak.
- Di luar jarak 8 km: hindari area dalam radius 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena potensi bahaya awan panas dan lahar hingga jarak sekitar 13 km dari puncak.
- Jauhi radius 3 km dari kawah/puncak, karena bahaya lontaran batu pijar sangat nyata.
- Waspadai aliran lahar dan guguran lava di lembah/sungai yang berhulu dari puncak Semeru, terutama sungai-sungai yang telah disebutkan.
- Selalu perhatikan perubahan status dan peringatan dari Pos Pengamatan Gunung Api Semeru, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM), dan Badan Geologi.
Baca juga:
Gunung Semeru 5 Kali Erupsi Hari Ini, Letusan Terakhir Sabtu Sore
Dampak yang Mungkin Terjadi
- Tumpukan abu dan debu di area yang terdampak angin abu bisa menyebabkan gangguan pernapasan dan iritasi mata.
- Jalan dan akses menuju daerah sekitar Semeru bisa terganggu karena abu menumpuk.
- Sumber air bersih dapat terkontaminasi oleh partikel abu.
- Keamanan rumah, bangunan, dan tanaman di bawah arah hembusan abu bisa mengalami kerusakan.
Bagikan
ImanK
Berita Terkait
Erupsi Gunung Semeru 23 September 2025: Status, Risiko, dan Rekomendasi Keselamatan

Cegah Tragedi 2024 Terulang, Gereja Digandeng Sosialisasikan Peringatan Dini Erupsi Lewotobi

Gunung Lewotobi Laki-laki Erupsi Berulang, Masyarakat di Radius 6 Km Diminta Segera Mengungsi

Semburan Abu Tebal Gunung Semeru Setinggi 700 Meter, Pahami Zona Merah untuk Hindari Awan Panas dan Lahar Hujan

Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Erups, Beberapa Desa Terancam Banjir Lahar Hujan

Hujan Deras di Puncak Gunung Semeru Picu Banjir Lahar Selama 2,5 Jam, Waspada Potensi Awan Panas Hingga Radius 13 Kilometer

Aktivitas Erupsi Gunung Semeru Meningkat: Status Waspada, Masyarakat Diimbau Waspada Awan Panas dan Lahar Hujan

Gunung Semeru 5 Kali Erupsi Hari Ini, Letusan Terakhir Sabtu Sore

Gunung Ibu Erupsi Setinggi 700 Meter, PVMBG Naikkan Status Menjadi Waspada

Gunung Marapi Kembali Erupsi, Waspada Lahar Dingin Mengancam Warga
