Sejarah Mencatat, Inilah 6 Kerusuhan Terbesar di Penjara Indonesia

PERISTIWA menghebohkan terjadi di Rutan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Selasa (8/5) malam. Terdapat kerusuhan yang melibatkan tahanan dan petugas rutan. Terdapat empat korban pihak kepolisian atas kejadian ini.

Menurut keterangan yang didapat, kerusuhan bermula saat seorang narapidana menanyakan titipan makanannya ke petugas. Petugas itu kemudian mengatakan kalau makanan itu masih dipegang anggota lain. Tak terima napi itu mengajak teman-temannya untuk melakukan kerusuhan di Blok C dan B.

Saat ini penjagaan ketat dilakukan oleh pihak kepolisian. Puluhan petugas melakukan penjagaan di lokasi. Polisi juga mengeluarkan kawat berduri dan mobile security barrier.

Sebenarnya, peristiwa kerusuhan di penjara bukanlah hal baru. Sebelumnya ada beberapa yang sama seperti di Rutan Mako Brimob, bahkan lebih parah lagi.

Berikut enam kerusuhan di penjara paling parah di Indonesia.

1. Rumah Tahanan Salemba tahun 2001

Kerusuhan yang mengakibatkan dua napi meninggal dunia ini terjadi pada 20 Juli 2001. Alasannya sangat sepele yakni perbedaan jatah makan antar penghuni rutan. Napi yang tak terima menyulut keributan antar Blok N dan K.

Sebenarnya, kerusuhan di Rutan Salemba tak hanya sekali. Di rutan tersebut kerap didapati kasus kriminal yang melibatkan penghuni rutan. Terakhir di bulan Februari 2016, terdapat penusukan dari Blok G. Korban meninggal dunia karena kehabisan darah.

2. LP Tanjung Gusta tahun 2003 dan 2013

Lembaga Pemasyarakatan yang terletak di Medan ini mengalami kerusuhan besar sebanyak dua kali. Kerusuhan pertama terjadi pada tahun 2003. Alasannya napi yang ingin kabur ditentang oleh napi lainnya. Karena peristiwa tersebut tiga orang meninggal dunia.

Kerusuhan kembali terjadi di tahun 2013. Terjadi kebakaran hebat di sana. Saat petugas sibuk memadamkan api, banyak napi yang kabur.

3. LP Cipinang tahun 2007

Kerusuhan di LP Cipinang terjadi pada 31 Juli 2007. Saat itu geng napi asal Jawa Timur bentrok dengan geng Ambon, Medan dan Palembang. Pertikaian tersebut melibatkan ratusan napi di sana.

Pembentukan geng di dalam lapas disinyalir menjadi sumbernya. Masalah lain yakni kapasitas lapas yang melebihi batas. Lapas yang seharusnya dihuni 1500 orang menjadi 4000 orang.

4. LP Pasir Putih tahun 2008

Kerusuhan di LP Pasir Putih, Nusakambangan ini terjadi saat terpidana mati asal Nigeria membakar lapas secara membabi buta. Ia juga mengajak napi lain melakukan hal yang sama.

Atas kejadian tersebut, ratusan polisi diturunkan untuk menjaga penjara yang ada di tengah laut itu. LP Pasir Putih sendiri adalah lapas dengan pengamanan terketat di Indonesia. Banyak napi kelas kakap di kurung di sana.

5. LP Labuhan Ruku tahun 2013

Kerusuhan yang ada di LP Labuhan Ruku, Kabupaten Batubara, Suatera Utara ditengarai karena remisi. Napi yang belum mendapatkan potongan masa tahanan saat HUT RI mengamuk di dalam lapas.

Akibatnya bentrokan terjadi antara penghuni lapas dengan para petugas. Kerusuhan itu juga membuat gedung utama lapas ludes terbakar. Banyak juga napi yang mengambil kesempatan untuk kabur.

6. LP Sialang Bungkuk tahun 2017

Kerusuhan di LP Sialang Bungkuk diduga karena adanya praktik pungutan liar dan pemerasan di dalam lapas. Para tahanan khususnya dari Blok B dan C berunjuk rasa karena mendapatkan fasilitas kurang baik.

Mereka akhirnya membuat kericuhan dan mendobrak pintu rutan di samping kanan. Sebanyak 448 dari 1.870 tahanan kabur. Selain praktik pungli, kapasitas yang melebihi batas juga menjadi penyebabnya. Seharusnya lapas hanya bisa dihuni 361 orang. Namun pada kenyataannya lapas diisi oleh 1.870 orang.

Sahabat Merah Putih, itulah enam peristiwa kerusuhan di lapas. Selain artikel ini kamu juga bisa baca Rusuh Mako Brimob, Gereja St Thomas Kelapa Dua Batalkan Misa Kenaikan Yesus Kristus