Elon Musk Sebut Kecelakaan Mobil Lebih Berbahaya Dibanding Virus Corona


Elon Musk lontarkan komentar mengejutkan terkait virus corona (Foto: thetimes)
BARU-baru ini bos Tesla dan CEO SpaceX Elon Musk, mengirim memo pada karyawan SpaceX yang memperlihatkan bahaya dari virus corona, Penyakit yang dianggap sebagai pandemi. Namun ia mengatakan lewat email pada karyawan perusahaan transportasi ruang angkasa (SpaceX), bahwa mereka jauh lebih mungkin meninggal karena kecelakaan mobil daripada virus corona.
Email tersebut diluncurkan menyusul tweet yang dikirimkan Elon Musk pekan lalu yang mengatakan 'Kepanikan virus corona itu bodoh'.
Pandangan Musk tentang pandemi virus corona baru pun ditentang oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDS) dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yang terakhir menyatakan virus corona sebagai pandemi awal pekan ini.
Seperti laporan dari BuzzFeed, tabrakan mobil bukan infeksi virus yang bisa menyebar secara eksponensial, dan para pakar kesehatan yang dikutip dalam laporan itu mengatakan komentar Musk bersifat tak jujur dan berbahaya.
Baca Juga:

Para pejabat kesehatan memperkirakan, bahwa dalam skenario terburuk, antara 160 juta dan 214 juta orang Amerika mungkin terinfeksi virus corona, jika penyakit ini tak terbendung dalam beberapa pekan dan bulan mendatang, menurut laporan The New York Times. Dari jumlah yang terinfeksi itu sebanyak 1,7 juta orang bisa tewas.
Selain itu, puluhan juta orang mungkin memerlukan rawat inap untuk mengobati virus corona, sebuah situasi yang bisa membanjiri sistem perawatan kesehatan dan perawatan medis nasional Amerika.
Baca Juga:
Jangan Salah Kaprah! Ini Dia Perbedaan Pandemi, Epidemi dan Wabah
Saat ini, CDS mengatakan ada 1.629 kasus yang dikonfirmasi dari virus corona dan 41 kematian di AS. Namun lantaran kurangnya pengujian, jumlah kasus di AS kemungkinan akan jauh lebih tinggi.

Pernyataan Musk tentang virus corona datang pada saat industri otomotif, seperti banyak sektor lain dari ekonomi AS, mulai membatasi operasi untuk membantu mengurangi penyebaran virus.
Ford, General Motors dan Fiat Chrysler juga telah menginstruksikan karyawan non-pabrik di AS untuk bekerja dari rumah. Serta para produsen mobil tengah mempertimbangkan penutupan pabrik di ke depannya, karena virus terus menyebar dan gangguan rantai pasokan tiongkok semakin menyulitkan produksi kendaraan.
Namun, perusahaan milik Musk, Tesla, tak menanggapi permintaan komentar terkait kebijakan kerja jarak jauh sebagai respons terhadap pandemi. Namun menurut memo yang bocor yang diperoleh oleh Business Insider, Tesla memberi tahu karyawannya untuk melakukan karantina sendiri jika mereka baru saja kembali dari perjalanan ke Italia, Tiongkok, Korea Selatan, Iran, Singapura, Malaysia atau Thailand. (ryn)
Baca Juga:
Harga Naik Hingga 4 Kali Lipat, Amazon Batasi Penjualan Masker dan Hand Sanitizer
Bagikan
Berita Terkait
Ilmuwan China Temukan Virus Corona Kelelawar Baru yang Sama dengan COVID-19, Disebut Dapat Menular ke Manusia Lewat

COVID-19 di Tiongkok Meninggi, 164 Orang Meninggal dalam Sebulan
