Elite Gerindra Jelaskan Kehadiran Jimly-Marzuki Alie di Kediaman Prabowo


Jimly Asshiddiqie dan Marzuki Alie mendampingi Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto di Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (1/5). ANTARA/M Fikri Setiawan
MerahPutih.com - Jimly Asshiddiqie dan Marzuki Alie terlihat hadir saat Prabowo Subianto menyambut mantan Ketua Umum Partai Hanura, Wiranto di Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sugiono menjelaskan bahwa keduanya memang belakangan ini intens memberikan masukan-masukan kepada Partai Gerindra.
Baca Juga
"Beliau berdua memang selama ini aktif dalam arti sering bersama kami dalam memikirkan hal-hal yang perlu dilakukan ke depan dalam rangka memperbaiki kondisi bangsa dan meneruskan apa yang sudah baik, menyusun program juga bersama Partai Gerindra," ujarnya, Selasa (2/5).
Tetapi, ia menjelaskan bahwa Jimly Asshiddiqie yang merupakan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) dan Marzuki Alie mantan Ketua DPR RI hingga kini belum resmi menjadi kader Partai Gerindra.
"Belum (jadi kader), kalo KTA (kartu tanda anggota) belum (memiliki)," katanya.
Ia menerangkan bahwa untuk menjadi kader Partai Gerindra, setiap calonnya wajib melakukan proses kaderisasi bersama Partai Gerindra.
"Kalau kader itu ada proses kaderisasi, Pak Jimly dan Pak Marzuki Alie itu belum mengalami proses kaderisasi tersebut, tapi dari sumbangsih yang mereka lakukan, mereka adalah perkuatan bagi Partai Gerindra," sebut Sugiono.
Baca Juga
Diketahui, Wiranto bersama kader binaannya tiba di Hambalang pukul 17.25 WIB menggunakan satu unit bus pariwisata dan satu unit minibus Hiace.
Tampak juga, mantan Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan alias Iwan Bule, Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani, Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra, Hashim Djojohadikusumo, dan sejumlah petinggi Partai Gerindra lainnya saat Prabowo menyambut Wiranto.
Wiranto mengantarkan kader-kader binaannya untuk melanjutkan kiprah di Partai Gerindra, setelah siang harinya mengantarkan sebagian ke PPP.
"Saya tanya mereka apakah masih punya hasrat untuk berjuang di perpolitikan nasional, ternyata siap kalau ada perintah, tapi saya bilang jangan berdasarkan perintah, tapi secara demokrasi," papar Wiranto.
Menurutnya, sebagian kader binaan dia yang dianggap nasionalis memilih melanjutkan di Partai Gerindra, dan sebagian yang agamis ke PPP.
"Ternyata memang yang cenderung basic nasionalism memilih Gerindra. Teman-teman yang lebih banyak bernafaskan agamis, Islam terutama saya serahkan untuk bisa berkiprah di PPP tadi siang saya serahkan ke Pak Mardiono," ujarnya. (*)
Baca Juga
Survei Indikator, Elektabilitas Prabowo Semakin Meroket, Ganjar Anies Cenderung Turun
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
Momen Akrab Presiden Prabowo Terima Kunjungan Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa

Pengamat Nilai Kepuasan Publik Moderat Selama Setahun Prabowo–Gibran, Program Populer Rentan Berbalik Jadi Beban Politik

Prabowo Wajibkan Menteri Kerja Pakai Maung, Mobil Bagus Boleh Dipakai Pas Libur

Setahun Prabowo-Gibran: Program Makan Gratis Prabowo Disorot Tajam, Dianggap Sebagai 'Nasi yang Belum Matang Sempurna'

Mobil Mewah Para Menteri Cuma Boleh Keluar Kandang Saat Akhir Pekan, Kalau Hari Kerja Wajib Pakai Maung

Pengamat Beri Nilai 6 untuk Setahun Kinerja Prabowo-Gibran, Sebut Tata Kelola Pemerintahan Semrawut

Banggar DPR Soroti 4 Isu Krusial Satu Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran

KPK Kirim Sinyal Bahaya, Pemberantasan Korupsi di Era Prabowo-Gibran Diperkuat dengan Integrasi Pencegahan dan Penindakan

Prabowo Buka-bukaan Kementerian Haji Dibentuk karena Penolakan Arab Saudi

Perintah Prabowo ke Gus Irfan: Pangkas Waktu Tunggu Haji dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
