Eksis Selama 14 Tahun, Situs Omegle Resmi Ditutup


Omegle didirikan oleh K-Brooks saat masih berusia 18 tahun. (Foto: Unsplash/DylanFerreira)
APLIKASI obrolan online Omegle menutup operasinya setelah 14 tahun menemani pengguna. Pendiri Omegle Leif K-Brooks menulis surat perpisahan yang panjang kepada pengguna melalui situs web aplikasi.
“Pengoperasian Omegle tidak lagi berkelanjutan, baik secara finansial maupun psikologis. Terus terang, saya tidak ingin terkena serangan jantung di usia 30-an,” tulisnya seperti dilaporkan The Manila Times.
Baca Juga:
K-Brooks mengatakan alasan di balik penutupan ini karena orang-orang lebih cepat menyerang. Tujuan aplikasi ini adalah untuk menghubungkan orang asing dari seluruh dunia dan bermitra dengan lembaga penegak hukum. Sayangnya, banyak orang yang menyalahgunakan fungsi Omegle.
“Dalam beberapa tahun terakhir, sepertinya seluruh dunia menjadi lebih kejam. Mungkin itu ada hubungannya dengan pandemi ini, atau perbedaan pendapat politik,” tulisnya.
“Apa pun alasannya, orang menjadi lebih cepat dalam menyerang, dan lebih lambat dalam mengenali rasa kemanusiaan satu sama lain. Salah satu aspek dari hal ini adalah rentetan serangan terus-menerus terhadap layanan komunikasi, termasuk Omegle, berdasarkan perilaku sekelompok pengguna yang jahat,” sambungnya.
Baca Juga:
Memahami Fenomena Disrupsi Web 3.0 untuk Perkembangan Ekosistem E-Sports
Omegle didirikan oleh K-Brooks saat masih berusia 18 tahun, dan diluncurkan pada Maret 2009. Kurang dari sebulan setelah peluncuran, Omegle mengumpulkan sekitar 150.000 tampilan halaman per hari. Aplikasi ini memungkinkan pengguna dapat saling berinteraksi secara anonim tanpa mendaftar.
“Pertempuran untuk Omegle telah kalah, namun perang melawan Internet terus berlanjut,” tambah K-Brooks.
K-Brooks secara terbuka membahas penyalahgunaan Omegle, yang dalam beberapa kasus, menyebabkan aktivitas kriminal serius. Meskipun ada upaya moderasi dan intervensi teknologi yang ketat, perjuangan terus-menerus melawan penyalahgunaan tersebut terbukti menjadi tantangan tidak dapat diatasi.
“Hampir setiap layanan komunikasi online telah mengalami serangan yang sama seperti di Omegle; dan meskipun beberapa di antaranya adalah perusahaan yang jauh lebih besar dengan sumber daya yang jauh lebih besar, semuanya mempunyai titik puncaknya," kata K-Brooks. (dsh)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
iPhone 17 Pro dan Pro Max Pakai Rangka Aluminum, Kenapa Tinggalkan Titanium?

Jadi Tersangka Korupsi Bansos, Rudy Tanoe Ajukan Praperadilan Lawan KPK

Samsung Sedang Kembangkan HP Lipat Baru, Bakal Saingi iPhone Fold

Sense Lite, Inovasi Baru JBL dengan Teknologi OpenSound dan Adaptive Bass Boost

Rahayu Saraswati Keponakan Prabowo Mundur dari DPR, Fraksi Gerindra Langsung Proses Mekanismenya

Chip A19 dan A19 Pro Milik iPhone 17 Muncul di Geekbench, Begini Hasil Pengujiannya

Xiaomi 16 Pro Bisa Jadi Ancaman Buat Samsung Galaxy S26 Pro, Apa Alasannya?

OPPO Find X9 dan X9 Pro Bakal Hadir dengan Baterai Jumbo, Meluncur 28 Oktober 2025

Spesifikasi Lengkap iPhone 17: Hadir dengan Layar Lebih Besar dan Kamera Super Canggih

iPhone 17 Air Resmi Rilis dengan Bodi Tertipis, ini Spesifikasi dan Harganya
