Ekonom UI: Konsumsi Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Luhung SaptoLuhung Sapto - Selasa, 25 Agustus 2015
Ekonom UI: Konsumsi Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Pembangunan MRT dan Fly Over Paket di daerah Blok M, Rabu (27/5). (Foto: MerahPutih/Rizki Fitrianto)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih, Bisnis-Pertumbuhan ekonomi Indonesia semester II sangat bergantung pada realisasi belanja modal Pemerintah. Karena, untuk menstabilkan kembali pertumbuhan ekonomi di Indonesia hanya Pemerintahlah yang dianggap dapat menjadi stabilisator di tengah ekspor impor yang sudah tidak bisa lagi diandalkan ditengah krisis global seperti saat ini.

"Sebenarnya realisasi anggaran ini kuncinya. Karena hanya Pemerintahlah yang dapat dianggap sebagai stabilisator di tengah melambannya perekonomian. Ekspor dan impor mengalami penurunan. Jadi kita hanya bisa mendorong pengeluaran pemerintah (Government Spending)," kata Kepala Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM UI), I Kadek Dian Sutrisna ketika ditemui merahputih.com, di kantornya, Jakarta Pusat, Selasa (25/8).

Pengeluaran Pemerintah dapat menciptakan lapangan pekerjaan yang baru. Pembangunan infrastruktur yang padat karya dapat mendorong aktivitas ekonomi. Meskipun demikian, proyek infrastruktur Pemerintah efeknya tidak bisa dirasakan tahun ini. Selain pengeluaran pemerintah, konsumsi masyarakat menengah ke bawah dapat membantu pertumbuhan ekonomi.

Menurut Kadek, peraih gelar master ilmu ekonomi dari Vrije Universiteit, Amsterdam dan doktor ilmu ekonomi dari Groningen University, Belanda, kelompok kelas atas lebih memilih menyimpan uangnya, terutama mata uang asing (dollar AS) untuk berjaga-jaga di tengah ketidakpastian. Maka itu mereka tidak dapat membantu pertumbuhan ekonomi."Konsumsi yang paling berpengaruh adalah konsumsi menengah ke bawah. Kalau menengah ke atas biasanya dalam kondisi sulit seperti  mereka punya duit yah mereka saving. Karena, ke depannya tidak pasti nih. Tidak bisa investasi, karena belum menguntungkan makanya disimpan," tuturnya.

Kadek mengakui ekonomi Indonesia akan sulit bertumbuh di angka 5,7 persen seperti yang telah ditetapkan Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2015. Pasalnya, realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II hanya tumbuh mencapai 4,67 persen. 

Oleh sebab itu dalam jangka pendek Pemerintah harus terus mendorong konsumsi masyarakat menengah ke bawah. Misalnya, dengan menggalang program-program sosial, menggalang lembaga-lembaga pembiayaan yang berbentuk nonbank atau perbankan dan membuka lapangan kerja. 

"Maka dari itu Pemerintah harus bisa menjaga konsumsi golongan masyarakat menengah ke bawah ini. Di samping memang ada program infrastruktur untuk jangka panjang. Tapi kalau ingin melihat rate-nya secara instan yaitu konsumsi. Karena konsumsi paling mudah dan menyumbang (pertumbuhan) tertinggi sekira 54 persen juga. Berbeda dengan infrastruktur yang sifatnya jangka panjang," pungkasnya. (Rfd)

Baca Juga: 

Rupiah Tertekan Semakin Dalam Akibat Ketidakpastian The Fed

Ekonom UI: Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar Lebih Baik dari Ringgit

Ekonom: Tanpa Devaluasi Yuan, Rupiah Tetap Anjlok

Devaluasi Yuan Perkuat Anjloknya Rupiah

Ekonom UI Tuding KPK Dalang Dibalik Rendahnya Serapan Anggaran di Daerah

#Pertumbuhan Ekonomi Indonesia #LPEM UI #I Kadek Dian Sutrisna
Bagikan
Ditulis Oleh

Luhung Sapto

Penggemar Jones, Penjelajah, suka makan dan antimasak

Berita Terkait

Indonesia
Investasi Bangunan Landai, Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI 2025 Turun 0,1%
BI merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2025
Wisnu Cipto - Rabu, 21 Mei 2025
Investasi Bangunan Landai, Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI 2025 Turun 0,1%
Indonesia
Bank Permata: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 2025 Melambat Bergerak 4,5 Hingga 5,0 Persen
Permata Institute for Economic Research (PIER) memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia melambat.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 14 Mei 2025
Bank Permata: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 2025 Melambat Bergerak 4,5 Hingga 5,0 Persen
Berita Foto
Bank Indonesia Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2025 Capai Target
Suasana kesibukan kota Jakarta saat malam hari di Kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (10/3/2025).
Didik Setiawan - Senin, 10 Maret 2025
Bank Indonesia Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2025 Capai Target
Indonesia
Pakar Nilai Indonsia Punya Prasyarat untuk Capai Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen
Apabila pertumbuhan ekonomi bisa dipacu di atas enam persen, pengangguran dan kemiskinan akan dapat ditekan lebih rendah
Angga Yudha Pratama - Kamis, 23 Mei 2024
Pakar Nilai Indonsia Punya Prasyarat untuk Capai Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen
Indonesia
Jokowi Pamer Ekonomi RI Tumbuh Di Atas 5 Persen Selama 7 Kuartal Beruntun
Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang melesat ketimbang negara lain kembali dipamerkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Mula Akmal - Rabu, 09 Agustus 2023
Jokowi Pamer Ekonomi RI Tumbuh Di Atas 5 Persen Selama 7 Kuartal Beruntun
Indonesia
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tertinggi Ke-2 di Antara Negara-Negara G20
Pertumbuhan ekonomi Indonesia termasuk yang tertinggi ke-2 di antara negara-negara G20.
Zulfikar Sy - Kamis, 27 Juli 2023
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tertinggi Ke-2 di Antara Negara-Negara G20
Indonesia
Industri Otomotif Indonesia Tumbuh 10,95 Persen pada 2022
Industri alat angkutan atau otomotif telah mencatatkan diri sebagai salah satu industri yang mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan.
Zulfikar Sy - Sabtu, 11 Maret 2023
Industri Otomotif Indonesia Tumbuh 10,95 Persen pada 2022
Indonesia
Gubernur BI: Pertumbuhan Ekonomi India Berdampak Positif terhadap Indonesia
Saat ini India menjadi negara dengan perkembangan ekonomi tinggi.
Zulfikar Sy - Sabtu, 04 Maret 2023
Gubernur BI: Pertumbuhan Ekonomi India Berdampak Positif terhadap Indonesia
Bagikan