museum macan

Eins und Eins: Ketika Tubuh Merepresentasikan Negara dengan Rakyatnya yang Tertindas

Iftinavia PradinantiaIftinavia Pradinantia - Minggu, 31 Oktober 2021
Eins und Eins: Ketika Tubuh Merepresentasikan Negara dengan Rakyatnya yang Tertindas

Pertunjukan Eins und Eins di Museum MACAN, Sabtu (30/10) (Sumber: Istimewa)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

GELIAT seni kembali hadir di Museum MACAN. Kali ini sebuah performance apik dari Melati Suryodarmo berjudul “Eins und Eins” (2017). Melalui pertunjukan Eins und Eins, Melati coba menyampaikan bagaimana tubuh manusia lengkap dengan organnya merepresentasikan sebuah negara.

"Di dalamnya kondisi-kondisi represif dapat mengakibatkan tubuh berpegang pada keadaan agresi dan kegelisahan sebelum akhirnya terwujud secara fisik dalam bentuk mual, muntah, dan ekskresi. Dengan cara yang sama, sebuah negara yang terdiri dari ratusan juta orang yang tertindas dan dengan hak-hak yang dibatasi, cenderung menghasilkan reaksi ledakan yang sama dalam bentuk pemberontakan atau revolusi," tuturnya.

Dalam karya yang ditampilkan pada Sabtu (30/10), Melati mengenakan pakaian berwarna hitam dan sepatu putih. kemudian ia berjalan sambil memegang baskom berisikan tinta hitam. Dirinya mencelupkan kepalanya ke dalam baskom, memasukkan sedikit tinta ke dalam mulutnya, dan kemudian memuntahkannya. Dengan wajah berlumuran tinta, Melati kemudian berbaring sambil memuntahkan sisa tinta di dalam mulutnya. Dia mengerang dan mengeluarkan suara yang tidak jelas seolah-olah putus asa dan menderita.

EINS UND EINS
Penampilan Melati Suryodarmo dalam Eins und Eins (Sumber: Istimewa)


Sementara untuk pameran, ‘Why Let the Chicken Run?’ menjadi pameran tunggal pertama Melati Suryodarmo. Judul pameran tersebut diambil dari salah satu karya yang ia buat pada tahun 2001 dengan judul yang sama. Pameran itu termasuk dalam medium seni performa, fotografi dan video performa. Sebagai format pameran, ‘Why Let the Chicken Run?’ menampilkan karya-karya seni performa terjadwal oleh Melati Suryodarmo dan sejumlah dokumentasi yang bersifat historis.

Pameran ini melakukan pelacakan terhadap praktik artistik sang perupa melalui penyajian karya-karyanya yang berdurasi panjang, serta menantang ketahanan tubuh baik secara fisik dan psikologis dalam pencarian kesadaran spiritual yang lebih dalam. Lebih jauh lagi, dengan menghadirkan beberapa praktik artistik yang berpengaruh terhadap Melati Suryodarmo serta arsip pribadinya, pameran ini bertujuan untuk memberikan gambaran menyeluruh dari proses kreatif sang perupa.

eins und eins
Penampilan Melati dalam Eins Und Eins (Sumber: Istimewa)

Melati Suryodarmo adalah seorang seniman performa yang tinggal dan bekerja di Solo, Indonesia. Melati lulus dari Hochschule für Bildende Künste Braunschweig, Jerman dengan gelar Meisterschüler in Performance Art. Menempuh pendidikan di Eropa tidak membuatnya menghilangkan jati dirinya. Sebagian besar karyanya dipengaruhi oleh Butoh, serta berbagai praktik kesenian lokal yang telah lama dekat dengannya di lingkungan tempat ia tumbuh.

museum macan
Dramatisasi karya seni (Sumber: Istimewa)

Ketertarikan Melati pada potensi fisik dan psikologis tubuh sering kali berpusat pada tema-tema politik tubuh, pengekangan, daya tahan, stasis, dan transformasi. Melati Suryodarmo seidiri telah mempresentasikan karyanya di berbagai festival dan pameran internasional, di antaranya ‘SUNSHOWER: Contemporary Art from Southeast Asia 1980s to Now’ (2017) di the National Art CentreTokyo & Mori Art Museum; ‘AFTERWORK’ (2016) di Para Site, 'Hong Kong; 8th Asia Pacific Triennial' (2015) di the Queensland Art Gallery & Gallery of Modern Art, Queensland, Australia; ‘Marina Abramovi? Presents...’ (2009); 'Manifesta 7' (2008) di Bolzano, Italia; dan ‘Wind from theEast' di Kiasma Museum, Helsinki, Finlandia.

#Museum Macan #Museum #Hari Museum
Bagikan
Ditulis Oleh

Iftinavia Pradinantia

I am the master of my fate and the captain of my soul

Berita Terkait

Indonesia
Ketua DKJ Tegaskan Perusakan Benda dan Bangunan Bersejarah Adalah Kejahatan Serius yang Melampaui Batas Kemanusiaan
Sejarah bukan benda mati, melainkan sesuatu yang membuat diri kita ada hari ini
Angga Yudha Pratama - Senin, 01 September 2025
Ketua DKJ Tegaskan Perusakan Benda dan Bangunan Bersejarah Adalah Kejahatan Serius yang Melampaui Batas Kemanusiaan
Indonesia
Kerusakan Museum dan Cagar Budaya di Tiga Kota Jadi Kerugian Besar Bagi Bangsa, Fadli Zon Minta Pelaku Kembalikan Koleksi yang Dijarah
Mari kita jaga museum dan cagar budaya yang ada di tempat kita masing-masing agar tetap lestari
Angga Yudha Pratama - Senin, 01 September 2025
Kerusakan Museum dan Cagar Budaya di Tiga Kota Jadi Kerugian Besar Bagi Bangsa, Fadli Zon Minta Pelaku Kembalikan Koleksi yang Dijarah
Indonesia
Pemprov DKI Setuju dan Dukung Pendirian Musem Gus Dur di Jaksel
Gubernur Pramono menyampaikan ini saat menghadiri acara Harlah ke-79 Muslimat NU, Sabtu (26/7)
Ananda Dimas Prasetya - Minggu, 27 Juli 2025
Pemprov DKI Setuju dan Dukung Pendirian Musem Gus Dur di Jaksel
Lifestyle
Bikin Ilmuwan Terkejut! Ini Rahasia Dinosaurus Super Cepat "Enigmacursor" yang Mampu Berlari Lebih Cepat dari Predator Terbesar
Pada masa itu, Colorado adalah dataran banjir dengan banyak sungai dan dihuni oleh berbagai dinosaurus, termasuk Brachiosaurus dan Camarasaurus
Angga Yudha Pratama - Kamis, 26 Juni 2025
Bikin Ilmuwan Terkejut! Ini Rahasia Dinosaurus Super Cepat
Indonesia
Pemerintah dan Keluarga Sepakat Jadikan Rumah Bing Slamet Museum
Sebagian area rumah nantinya akan mengalami renovasi ringan, terutama pada infrastruktur pendukung.
Wisnu Cipto - Rabu, 11 Juni 2025
Pemerintah dan Keluarga Sepakat Jadikan Rumah Bing Slamet Museum
Lifestyle
Museum Belanda Pamerkan Kondom Langka Abad ke-19, masih Utuh belum Dipakai tapi Terbukti tak Efektif
Amat mungkin, kondom ini merupakan suvenir dari sebuah rumah bordil.
Dwi Astarini - Minggu, 08 Juni 2025
 Museum Belanda Pamerkan Kondom Langka Abad ke-19, masih Utuh belum Dipakai tapi Terbukti tak Efektif
Indonesia
Dato Tahir Pastikan Museum Budaya Sains dan Teknologi Bengawan Solo Dibuka Agustus 2025
Museum Budaya Sains dan Teknologi Bengawan Solo dibangun di lahan sekitar 50.000 meter persegi.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 04 Juni 2025
Dato Tahir Pastikan Museum Budaya Sains dan Teknologi Bengawan Solo Dibuka Agustus 2025
Indonesia
Buka Pameran 40 Museum Indonesia di Solo, Wali Kota Respati Minta Study Tour Sekolah Wajib ke Museum Jateng
Study tour di museum Jateng akan disosialisasikan kepada kepala sekolah.
Dwi Astarini - Rabu, 28 Mei 2025
Buka Pameran 40 Museum Indonesia di Solo, Wali Kota Respati Minta Study Tour Sekolah Wajib ke Museum Jateng
Lifestyle
Museum MACAN Gelar Pameran “GORENGAN Bureau”, Karya Adi Sundoro yang Penuh Edukasi
Museum MACAN menggelar pameran GORENGAN Bureau. Karya tersebut merupakan milik Adi Sundoro.
Soffi Amira - Minggu, 25 Mei 2025
Museum MACAN Gelar Pameran “GORENGAN Bureau”, Karya Adi Sundoro yang Penuh Edukasi
Lifestyle
Melihat Jejak Kolonialisme dan Krisis Lingkungan Karya Kei Imazu di Museum MACAN
Museum MACAN menggelar pameran The Sea is Barely Wrinkled. Pameran ini menampilkan karya perupa asal Jepang, Kei Imazu.
Soffi Amira - Sabtu, 24 Mei 2025
Melihat Jejak Kolonialisme dan Krisis Lingkungan Karya Kei Imazu di Museum MACAN
Bagikan