eFishery Hadir sebagai Inovasi dalam Sektor Akuakultur
eFishery sendiri didirikan sejak 2013. (Foto: Facebook/eFishery)
PERUSAHAAN rintisan yang bergerak di bidang perikanan, eFishery hadir sebagai perusahaan akuakultur intelligence pertama di Indonesia. eFishery juga menggabungkan pemberian pakan otomatis dengan algoritma dan sensor Internet of Things (IoT) untuk meningkatkan efisiensi pakan dalam bisnis perikanan ikan tawar.
Mengutip laman resminya, eFishery didirikan pada 2013 dan berupaya untuk menciptakan invoasi dalam bidang akuakultur. Sebagai Aquaculture Intelligence Company, eFishery memiliki tiga tujuan utama, yakni menyediakan kebutuhan pangan dunia melalui akuakultur, menjadi solusi untuk mengatasi masalah fundamental dalam industri akuakultur, dan mengurangi kesenjangan sosial dan ekonomi melalui ekonomi digital yang inklusif.
eFishery terus berkembang dengan inovasi berupa Smart Feeder, yakni pemberi pakan otomatis yang juga mampu mencatat data pemberian bakan hingga pertumbuhan ikan. Akan tetapi, eFishery tidak berhenti sampai di situ. Mereka terus bertumbuh dan berusaha untuk menawarkan solusi untuk cakupan yang lebih besar.
Baca juga:
Nilai Investasi Sektor Perikanan dan Kelautan Indonesia Capai Rp 4 Triliun
Tidak hanya berinovasi menciptakan Smart Feeder, namun juga menjadi sebuah solusi untuk memecahkan masalah-masalah yang lebih besar di sektor akuakultur secara terintegrasi dari hulu hingga ke hilir.
Dengan menggunakan data dan teknologi, eFishery berkomitmen untuk membantu seluruh pihak yang berada dalam ekosistem akuakultur.
Pembudidaya dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas budi dayanya, lebih mudah untuk mendapatkan permodalan, mendapatkan akses untuk memperluas pasar, sementara masyarakat Indonesia dapat membeli ikan dengan harga dan kualitas yang lebih baik.
Hingga saat ini, eFishery sudah tersebar di ratusan titik di Indonesia, dari Sumatera Utara hingga Nusa Tenggara Barat, dan Kepulauan Maluku. eFishery terus berupaya untuk mengembangkan produk dan layanan agar dapat terus menjangkau berbagai daerah di Indonesia.
Baca juga:
Mengutip laman Antara, baru-baru ini eFishery bekerja sama dengan pewaralaba makanan Baba Rafi untuk mengembangkan franchise 17 tambak udang vaname seluas 40 ribu meter persegi.
Dalam kerja sama kali ini, eFishery akan mengatur manajemen operasional tambak dan memberikan pendampingan dari awal hingga akhir siklus budi daya udang. Penerapan teknologi oleh eFishery diperkirakan mampu menekan angka kegagalan panen hingga 50 persen.
“Kami berharap kerja sama ini memberi manfaat dan dapat menjadi lokomotif dalam mengakselerasi dan menjadikan Indonesia sebagai produsen udang nomor satu di dunia,” ujar CEO sekaligus Co-Found eFishery, Gibran Huzaifah. (and)
Baca juga:
Susi Pudjiastuti: Indonesia Harus Jadi Poros Maritim Perikanan Dunia
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
Water Turbine Project: Inisiatif Pendidikan Seni Museum MACAN untuk Isu Air dan Lingkungan
OPPO Find X9 Bakal Punya 2 Kamera 200MP, tapi Bukan Seri Ultra
Bocoran Terbaru Xiaomi 17 Ultra: Bawa Sensor OmniVision dan Kamera Telefoto 200MP S5KHPE
OPPO Find X9 Ultra Kemungkinan Bawa Baterai 7.500 mAh, Bisa Kalahkan Pesaingnya
Performa OPPO Find X9 Ultra Diklaim Luar Biasa, Dibekali Kamera Utama 200MP
OPPO Jadikan Flagship Store Gandaria City sebagai Ruang Nongkrong Teknologi Berkonsep 'Third Living Space'
Sony A7 V Meluncur dengan Sensor 33 MP dan AI Canggih, Intip Keunggulannya
Xiaomi 17 Ultra Bisa Rilis Lebih Cepat, Sudah Bisa Pre-order dari 15 Desember
Spesifikasi Lengkap OPPO Reno 15c Bocor, Dijadwalkan Rilis 19 Desember 2025
Sudah Raih Sertifikasi, Xiaomi 17 Siap Debut Global dengan Snapdragon 8 Elite Gen 5