Susi Pudjiastuti: Indonesia Harus Jadi Poros Maritim Perikanan Dunia


Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti (kedua kanan) mengikuti rapat kerja dengan Komisi IV DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (26/1) (Foto: Antarafoto)
MerahPutih Nasional - Kekayaan laut Indonesia memang terkenal sangat melimpah, terutama ikan. Tentunya hal ini menjadi tanggung jawab kita semua untuk menjaganya. Kementerian Kelautan dan Perikanan sebagai pengawas sekaligus pengelola, dinilai paling bertanggung jawab dalam mengawasi dan menjaga laut Indonesia dari para pelaku illegal fishing.
Untuk itu, apa yang sudah dilakukan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan saat ini dinilai tepat, yakni dengan menangkap para nelayan asing yang melakukan penangkapan ikan di wilayah perairan Negara Kesatuan Republik Indonesia. (Baca: Kementerian Kelautan dan Perikanan Prioritaskan Kesejahteraan Nelayan Kecil)
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan bahwa fokus pembangunan dalam kementerian yang dipimpinnya pada tahun 2015 ini sesuai arahan presiden untuk menindak tegas pelaku Illegal Fishing.
Nelayan beraktivitas di Pelabuhan Tahuna, Kelurahan Tidore, Tahuna Timur,
Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, Rabu (28/1). (Foto: Antarafoto)
"Ini salah satu bentuk upaya untuk membangun poros maritim di bidang perikanan," katanya kepada wartawan, di Kantor KKP, Jakarta, Selasa (24/2).
"Kita stop supply dari para pencuri ikan di industri-industri pasar negara tetangga agar nilai tawar ikan Indonesia meningkat. Jika supply kosong, maka harga ikan akan naik dengan sendirinya," tambah Susi. (Baca: Jokowi Berikan Bantuan Rp 100 Juta Kepada Nelayan Tarakan)
Susi juga menambahkan bahwa pihaknya sudah mengatur sitem moratorium dengan selalu memantau laut agar tidak ada penangkapan ikan yang ilegal. Pihaknya berupaya menjadikan Indonesia sebagai titik poros dari kemaritiman perikanan dunia. Ia juga mengungkapkan bahwa saat ini, perkembangan di bidang perikananan pelan-pelan mengalami peningkatan, terutama di daerah Sulawesi Utara, Selatan, Sorong, Morotain.
"Akhir-akhir ini beberapa pedagang yang biasa angkut dari timur 50 ton ikan perbulan, sekarang naik sekitar 300 ton perbulan," pungkasnya. (fik)
Bagikan
Adinda Nurrizki
Berita Terkait
Susi Pudjiastuti Jadi Tim Konsultan Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Tanpa Dibayar

PDIP Buka Peluang Usung Susi Pudjiastuti di Pilkada Jabar

Sri Mulyani Kenang Diajak Susi Jadi Menkeu 8 Tahun Silam

Susi Pudjiastuti Bakal Gabung TKD Jabar Menangkan Prabowo-Gibran

Pilih Susi Pudjiastuti Jadi Cawapres, Anies Bisa Raup Suara Perempuan

Peluang Duet Anies-Susi Masih Terbuka Lebar

Zulhas Bertemu Susi Pudjiastuti Bahas Seputar Pemilu 2024

Kelakar Prabowo Takut Ditenggelamkan jika Tidak Cicipi Masakan Susi Pudjiastuti

Susi Pudjiastuti Mohon Doa untuk Keselamatan Pilot dan Penumpang Pesawatnya

Kejagung Periksa Susi Pudjiastuti sebagai Saksi Kasus Dugaan Korupsi Impor Garam
