Edy Rahmayadi Pakai Jas PKS, Kasad: Itu Tidak Masalah


Bakal Calon Gubernur Sumatera Utara yang juga Pangkostrad Letjen TNI Edy Rahmayadi (kanan) bersama bakal Calon Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah (kiri). (Foto: ANTARA/Muhammad Adimaja)
MerahPutih.com - Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Mulyono tidak mempersoalkan Letjen TNI Edy Rahmayadi menggunakan jas PKS saat acara konsolidasi dan ikrar para calon kepala daerah yang diusung PKS karena yang bersangkutan sudah mengajukan pensiun dini.
"Apa yang dilakukan Edy dengan hadir di acara itu dengan jas PKS bukan masalah. Dia aktif di politik kalau dia sudah mengajukan itu (pengunduran diri). Tidak ada masalah," kata Mulyono usai menghadiri Perayaan Natal Mabesad di Balai Kartini, Jakarta, Jumat (5/1).
Lantaran, lanjut dia, sebagaimana dilansir Antara, mantan Panglima Komando Cadangan Strategis TNI AD (Pangkostrad) itu sudah mengundurkan diri alias mengajukan pensiun dini.
Mantan Pangkostrad ini menjelaskan, meski Surat Keputusan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto terkait pencopotan Edy sebagai Pangkostrad baru keluar pada Kamis (4/1), namun secara resmi Edy sudah mengajukan pengunduran diri sehingga secara ketentuan sudah tidak ada masalah Edy langsung terlibat di kegiatan maupun mengenakan atribut politik.
"Yang penting kan sudah mengundurkan diri, sudah, dalam ketentuannya boleh," ujarnya.
Pergantian Pangkostrad Dalam kesempatan itu, Kasad menegaskan tak ada motif lain di balik dipilihnya Letjen TNI Agus Kriswanto menggantikan Edy Rahmayadi karena proses pergantian jabatan tersebut sesuai dengan kepentingan organisasi di tubuh TNI.
Ia menyatakan, Agus merupakan sosok yang dibutuhkan dalam organisasi. Kepribadiannya pun baik.
Mulyono menyebut prestasi Agus Kriswanto sudah bagus, apalagi saat ini sudah mencapai bintang tiga. Sehingga, yang bersangkutan meyakinkan untuk diandalkan dalam memajukan Kostrad.
"Sampai bintang tiga berarti hebat dia. Kalau bintang empat enggak bisa dia, karena mau pensiun. Tapi selagi masih aktif, prestasinya bagus, insya Allah bisa diandalkan untuk majukan Kostrad," tutur Mulyono.
Dalam Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/12/I/2018 tentang Pemberhentian Dari dan Pengangkatan Dalam Jabatan di Lingkungan TNI yang ditandatangani Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kamis (4/1), total ada 20 perwira TNI yang dimutasi, salah satunya Edy Rahmayadi.
Jenderal bintang tiga itu resmi dicopot dari jabatannya sebagai Pangkostrad dan digeser menjadi perwira tinggi Mabes TNI AD. Jabatan baru itu resmi disandang sejak surat keputusan tersebut diterbitkan.
Posisi Edy sebagai Pangkostrad digantikan oleh Letnan Jenderal Agus Kriswanto yang sebelumnya menjabat sebagai Komandan Pembinaan Doktrin, Pendidikan, dan Latihan TNI AD (Dankodiklatad).
Edy Rahmayadi akan maju dalam Pilkada Sumut berpasangan dengan Musa Rajekshah alias Ijeck, yang diusung oleh dari Partai Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Amanat Nasional (PAN). (*)
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
Demi Tanah Abang Bangkit, Fraksi PKS Desak Pemprov DKI Jadikan Prioritas di RPJMD

Abdul Kharis Almasyhari Jadi Ketua Fraksi PKS DPR

Polemik Visa Haji Furoda 2025, PKS Minta Pemerintah Ambil Kuota Negara Lain

Presiden PKS Sapa Pendukung Anies, Berharap Turut Menangkan Pasangan RIDO

Soal Wacana Twin Cities, PKS Ingatkan Payung Hukum

Setahun Genosida, Fraksi PKS DPR: Terus Dukung Palestina dan Boikot Israel

Suswono Sebut PKS Tidak Pernah Mengkhianati Anies

PKS Ingin Pertemukan RK dengan Anies demi Suara 'Anak Abah'

Revisi UU Pilkada Batal, PKS: Sesuai Harapan Rakyat

PAN dan PSI Usung Gus Bhre-Astrid Pilkada Solo, PKS dan Golkar Pilih 'Wait and See'
