Dukung Produk Lokal, Event 'Wanita Bisa' Hadirkan Pengrajin Baduy Asli

Andrew FrancoisAndrew Francois - Minggu, 14 Agustus 2022
Dukung Produk Lokal, Event 'Wanita Bisa' Hadirkan Pengrajin Baduy Asli

Ambu Purwa, penenun asli Baduy. (Foto: side.id/Prassso)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

'WANITA Bisa', event yang punya misi mendorong peningkatan peran dan fungsi wanita dalam membangkitkan ekonomi dan menciptakan ekosistem yang suportif bagi setiap profesi dan bisnis, terutama Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), telah bergulir.

Dihelat oleh BOEMI Botanicals di Hotel Episode, Gading Serpong, Tangerang, Banten, event itu digelar mulai 13-14 Agustus 2022. Dalam event itu, hadir berbagai kegiatan menarik mulai dari talkshow hingga kelas dan workshop, yang membuka ruang bertumbuh bagi perempuan.

Baca juga:

Filosofi Rumah Adat Orang Baduy

Tas Koja asli Baduy. (Foto: side.id/Prassso)

Selain itu, ada pula pameran produk-produk lokal hasil karya pelaku UMKM Indonesia, yang menawarkan berbagai hasil kriya, fesyen, F&B, dan lainnya, yang berkualitas dan mengedepankan pendekatan konsep berkelanjutan.

Salah satu yang cukup menarik ialah Purwa, pengrajin asli Baduy yang turut hadir sebagai salah satu produsen lokal di gelaran tersebut. Ambu Purwa, sapaan akrabnya, mengaku sudah mulai konsisten menenun mulai dari usia 10 tahun. Kini produk-produknya dijual di Saroso Artisan Gallery, Hotel Episode Gading Serpong, Kab. Tangerang, Banten.

"Pertama kali waktu itu diajarin sama ibu, dan sampai saat ini sudah 23 tahun menenun dan merajut produk-produk kain," ungkap Purwa kepada merahputih.com, Sabtu (14/8).

Baca juga:

Alat Modern Serbu Kampung Baduy

Hasil produksi Ambu Purwa dijual di Soroso Artisan Gallery, Hotel Episode, Gading Serpong. (Foto: side.id/Prassso)

Selain kain-kain yang unik nan cantik, ia juga memproduksi berbagai produk fesyen lainnya, seperti tas. Ia hingga saat ini masih konsisten menggunakan alat-alat tradisional demi mempertahankan keaslian dan keunikan produk khas Baduy yang kini sudah merdesa.

Ia mengatakan butuh waktu sekira dua hingga tiga minggu untuk membuat sebuah kain tenun sehingga tak mengherankan bila harga yang dipatok juga cukup tinggi, yaitu sekitar Rp 350.000 untuk sebuah kain tenun asli Baduy berukuran panjang dua meter dan lebar satu meter itu.

Ia bisa membagi waktu antara menenun dan berladang. Keduanya tak saling mengganggu. Bahkan menjadi kesibukannya sehari-hari dan saling melengkapi.

"Biasanya sehari-hari di Baduy luar dan kegiatannya antara menenun dan meladang. Karena di Baduy luar itu, kan, kegiatannya bertani, jadi kalau enggak ke ladang baru kita menenun," tandasnya. (waf)

Baca juga:

Pewarna Alami Pada Tenun Aros Baduy Dalam

#Agustus Warga +62 Merdesa #Wanita Bisa #Tenun Baduy
Bagikan
Ditulis Oleh

Andrew Francois

I write everything about cars, bikes, MotoGP, Formula 1, tech, games, and lifestyle.

Berita Terkait

Bagikan