Alat Modern Serbu Kampung Baduy


Lampu bertenaga sinar matahari di perkampungan Baduy Luar (Foto: Sucitra)
MerahPutih Budaya- Dahulu, barang-barang elektronik merupakan produk modern yang tidak boleh dibawa masuk ke wilayah perkampungan Baduy. Sebagaimana dikatakan Uten Sutendy, penulis buku "Damai Dengan Alam".
Tetapi seiring perkembangan zaman, meski tidak signifikan, masyarakat adat di Banten Selatan tersebut mengalami pergeseran. Seperti yang ditemukan MerahPutih.com, kamis (10/3).
Sejumlah alat penerang bertenaga sinar matahari sedang dijemur.
Menerobos perbukitan dalam gelap malam perkampungan Baduy Luar, saat memasuki Kampung Marengo, kampung ke tiga sebelum kampung yang menjadi tujuan reportase merahputih.com, ditemui satu rumah, yang terang benderang dengan lampu modern.
Hal serupa juga ditemui di Kampung Gajeboh, ada alat penerang yang sama persis seperti di kampung Marengo, berjejer di dibawah terik matahari.
Musung, penduduk kampung Gajeboh mengatakan tiga alat penerang itu adalah lampu yang menggunakan energi matahari. Jadi, meskipun tidak ada aliran listrik di Baduy, ketika butuh penerangan mereka bisa menggunakan lampu berteknologi modern itu.
Seorang anak Baduy sedang bermain dengan Handphone (HP)
"Lampu etamah, betrena dipoe, karak bisa hurung, (Itu lampu, dijemur dulu batrainya baru bisa menyala)," ujarnya.
Selain itu, orang Baduy juga sudah mengenal alat komunikasi Handphone (HP). Masyarakat disana biasanya hanya menggunakan alat tersebut untuk SMS dan Menelepon. (ctr)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Mengenal Wayang Garing, Kesenian asal Banten yang Terancam Punah
