Dugaan Awal Penyebab Runtuhnya Gedung di Palmerah Versi Puslabfor

Polisi mengecek lokasi bangunan roboh di Jl. Kota Bambu Sel. I Blok Tali No.15, RT.2/RW.9, Kota Bambu Selatan, Palmerah, Jakarta Barat, Senin (6/1/2020). ANTARA/HO-Polda Metro Jaya
Merahputih.com - Polisi menduga ambruknya gedung empat lantai di kawasan Palmerah diduga karena adanya korosi atau perkaratan besi di rangka bangunan. Hal itu terkuak dari hasil penyelidikan sementara yang dilakukan Puslabfor Polri.
"Dari hasil pengamatan dan analisa awal yang bisa kita simpulkan sebagai awal itu akibat adanya korosi daripada air ke dalam struktur beton sehingga sambungan-sambungan tiang itu telah mengalami pelapukan akibat proses korosi," kata Kepala Bidang Balistik dan Metalurgi Forensik (Balmetfor) Puslabfor Polri, Kombes Ulung Kanjaya, Selasa (7/1).
Baca Juga
Ulung memperkirakan proses korosi di bangunan ini sudah berlangsung cukup lama hingga puncaknya yakni ambruk pada Senin (6/1) kemarin akibat tak kuat menahan beban bangunan.
"Ada barang bukti yang kita temukan banyak sudah alami proses korosi yang sudah hampir separuh kemakan diameternya," kata Ulung.

"Kemungkinan terjadi kebocoran sehingga air bisa masuk ke strukrur beton karena bajanya yang dipakai adalah baja polos, baja karbon rendah, itu gampang alami korosi," tambahnya.
Baca Juga:
Selain itu, kata Ulung, curah hujan yang tinggi di awal tahun ini semakin membuat bangunan lapuk dan tak kuat menampung beban.
"Ditambah dengan curah hujan, yang mungkin air itu akan (karena( strukturnya tidak baik dalam hal airnya sehingga ada air yang terjebak. Itu menambah beban dari struktur," jelasnya. (Knu)