Dua Tahun Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf, Kondisi Politik Nasional Memburuk

Andika PratamaAndika Pratama - Selasa, 19 Oktober 2021
Dua Tahun Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf, Kondisi Politik Nasional Memburuk

Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Foto: ANTARA FOTO/Setpres-Lukas

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih.com - Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) merilis hasil survei dalam rangka dua tahun pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin.

Dalam surveinya, SMRC menyebut dalam dua tahun Jokowi-Ma'ruf memimpin Indonesia kondisi perpolitikan di tanah air cenderung memburuk

Baca Juga

Survei Capres SMRC: Prabowo Menurun, Ganjar dan Anies Menguat

"Kondisi politik dinilai memburuk dalam dua tahun terakhir," kata Direktur Eksekutif SMRC, Sirojudin Abbas dalam rilis hasil survei pada Selasa (19/10).

Dalam survei teranyar ini, Sirojudin membeberkan, sebanyak 24,4 persen responden menilai politik nasional dalam kondisi buruk atau sangat buruk.

Sebanyak 37,1 persen responden menilai kondisi politik nasional biasa saja dan 11,7 persen menjawab tidak tahu.

Hanya 26,8 persen responden yang menilai kondisi politik nasional sangat baik atau baik. Angka ini menurun dibanding survei September 2019 sebesar 41 persen.

Namun, kondisi keamanan nasional dinilai positif. Sebanyak 61,3 persen responden menilai keamanan nasional dalam kondisi baik atau sangat baik. Hanya 11,8 persen yang menilai buruk atau sangat buruk, 24,2 persen menilai sedang saja, dan 2,7 persen tak menjawab.

"Trennya kondisi keamanan baik atau sangat baik ini relatif stabil. Ini menandakan dalam dua tahun terakhir ini pemerintah berhasil menjaga kondisi keamanan tetap kondusif," kata Sirojudin.

Survei juga menunjukkan, 48,2 persen responden menilai pemberantasan korupsi di Indonesia berada dalam kondisi yang buruk.

Presiden Joko Widodo tiba di Sorong, Papua Barat. (Foto: Antara)
Presiden Joko Widodo tiba di Sorong, Papua Barat. (Foto: Antara)


Sirojudin Abbas menyebutkan, dari hasil survei, didapatkan temuan hanya 24,9 persen responden yang menyatakan kondisi pemberantasan korupsi di Indonesia berjalan baik atau sangat baik.

"Sementara 48,2 persen mengatakan bahwa kondisi pemberantasan korupsi ini buruk atau sangat buruk, yang mengatakan sedang hanya 23,2 persen," kata Sirojudin.

Jika dirinci, ada responden yang menilai kondisi pemberantasan korupsi sangat baik sebanyak 4,3 persen, baik (20,6 persen), sedang (23,2 persen), buruk (33,7 persen), sangat buruk (14,5 persen), dan tidak tahu/tidak jawab (3,8 persen).

Sirojudin melanjutkan, 49,1 persen masyarakat pun menilai korupsi di Indonesia semakin banyak dibandingkan tahun lalu.

Sedangkan 17,1 persen responden menilai korupsi berkurang, 27,8 persen responden menganggap sama saja, dan 6 persen responden tidak tahu atau tidak jawab.

"Jadi penilaiannya cukup negatif, yang menilai semakin banyak lebih tinggi dibandingkan yang menilai semakin sedikit," kata Sirojudin.

Ia menuturkan, persepsi publik atas korupsi selama dua tahun terakhir juga cenderung memburuk karena jumlah responden yang menganggap korupsi semakin banyak meningkat dari 47,6 persen pada April 2019 menjadi 49,1 persen pada September 2021.

Sementara, jumlah responden yang menganggap korupsi semakin sedikit berkurang dari 24,5 persen pada April 2019 menjadi 17,1 persen responden pada September 2021.

"Kalau kita lihat trennya memang dalam dua tahun terakhir ini ada kecenderungan semakin memburuk meskipun peningkatannya tidak luar biasa," kata Sirojudin.

Survei ini dilakukan pada tanggal 15-21 September 2021.

Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum yakni mereka yang sudah berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.

Pemilihan sampel dilakukan secara acak atau multistage random sampling yang melibatkan 1.220 responden.

Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka. Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar ±3,19 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. (Knu)

Baca Juga

Survei IndEX: Tingkat Kepuasan Publik Terhadap Jokowi 60,8 Persen

#Jokowi-Ma'ruf Amin #Survei SMRC #Saiful Muzani Research And Consulting (SMRC)
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Persepi Didesak Panggil SMRC dan IPI Akibat Hasil Survei Pilgub Jateng Berbeda
Perbedaan hasil survei SMRC dan Indikator Politik Indonesia jadi sorotan.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 18 November 2024
Persepi Didesak Panggil SMRC dan IPI Akibat Hasil Survei Pilgub Jateng Berbeda
Indonesia
Pramono-Rano Unggul dalam Survei SMRC, RK: Dobel Semangatnya
Elektabilitas Pramono-Rano menyentuh 46 persen, sementara pasangan RK-Suswono menyusul di posisi kedua di angka 39,1 persen.
Frengky Aruan - Rabu, 13 November 2024
Pramono-Rano Unggul dalam Survei SMRC, RK: Dobel Semangatnya
Indonesia
Survei SMRC: Pramono - Rano Berpotensi Menang Satu Putaran di Pilkada Jakarta
Lembaga survei Saiful Mujani Research Center (SMRC) membagikan hasil survei Pilkada Jakarta 2024.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 13 November 2024
Survei SMRC: Pramono - Rano Berpotensi Menang Satu Putaran di Pilkada Jakarta
Indonesia
Survei SMRC: Ganjar Pranowo Unggul Tipis di Atas Prabowo, Anies Juru Kunci
Survei SMRC diselenggarakan secara nasional pada 31 Juli-11 Agustus 2023.
Zulfikar Sy - Rabu, 23 Agustus 2023
Survei SMRC: Ganjar Pranowo Unggul Tipis di Atas Prabowo, Anies Juru Kunci
Indonesia
Survei SMRC: Ganjar Ungguli Prabowo-Anies di Pemilih Kritis
"Di kalangan pemilih kritis, dukungan pada Anies Baswedan 19,2 persen, Prabowo Subianto 33,5 persen, dan Ganjar Pranowo 37,9 persen," jelas Direktur riset SMRC Deni Irvani
Andika Pratama - Senin, 05 Juni 2023
Survei SMRC: Ganjar Ungguli Prabowo-Anies di Pemilih Kritis
Indonesia
Survei Charta Politika Sebut 61 Persen Pemilih Jokowi Pilih Ganjar
Salah satu yang menarik dari survei nasional ini adalah 61 persen pemilih Jokowi-Ma'ruf yang menetapkan pilihannya ke Ganjar Pranowo
Andika Pratama - Senin, 15 Mei 2023
Survei Charta Politika Sebut 61 Persen Pemilih Jokowi Pilih Ganjar
Indonesia
Survei SMRC: Elektabilitas Ganjar Naik, Prabowo Stagnan, Anies Turun
Sementara untuk periode yang sama, Prabowo cenderung stagnan dari 34,1 persen menjadi 32,1 persen, dan Anies cenderung menurun dari 23,5 persen menjadi 19,7 persen.
Andika Pratama - Sabtu, 13 Mei 2023
Survei SMRC: Elektabilitas Ganjar Naik, Prabowo Stagnan, Anies Turun
Indonesia
Survei SMRC: Ganjar Berpeluang Lebih Naikkan Elektabilitas Dibanding Prabowo dan Anies
Lembaga survei Saiful Mujani Research & Consulting menilai bakal capres PDI Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo lebih berpeluang untuk meningkatkan elektabilitasnya dibandingkan dua kompetitornya, yakni Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.
Mula Akmal - Jumat, 12 Mei 2023
Survei SMRC: Ganjar Berpeluang Lebih Naikkan Elektabilitas Dibanding Prabowo dan Anies
Indonesia
Survei SMRC: Ganjar dan Prabowo Bersaing Ketat Jadi Capres 2024
Dalam berbagai survei, kemungkinan persaingan dua besar pemilihan presiden (Pilpres) 2024 adalah antara Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.
Mula Akmal - Senin, 08 Mei 2023
Survei SMRC: Ganjar dan Prabowo Bersaing Ketat Jadi Capres 2024
Indonesia
Survei Algoritma: Masyarakat Puas Kinerja Jokowi, tapi Tak Setuju Pemilu Ditunda
Namun, hal tersebut tak lantas membuat wacana penundaan pemilu atau perpanjangan masa jabatan presiden mendapat kata setuju dari mayoritas publik.
Andika Pratama - Senin, 23 Januari 2023
Survei Algoritma: Masyarakat Puas Kinerja Jokowi, tapi Tak Setuju Pemilu Ditunda
Bagikan