Dua Penyelidik Dianiaya, KPK Evaluasi Mekanisme Pengamanan Internal
Petugas KPK perlu mendapatkan pengamanan khusus agar terhindar dari kasus kekerasan dan teror (MP/Ponco Sulaksono)
MerahPutih.Com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memastikan pihaknya masih memproses pembentukan biro pengamanan untuk melindungi pegawai. Biro pengamanan dinilai perlu dibentuk karena teror terhadap pegawai KPK tak pernah berhenti.
Terbaru, dua penyelidik KPK dianiaya orang tak dikenal di Hotel Borobudur, Jakarta, Pusat pada Minggu, (3/2) dini hari. Bahkan, ada pegawai KPK yang menjalani operasi karena mengalami luka serius di bagian wajah.
"Iya itu (biro khusus pengamanan) sudah berproses setelah kejadian beberapa kali yang terjadi, kami sudah menyusun rencana kerja yang lebih rinci terkait dengan mitigasi risiko pengamanan," kata juru bicara KPK Febri Diansyah di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (4/2).
Febri menyebut ada beberapa hal yang harus diperhatikan lebih serius dalam mementuk biro pengamanan tersebut. Salah satunya, penguatan pengamanan pada informasi data.
"Juga operasional yang lainnya termasuk aset yang dimiliki oleh KPK jadi itu sedang berjalan," ungkapnya.
Menurut Febri pembentukan biro pemgamanan tu masih pada tahap evaluasi mekanisme pengamanan di tingkat pimpinan sampai ke pegawai. Hal ini perlu dilakukan untuk merinci kerja dari biro pengamanan nantinya.
"Kami lakukan review ke dalam ya karena kejadian waktu itu lebih dari jam 12 malam berapa orang yang sedang berada saat itu, dan juga kondisi dan lokasi yang bersifat kasuistik itu perlu direview satu persatu proses kami lakukan di dalam," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, dua petugas KPK mengalami tindakan penganiayaan menjelang tengah malam Sabtu (2/2) kemarin di Hotel Borobudur, Jakarta. Saat itu Pegawai KPK ditugaskan untuk melakukan pengecekan di lapangan terhadap informasi masyarakat tentang adanya indikasi korupsi.
Meski dua pegawai KPK yang bertugas tersebut mendapat tindakan yang tidak pantas dan dianiaya hingga menyebabkan kerusakan pada bagian tubuh. Meskipun korban telah memperlihatkan identitas KPK ke pelaku namun pemukulan tetap dilakukan ke pegawai KPK.(Pon)
Baca berita menarik lainnya dalam artikel: Kian Padu, Manchester United Kini Naik Posisi Kelima Klasemen Sementara
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
Praswad Sebut Ada Indikasi Kuat Korupsi di Proyek Whoosh, Minta KPK Bertindak Independen
KPK Sita Pabrik dan Pipa 7,6 KM PT BIG di Cilegon Terkait Kasus Jual Beli Gas PGN
Kembali Dipanggil, KPK Dalami Hubungan Rajiv dengan Tersangka Kasus Korupsi CSR BI
KPK Usut Dugaan Korupsi Proyek Whoosh, Komisi XIII DPR: Langkah yang Tepat dan Ditunggu Masyarakat!
Bongkar Korupsi Digitalisasi SPBU Pertamina, KPK Dibantu BPK Uji Sampling Ribuan Titik Mulai Pekan Ini
KPK Baru Akan Buka Detail Dugaan Korupsi Kereta Cepat Saat Masuk Tahap Penyidikan
KPK Ingatkan Langkah Yang Perlu Ditempuh Pemda DKI Gunakann Tanah Bekas RS Sumber Waras
Whoosh Dibidik KPK Sejak Awal 2025, Nama-Nama Saksi Masih Ditelaah
KPK Pelajari Putusan DKPP Usut Pengadaan Pesawat Jet Pribadi KPU RI
Soal Dugaan Korupsi Proyek Whoosh, PDIP: Kita Dukung KPK, Diperiksa Saja