DPR Temukan Sejumlah Tenda Jemaah Alami Kelebihan Kapasitas
Ilustrasi: Kloter Pertama Jemaah Calon Haji Tiba di Mekkah (Kemenag)
Merahputih.com - Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR RI melakukan inspeksi mendadak ke tenda jemaah haji Indonesia di Arafah menjelang puncak wukuf 9 Zulhijah. Dalam sidak tersebut, Timwas menemukan bahwa beberapa tenda jemaah mengalami kelebihan kapasitas (overcapacity), dengan menampung lebih banyak jemaah daripada yang seharusnya.
"Sementara tenda jemaah yang ada di Arafah itu tulisannya, jumlah kapasitas yang disebutkan itu melebihi kapasitas. Sementara yang tersedia itu katakanlah (misal untuk) 360 (jemaah) tapi di dalamnya 400," ujar Anggota Timwas DPR RI, Marwan Dasopang dalam keterangannya, Jumat (14/6).
Selain masalah kapasitas, Marwan juga menyoroti ukuran kasur di tenda jemaah yang dinilai terlalu kecil, sehingga menyulitkan pergerakan jemaah. "Belum kita menghitung kasurnya untuk jemaah terlalu kecil. Kita hitung kapasitas kalau orang duduk, rebahan bagaimana," tambahnya.
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI ini juga menyoroti tenda kesehatan yang menurutnya perlu didekatkan dengan kantor pemerintah untuk memudahkan akses. "Berbagai hal kekurangan di tenda kesehatan bisa dipakai di tenda pemerintah," ucapnya.
Baca juga:
Jelang Puncak Haji, Jemaah Diminta Tidak Sering Lakukan Umrah
Menurut hasil pengamatannya, posisi tenda kesehatan jemaah haji RI dinilai kurang tepat karena selain sempit dan kecil, juga mengganggu jalur pergerakan di sekitarnya.
Dalam pengecekan tersebut, Wakul Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily juga sempat bertanya kepada Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Makkah, Nurcholis Bin Turmudzi, mengenai kapasitas tenda.
"Nah sekarang gini, itu ada tulisan kapasitas 130. Ada nggak 130?," tanya Ace. Dari hasil penghitungan Timwas, tenda tersebut yang seharusnya berkapasitas 360 jemaah, hanya muat untuk 330 orang.
"Untuk 360? Sementara hitungan kita hanya 330. Yang 30 orang terpaksa di luar?" tanya Ace lagi, menunjukkan kelebihan kapasitas yang ada.
Baca juga:
Tenda di Arafah ini dilengkapi dengan fasilitas kasur (alas tidur dan bantal), air conditioner (AC), dan dispenser air. Namun, kondisi ini dinilai masih belum memadai untuk kebutuhan seluruh jemaah haji.
Dengan temuan ini, Timwas DPR RI berharap ada perbaikan dan penyesuaian segera oleh pihak terkait agar jemaah haji Indonesia dapat melaksanakan ibadah dengan nyaman dan aman selama di Arafah, Muzdalifah, dan Mina.
Pengecekan dilakukan oleh Timwas yang dipimpin Wakil Ketua DPR RI Lodewijk Freidrich Paulus bersama Ketua Komisi VIII DPR RI Ashabul Kahfi, Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Marwan Dasopang, Ace Hasan Syadzily, Abdul Wachid, serta anggota Komisi VIII DPR RI Syaifullah Tamliha, M Fauzan Nurhuda Yusro, Sri Wulan, dan Iskan Qolba Lubis.
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Skema Haji 2026 Dinilai Terlalu Berbahaya, Jemaah Harus Tiba di Mina Pagi Hari Sebelum Cuaca Panas Ekstrem Mencapai Puncaknya
Jangan Lupa Batas Akhir Pengajuan Visa Haji 8 Februari 2026, Lewat Batal Berangkat!
Kuota Jemaah Haji Asal Jawa Barat Turun Drastis, Tak Ada Lagi Menyalip Antrean
Keberatan Kuota Haji Dipangkas, DPRD Sumedang Sambangi Komisi VIII DPR
BPKH Hormati Proses Hukum KPK dan Tegaskan Komitmen Transparansi Pengelolaan Dana Haji
DPR Ingatkan BPKH Jangan Jadikan Uang Umat untuk Proyek Infrastruktur yang Tak Ada Urusannya dengan Ka'bah
Kebijakan Masa Tunggu Haji 26 Tahun Ciptakan Ketidakadilan Baru yang Rugikan Ribuan Calon Haji, Prioritaskan Jemaah Lansia Agar Tidak Tunggu Sampai Tutup Usia
Gerindra Soroti Pasal Krusial RUU PKH, Jangan Sampai Dana Miliaran Rupiah Jadi Bancakan Investasi Gelap
Biaya Haji Turun, Puan Sebut Terapkan Prinsip Berkeadilan Bagi Seluruh Calon Jemaah
2 Syarikah Ditunjuk Urus Haji 2026, DPR Ingin Pastikan Komitmen Pelayanan Terbaik