DPR RI Dukung Langkah Negosiasi Pemerintah Soal Tarif Impor Amerika

Ilustrasi: Petugas menjunjukkan uang pecahan dolar AS dan rupiah di gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Jumat (2/1). (ANTARA/HO-BRK Syariah)
Merahputih.com - Anggota Komisi XI DPR RI, Marwan Cik Asan, memberikan apresiasi terhadap respons pemerintah Indonesia dalam menghadapi kebijakan kenaikan tarif impor yang diterapkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump.
Marwan menilai bahwa pendekatan pemerintah sangat cerdas karena menunjukkan keseimbangan antara upaya diplomasi perdagangan dan penguatan ekonomi domestik.
"Langkah-langkah yang diambil, mulai dari negosiasi hingga pemberian insentif untuk industri dalam negeri, adalah strategi yang cerdik dan tepat dalam menghadapi dinamika perdagangan global saat ini," ujar Marwan dalam keterangannya, Rabu (9/4).
Menurutnya, kebijakan pemerintah dalam menanggapi tarif impor baru dari AS ini memungkinkan Indonesia untuk mempertahankan daya saingnya di pasar internasional tanpa harus terlibat dalam perang dagang yang berpotensi merugikan banyak pihak.
Baca juga:
Perang Dagang Amerika-China Makin Panas, Tarif Yang Dikenakan Trump 104 Persen
Marwan menekankan bahwa langkah pemerintah ini bijaksana dan strategis, bahkan berpotensi membuka peluang bagi Indonesia untuk mencapai kesepakatan perdagangan yang lebih menguntungkan.
"Pendekatan ini tidak hanya menghindari potensi kerugian akibat konflik dagang bagi industri nasional, tetapi juga memberikan kesempatan untuk mendapatkan perjanjian yang lebih adil bagi Indonesia," katanya.
Ia menambahkan bahwa evaluasi terhadap regulasi yang menghambat ekspor dan impor menjadi bagian penting dalam negosiasi tarif impor dengan AS di masa depan. Hal ini diharapkan dapat menciptakan keseimbangan perdagangan yang lebih baik.
Oleh karena itu, Marwan mendukung arahan Presiden Prabowo Subianto untuk meningkatkan efisiensi birokrasi dan mempermudah proses bagi para pelaku usaha.
Lebih lanjut, ia berpendapat bahwa arahan tersebut akan menciptakan iklim investasi yang lebih kondusif, meningkatkan daya saing industri nasional, serta mempercepat proses perdagangan internasional.
"Dengan birokrasi yang lebih sederhana dan transparan, para pengusaha dapat lebih fokus pada pengembangan bisnis mereka tanpa terbebani oleh prosedur administratif yang rumit," jelas Marwan.
Marwan juga menganggap positif upaya pemerintah dalam memperkuat kerja sama dengan negara-negara ASEAN dalam menghadapi kebijakan perdagangan AS.
Menurutnya, sinergi antar negara ASEAN akan memperkuat posisi tawar kawasan dalam perdagangan global dan mencerminkan komitmen Indonesia dalam membangun solidaritas ekonomi di Asia Tenggara.
Ia juga mendukung deregulasi beberapa aturan perdagangan, seperti mempermudah ekspor dan impor, melonggarkan aturan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) di sektor teknologi informasi dan komunikasi, serta rencana peningkatan impor dan investasi dari Amerika Serikat, terutama di sektor minyak dan gas.
Baca juga:
Tanggapi Kebijakan Tarif Trump, Korea Selatan Perpanjang Dukungan Likuiditas
Marwan juga menilai pentingnya kebijakan lain untuk menjaga daya saing industri nasional di pasar ekspor, seperti pemberian insentif fiskal dan non-fiskal, penurunan bea masuk, Pajak Penghasilan (PPh) impor, serta Pajak Pertambahan Nilai (PPN) impor.
Dengan adanya insentif ini, diharapkan ekspor Indonesia tetap stabil dan terus berkembang, meskipun menghadapi tantangan dari kebijakan perdagangan AS.
Sebelumnya, Presiden keenam RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), juga menilai bahwa kebijakan Prabowo Subianto dalam menghadapi tarif impor baru AS sudah tepat.
"Kebijakan dan langkah-langkah yang dijalankan oleh pemerintah dalam menghadapi tarif 32 persen yang dikenakan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, menurut saya baik dan tepat. Lebih memilih negosiasi daripada pembalasan," tulis SBY melalui akun X @SBYudhoyono pada Selasa (8/4).
SBY menyebut bahwa strategi yang diterapkan Prabowo adalah strategi ganda (dual track strategy), karena Indonesia menjalin komunikasi dengan para pemimpin ASEAN dan secara bersamaan mengirimkan tim negosiasi yang kuat ke Washington DC.
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Hakim Batalkan Kebijkan Pemotongan Dana untuk Harvard oleh Donald Trump, Pemerintah akan Ajukan Banding

Kesehatan Presiden AS Donald Trump Jadi Bola Panas di Media Sosial, Tetap Menyebar meski sudah Dibantah

Respons Pernyataan Trump, Moskow Sebut Rusia, China, dan Korut Tidak Berkomplot Melawan Amerika Serikat

Presiden China, Rusia, dan Pemimpin Korea Utara Akrab di Parade Militer, Donald Trump Singgung Konspirasi Melawan AS

Taylor Swift Umumkan Pertunangan, Presiden AS Donald Trump hingga Anggota Kerajaan Inggris Ucapkan Selamat

Indonesia Perlu Perkuat ASEAN dan Diplomasi Maritim di Tengah Rivalitas Indo-Pasifik

Ini Yang Akan Dibahas Dalam Pertemuan Trump dan Putin di Alaska

Meksiko Kirim 26 Tokoh Kartel Narkoba ke AS, Ada Deal dengan Trump

Apple Pilih Gelontorkan Investasi Rp 1.627 Triliun di AS, Investasi di Indonesia Diklaim Terus Lanjut

UFC akan Gelar Pertarungan Perdana di Gedung Putih, Rayakan 250 Tahun AS
