DPR Maklumi Jika Kemenhan Harus Impor Alutsista dari Luar Negeri
Ilustrasi: Helikopter Agusta Westland 101 (Foto Wikipedia)
Merahputih.com - Wakil Ketua Komisi I DPR, Abdul Kharis Almasyhari menilai semangat Kementerian Pertahanan untuk memenuhi kebutuhan alutsista dari dalam negeri sudah ada sejak lama. Tetapi memang tidak semua kebutuhan alutsista bisa diproduksi dalam negeri.
Ia mencontohkan pesawat tempur yang selama ini memang mengharuskan Pemerintah Indonesia untuk pembelian dari negara lain.
Baca Juga
Warga Kira Anggota TNI-AU yang Keluar dari Pesawat Sedang Latihan Terjun Payung
"Kan enggak semuanya bisa dibeli di Indonesia. Misalnya (F-16) Viper, pesawat tempur," kata politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut, Selasa (14/7).
Ia juga mengapresiasi dorongan bagi sejumlah kementerian, termasuk Kementerian Pertahanan (Kemenhan) untuk memprioritaskan belanja dalam negeri dan dinilai sebagai langkah bagus.
"Baik, ya, sepanjang dalam negerinya ada, khususnya alutsista (alat utama sistem persenjataan)," kata Andul Kharis.
Karena itu, sepanjang kebutuhan pertahanan tersebut bisa dipenuhi dalam negeri, maka tidak menjadi persoalan. "Namun, tidak menutup kemungkinan untuk membeli dari luar," beber dia.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta seluruh kementerian dan lembaga agar menghentikan anggaran belanja produk dari luar negeri dan seluruh belanja diprioritaskan untuk belanja di dalam negeri.
Belanja Pemerintah, dinilainya menjadi penggerak utama bagi perekonomian di tengah pandemi saat ini, sehingga regulasi yang berkaitan dengan belanja Pemerintah dapat lebih disederhanakan sesuai dengan kebutuhan di masa pandemi.
Baca Juga
Dramatis! Pilot TNI-AU Melontarkan Diri ke Udara Saat Kecelakaan Pesawat
"Saya minta semuanya dipercepat, terutama yang anggarannya besar-besar. Ini Kemendikbud ada Rp70,7 triliun, Kemensos Rp104,4 triliun, Kemenhan Rp117,9 triliun, Polri Rp92,6 triliun, Kementerian Perhubungan Rp32,7 triliun," kata Jokowi.
Presiden meminta jajarannya untuk bekerja dalam konteks krisis atau tidak seperti dalam keadaan normal biasa, sehingga pembelanjaan pemerintah juga harus mengutamakan produk-produk di dalam negeri. (*)
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Presiden Prabowo bakal Datangkan 200 Helikopter Tahun Depan, Persiapan Hadapi Bencana
Spesifikasi, Daya Angkut, dan Kecepatan Pesawat Terbesar TNI-AU Airbus A400M
TNI-AU Perdana Kedatangan Pesawat Terbesar nan Canggih Jenis Airbus A400, Bisa Angkut Muatan 30 Ton hingga Daya Jelajah Jauh
Unit Pertama A400M Sampai dengan Selamat, Prabowo Malah Sudah Kode Nambah Armada 4 Kali Lipat
A400M Sang Raja Angkut Berat TNI AU Bikin Presiden Bangga dan Langsung Disiram Air Kembang, Siap Diterbangkan ke Gaza?
Aksi KSAD Jenderal Maruli di Atas Artileri Berat, Sukses Tembak Jatuh Drone Musuh
Indonesia Belum Tertarik Beli Rudal BrahMos India
Airbus A400M Bakal Bermarkas di Lanud Halim, 22 Personel TNI AU ke Spanyol Belajar Cara Pengoperasian
Airbus A400M Tiba 3 November, Armada Logistik Baru TNI AU dengan Spesifikasi Super Besar
Setara F-16 Fighting Falcon, Begini Spesifikasi Jet Chengdu J-10 yang Dibeli Pakai APBN Rp 148 T