Dosen Ubaya Ini Berhasil Bikin Aplikasi Mitigasi Bencana


Jam dinding yang menjadi bukti erupsi gunung Merapi di Museum Sisa Hartaku. (Foto: Merahputih.com / Rizki Fitrianto)
INOVATIF, salah satu dosen di Universitas Surabaya berhasil menciptakan pola pembelajaran mitigasi bencana melalui aplikasi Augmented Reality (AR) Learning & Information System (LIS) Volcano.
Listyo Yuwanto, S.Psi., M.Psi. Dosen Fakultas Psikologi Universitas Surabaya (Ubaya) sebagai penemu alat tersebut memiliki tujuan untuk mencegah atau mengurangi risiko dari bencana.
AR LIS Volcano merupakan jenis media pembelajaran pendidikan bencana erupsi gurung berapi yang memanfaatkan kemajuan teknologi informasi era 4.0.
Baca juga:
Ia menyatakan, jika fokus menghadapi bencana erupsi gunung berapi merupakan mitigasi bencana struktural dan non struktural.
"Pendidikan bencana ini sebagai bentuk mitigasi non struktural yang bisa memanfaatkan teknologi. Salah satu media pembelajaran di era 4.0 yang dapat digunakan adalah augmented reality ini," ujar Listyo saat dikonfirmasi, Kamis (07/01).
Ia menambahkan, AR merupakan sarana pengalaman interaksi antara lingkungan asli dan buatan yang terintegerasi media teknologi. Sehingga bisa interaksi antara media dan individu menggunakan sensori visual, auditori, sentuhan, maupun penciuman.
“Pembelajaran terkait bencana erupsi gunung berapi sebagai pendidikan bencana juga bisa ditempuh dengan teknologi augmented reality. Augmented Reality Learning Information System Volcano atau dikenal AR LIS Volcano dirancang sebagai media pembelajaran pendidikan bencana erupsi gunung berapi. Program ini bisa dijalankan dengan smartphone atau komputer dengan operational system (OS) berbasis Android dan kini sedang dikembangkan untuk iOS,” tandas Listyo.
Tampilan simulasi objek standard 3D

Terdapat sejumlah fitur menu pada AR LIS Volcano diantaranya pendahuluan, mitigasi, pasca erupsi dan bantuan.
Di menu pendahuluan, pengguna bisa memperoleh informasi dasar terkait gunung berapi di Indonesia.
Pengguna memperoleh wawasan dari video Indonesia The Ring of Fire yang memaparkan sebaran gunung berapi di Indonesia, dampak negatif erupsi gunung berapi, status dan material gunung berapi yang ditampilkan melalui simulasi objek 3D. Kemudian ada mitigasi yang berisi panduan atau simulasi jika terjadi bencana gunung berapi.
“Saat menghadapi bencana erupsi gunung berapi ada beberapa langkah yang dilakukan atau biasa disebut mitigasi. Tahapan atau langkah ini ditampilkan dalam bentuk simulasi objek 3D seperti menyiapkan tas siaga bencana, penggunaan perlengkapan pelindung diri dan proses evakuasi,” tuturnya.
Baca juga:
Teori Konspirasi Chip 5G Vaksin COVID-19 Ternyata Diagram Pedal Gitar
Tampilan simulasi objek 3D berupa tahapan atau langkah mitigasi bencana seperti menyiapkan tas siaga bencana, perlengkapan pelindung, dan proses evakuasi.
Saat menggunakan aplikasi ini, pengguna harus mengarahkan kamera ke objek yang bertekstur warna dan bergradasi terang gelap sehingga akan muncul tampilan informatif simulasi objek 3D. Menu berikutnya yakni pasca erupsi yang akan menampilkan video diiringi penjelasan terkait dampak positif dari erupsi gunung berapi. Lalu menu terakhir, berupa bantuan berisi informasi terkait panduan penggunaan AR LIS Volcano.
Bisa diunduh lewat PlayStore Februari nanti

Aplikasi ini dirancang dalam bentuk permainan disertai dengan penjelasan dan simulasi objek 3D mempermudah pengguna untuk mempelajari bencana erupsi gunung berapi tanpa harus pergi ke area pegunungan.
Listyo kembali menjelaskan, media pembelajaran ini sudah pernah dicoba dan diterapkan oleh guru-guru di beberapa sekolah Taman Kanak-Kanak (TKK) dan Sekolah Dasar (SD) di Jawa Timur.
Saat ini aplikasi masih dalam proses pengembangan yang ditambahkan beberapa penjelasan baru sesuai kondisi terkini tentang sebaran serta status gunung berapi di Indonesia.
Rencananya, aplikasi AR LIS Volcano sudah bisa diunduh kembali melalui Play Store di bulan Februari mendatang. Aplikasi ini sangat cocok sebagai media pembelajaran jarak jauh terkait gunung berapi di Indonesia tanpa harus datang ke lokasi secara langsung.
“Semoga tak hanya siswa saja, namun masyarakat luas bisa memanfaatkan aplikasi ini dengan baik sebagai upaya untuk menambah wawasan mitigasi bencana erupsi gunung berapi di saat pandemi COVID-19," tutup Listyo. (Andika Eldon/Jawa Timur)
Baca juga:
Indonesia Amputee Football (INAF) Ubah Keterbatasan Jadi Kesuksesan
Bagikan
Berita Terkait
Uji kamera Xiaomi 17 Pro Max, iPhone 17 Pro Max, dan Samsung Galaxy S25 Ultra: Mana yang Lebih Baik?

Render Samsung Galaxy S26 Ultra Terungkap, Desain S Pen Alami Perubahan

Meluncur Bulan Depan, Spesifikasi OPPO Find X9 Kini Sudah Terungkap

Analisis Penjualan Xiaomi 17 dan iPhone 17, Mana yang Lebih Stabil?

realme Bikin Ponsel Game of Thrones, ini Fitur dan Spesifikasi

Road to OPPO Run 2025: Ratusan Pelari Jakarta Antusias Sambut Jersey dan OPPO Watch X2 Series

Biaya Perbaikan Xiaomi 17 Pro dan Pro Max Terungkap, ini Komponen yang Paling Mahal

Xiaomi 17 Series Cetak Rekor Penjualan, Jadi HP Flagship Paling Laris 2025?

Bocoran Terbaru Samsung Galaxy Z TriFold, Bawa Opsi Zoom hingga 100 Kali!

OPPO Find X9 Pro Meluncur 16 Oktober, ini Spesifikasi Lengkapnya
