Donald Trump Bantah Ucapannya Soal Imigran Gelap Bernada Rasis


Presiden Amerika Serikat Donald Trump berbicara dalam sebuah reli di Pensacola, Florida, Amerika Serikat ( ANTARA FOTO/REUTERS/Carlo Allegri)
MerahPutih.Com - Ucapan Presiden Amerika Serikat Donald Trump terkait masuknya imigran ke Amerika Serikat berasal dari negara lubang anus seperti Haiti dan negara Afrika bernada rasis.
Donald Trump bersikeras bahwa dirinya bukan rasis. Pernyatannya yang diributkan media-media arus utama Amerika Serikat sontak menuai protes dan kecaman dari pelbagai pihak. Sebagian warga di negara Afrika memprotes ucapan Trump dengan turun ke jalan dan membakar foto Presiden Trump.
Trump juga mengatakan bahwa dia siap, bersedia dan mampu mencapai kesepakatan untuk melindungi imigran gelap, yang dibawa ke Amerika Serikat saat anak-anak akan diusir, namun dia mengatakan tidak yakin bahwa anggota parlemen dari Partai Demokrat menginginkan kesepakatan. Dia mencuit sebelumnya pada Minggu bahwa program selama ini "kemungkinan" dihentikan.
Perdebatan mengenai kebijakan imigrasi menjadi semakin sengit setelah pada Kamis dilaporkan bahwa Presiden dari Partai Republik tersebut menggunakan kata "lubang kotoran" untuk menyebut negara Haiti dan Afrika dalam pertemuan pribadi dengan anggota parlemen.
Sebagaimana dilansir Antara, Senin (15/1) pernyataan tersebut menimbulkan tuduhan keras serupa dari anggota parlemen Partai Demokrat dan Republik, dengan beberapa kritikus menuduh Trump rasis, bahkan saat perundingan kedua partai berlanjut di Kongres AS untuk mencari kompromi antara kedua partai demi menyelamatkan program Penangguhan untuk Kedatangan Anak, atau DACA.
Saat ditanya wartawan di Florida apakah dia rasis, Trump berkata, "Tidak, saya bukan rasis. Saya orang paling tidak rasis yang pernah Anda wawancarai." Trump mengancam akan mengakhiri DACA, namun sepertinya dia tetap membuka pintu untuk sebuah kesepakatan saat dia mengatakan kepada wartawan sebelum makan malam pada Minggu (14/1) malam.
"Kami siap, bersedia dan mampu membuat kesepakatan pada DACA, tapi saya tidak berpikir Demokrat ingin membuat kesepakatan. Demokrat adalah orang-orang yang tidak akan membuat kesepakatan," terang Trump.
Upaya memperpanjang program tersebut semakin rumit karena hal tersebut dapat membuat pendanaan rancangan undang-undang untuk mencegah penutupan pemerintah pada Jumat menjadi lebih sulit.
"DACA mungkin sudah mati karena Demokrat tidak menginginkannya. Mereka hanya ingin berbicara dan mengeluarkan uang, yang sangat dibutuhkan militer kita," kata Trump sebelumnya di Twitter.(*)
Bagikan
Berita Terkait
Hakim Batalkan Kebijkan Pemotongan Dana untuk Harvard oleh Donald Trump, Pemerintah akan Ajukan Banding

Kesehatan Presiden AS Donald Trump Jadi Bola Panas di Media Sosial, Tetap Menyebar meski sudah Dibantah

Respons Pernyataan Trump, Moskow Sebut Rusia, China, dan Korut Tidak Berkomplot Melawan Amerika Serikat

Presiden China, Rusia, dan Pemimpin Korea Utara Akrab di Parade Militer, Donald Trump Singgung Konspirasi Melawan AS

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Taylor Swift Umumkan Pertunangan, Presiden AS Donald Trump hingga Anggota Kerajaan Inggris Ucapkan Selamat

Dubes RI Harus Tarik Investor ‘Kelas Kakap’ hingga Perluas Akses Pasar di Amerika Serikat, DPR: Intinya Harus Menguntungkan Indonesia

Ini Yang Akan Dibahas Dalam Pertemuan Trump dan Putin di Alaska

Meksiko Kirim 26 Tokoh Kartel Narkoba ke AS, Ada Deal dengan Trump

Apple Pilih Gelontorkan Investasi Rp 1.627 Triliun di AS, Investasi di Indonesia Diklaim Terus Lanjut
