Dokter Spesialis Gizi Sarankan Lauk Makan Siang Gratis Mengandung Protein Hewani dan Sayur

Ilustrasi (ANTARA FOTO/Makna Zaezar)
Merahputih.com - Dokter spesialis gizi klinik Dr. dr. Gaga Irawan Nugraha, M. Gizi., Sp.GK(K) menyarankan agar dalam menu makan siang gratis mengandung lauk berprotein hewani dan sayur.
Gaga, pengajar di Universitas Padjadjaran, menilai protein harus berupa hewani karena dua alasan, pertama yaitu bioavailabilitas (BA) atau ketersediaan hayati lebih tinggi.
BACA JUGA:
Bank Dunia Peringatkan Program Makan Siang Gratis Prabowo, Gibran: Kami Evaluasi
"Protein hewani memiliki bioavailabilitas lebih tinggi, lebih mudah diserap, lebih mudah menjadi bagian dari tubuh," kata Gaga dikutip Antara.
Kedua, protein hewani mengandung asam amino esensial yang lebih lengkap dibanding protein nabati. Dengan asam amino esensial, anak bisa cepat tumbuh tinggi karena sel baru cepat terbentuk dan sel yang rusak cepat diperbaiki.
Asam amino esensial juga mendukung perkembangan otak. Pada perempuan yang sedang hamil, asam amino esensial bisa menghasilkan sel-sel reproduksi yang berkualitas, termasuk ketika menyusui.
"Jadi, sangat penting protein hewani itu untuk menunjang pertumbuhan anak dan memenuhi kebutuhan asam amino esensial," kata Gaga.
BACA JUGA:
Program Makan Siang dan Susu Gratis Dianggap Mampu Hadirkan Jutaan Lapangan Kerja
Jika menggunakan protein nabati, dia menilai pilihan yang baik adalah tempe, yang terbuat dari kedelai.
"Itu yang paling bagus, lebih mudah dicerna karena sudah ada proses fermentasi," kata Gaga.
Program makan siang gratis diuji coba di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 2 Curug, Kabupaten Tangerang, Banten pada Kamis (29/2). Uji coba itu terdiri dari empat menu makan siang, yaitu nasi ayam, nasi semur telur, siomay dan gado-gado, yang ditaksir seharga Rp15.000 per porsi.
Gaga menilai menu siomay mengandung karbohidrat sederhana dan sedikit protein dari bumbu kacang. Menu nasi ayam dan nasi telur yang utuh, menurut Gaga, sudah lumayan bergizi, tapi, kurang lengkap karena tidak ada sayur.
Baca Juga:
Kembali Erupsi, Gunung Semeru Muntahkan Abu Vulkanik Setinggi 900 Meter
Gado-gado, yang terdiri dari sayuran, bumbu kacang dan telur, mengandung vitamin dan protein. Jika telur tidak utuh, maka kandungan protein dalam menu juga berkurang. Dia menyarankan pada usia anak-anak, sebaiknya dalam sekali makan terdapat minimal 50 gram protein hewani.
"Misalnya satu potong ayam 50 gram atau telurnya satu, jangan setengah karena kurang," ujar Gaga.
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Usai Ramai Siswa Dapat Barang Mentah, BGN Tegaskan Makan Bergizi Gratis Bisa Diberikan Saat Libur Sekolah

Prabowo Perintahkan Segera Perluas Cakupan Makan Bergizi Gratis

Program Sekolah Rakyat Diintegerasikan Dengan Makan Bergizi Gratis

Prabowo Makan Siang Bareng Jusuf Kalla, Saling Bertukar Pikiran

8 BUMN Diperintahkan Dukung Program Makan Bergizi Gratis, Ini Daftarnya

RDP Badan Gizi Nasional dengan Komisi IX DPR Bahas Program Makan Bergizi Gratis

Anggaran Buat Promosi Makan Bergizi Gratis Rp 10 Miliar

FAO Diklaim Apresiasi Program Makan Bergizi Gratis

Pemprov DKI Uji Coba Kedua Makan Gratis dengan Harga Rp 20 Ribu Per Porsi

Susu Belum Diputuskan Masuk ke Menu Makan Bergizi Gratis Prabowo-Gibran
