Dodge Ucapkan Selamat Tinggal pada Mesin Bensin


Dodge sambut mobil listrik sebagai masa depan baru. (Foto: Dodge)
RASANYA mobil listrik pada akhirnya akan menggantikan model mobil dengan mesin bensin atau pembakaran internal, seperti yang saat ini banyak beredar. Namun, tak disangka, transisi itu akan terjadi lebih cepat pada beberapa produsen mobil, seperti Dodge yang akan meninggalkan mesin V8 legendaris mereka.
Hal tersebut dikonfirmasi oleh Motor1, yang mengungkapkan bahwa mobil ikonik Charger dan Challenger generasi berikutnya akan tiba dengan sistem penggerak listrik, ketimbang mesin buas V8 dengan suara menggelegar dan akselerasi spektakuler yang selalu dicintai penggila otomotif.
Dalam sebuah pernyataan elektronik, juru bicara Dodge mengonfirmasi bahwa model generasi berikutnya tidak hanya akan kehilangan mesin Hemi V8, tetapi semua jenis mesin pembakaran internal.
Baca juga:
Besutan Chrysler yang Berjaya di Penikmat Otomotif

Pernyataan itu dirilis untuk mengklarifikasi ungkapan yang dinyatakan laman MotorTrend, bahwa mesin Hemi V8 akan tetap hadir untuk model Charger dan Challenger di versi terbaru masa depan. Namun kemudian disanggah, dan dua mobil ikonik itu akan berubah menjadi model listrik murni.
"Cerita itu tidak benar," kata sang juru bicara. "Hemi di platform tersebut, bahkan platform itu sendiri, akan ditiadakan. Generasi berikutnya adalah BEV."
Platform yang dimaksud adalah LX, yang merupakan tata letak penggerak roda belakang ukuran penuh milik Chrysler sejak 2005.
Model saat ini menggunakan versi platform yang dimodifikasi, yakni LD untuk Charger dan LA pada Challenger, mengakomodasi unit mesin V6 dan V8 bersama transmisi otomatis delapan kecepatan.
Baca juga:
Mobil Polisi Amerika yang Ciamik!

Bukan rahasia lagi bahwa Dodge sedang mengerjakan muscle car baru bertenaga listrik. Seperti yang diumumkan tahun lalu, mobil baru bertenaga listrik itu diharapkan segera debut dalam bentuk konsep beberapa pekan mendatang.
Konsep itu akan menjadi model dasar untuk produksi mobil listrik baru yang dijadwalkan hadir pada 2024. Namun, CEO Dodge, Tim Kuniskis, sebelumnya pernah mengisyaratkan bahwa kedatangannya bukan berarti akhir dari model pembakaran internal.
Pernyataan itu tentu membuka pintu untuk berspekulasi, bahkan Kuniskis mengatakan platform listrik baru tersebut bisa hidup berdampingan dengan versi saat ini untuk sementara waktu.
Namun bisa dipastikan, jika Charger dan Challenger generasi saat ini dihentikan produksinya, suara knalpot serak nan menggelegar khas Dodge hanya tinggal kenangan. Kemungkinan harga bekasnya nanti malah akan meningkat drastis di pasaran, mengingat jumlahnya yang akan semakin langka. (waf)
Baca juga:
Mobil Ikonik yang Populer dalam Film
Bagikan
Andrew Francois
Berita Terkait
Tren Mobil Listrik Melesat di Indonesia: Konsumen Kian Matang, Infrastruktur Jadi Kunci

Mobil Listrik Premium BMW Jadi Sustainable Mobility Partner Maybank Marathon 2025

Mobil Listrik New Toyota bZ4X Produksi Lokal Mejeng di Ajang Otomotif GIIAS 2025

6 Mobil Listrik BYD Jadi Primadona di GIIAS 2025, Langsung Diserbu Pengunjung!

Melihat 2 Mobil Listrik Baru Toyota di GIIAS 2025, Ada yang Diproduksi Lokal

Pamerkan SUV Listrik Hasil Kolaborasi NMAA x Cellos, Chery Luncurkan J6 Modification Contest 2025 di GIIAS

LEPAS Resmi Debut di Indonesia lewat GIIAS 2025, Hadirkan Tiga Model Mobil Listrik Andalan

MINI Indonesia Hadirkan MINI JCW 66 Collection dan MINI Countryman di Ajang GIIAS 2025

VinFast Indonesia Resmi Luncurkan VinFast VF7 dalam Ajang Otomotif GIIAS 2025

BYD Atto 1 Resmi Meluncur di GIIAS 2025, Mobil Listrik Mungil untuk Kota Besar
