Disifenksi Ala 'Fogging' Bikin Iritasi Kulit Sampai Ganggu Pernapasan

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Senin, 30 Maret 2020
Disifenksi Ala 'Fogging' Bikin Iritasi Kulit Sampai Ganggu Pernapasan

Ilustrasi: Penyemprotan lewat bilik disintektan di kantor Dirlantas Polda DIY (MP/Teresa Ika)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.com - Ketua Tim Pakar Gugus Penanganan COVID-19 Prof. Wiku Adisasmito mengatakan penyemprotan disinfektan dengan cara pengasapan (fogging) tidak dianjurkan untuk mencegah COVID-19.

"Tidak dianjurkan secara berlebihan seperti 'fogging' karena dapat menimbulkan iristasi kulit bahkan mengganggu pernapasan," kata Wiku dalam konferensi pers di Kantor Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB), Jakarta, Senin (30/3).

Baca Juga:

Satu Pasien Positif Corona Asal Solo di RSUD Dr Moewardi Dinyatakan Sembuh

Dalam rangka pencegahan COVID-19 penggunaan cairan disinfektan di area publik, transportasi, pasar, tempat ibadah, sekolah, rumah makan perlu memperhatikan komposisi dan jenis bahan disinfektan dan tidak dianjurkan digunakan secara berlebihan karena dapat menimbulkan iritasi pada kulit.

Penggunaan cairan disinfektan dilakukan spesifik pada lokasi dan benda-benda seperti lantai, kursi, meja, gagang pintu, tombol lift, tangga jalan (eskalator), mesin anjungan tunai mandiri (ATM), etalase, dan wastafel.

Setiap warga yang akan ke kantor Dirlantas Polda DIY akan disteril lebih dulu dalam bilik disinfektan
Ilustrasi: Setiap warga yang akan ke kantor Dirlantas Polda DIY akan disterilkan dulu dalam bilik disinfektan (MP/Teresa Ika)

Setelah menyemprotkan disinfektan ke permukaan benda, sebaiknya satu menit kemudian dilakukan proses mengelap permukaan benda itu dengan mengunakan sarung tangan.

Cairan disinfektan bisa membersihkan virus pada permukaan benda-benda, tubuh dan baju. Namun, penyemprotan disinfektan tidak akan melindungi diri dari virus jika berkontak erat dengan orang sakit.

"Jadi sifatnya adalah sementara," ujar Wiku.

Baca Juga:

Pasien PDP Asal Sukoharjo yang Meninggal di RSUD Dr Moewardi Solo Positif COVID-19

Disinfektan merupakan senyawa kimia yang digunakan unuk proses dekontaminasi yang membunuh mikroorganisme yakni virus dan bakteri pada permukaan benda mati seperti lantai, meja, peralatan medis dan benda lain yang sering disentuh.

Dalam rangka pencegahan COVID-19, Wiku menuturkan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir adalah cara yang paling ampuh untuk membunuh virus. Namun, apabila tidak bisa mencuci tangan segera, maka bisa menggunakan pembersih tangan (hand sanitizer) dengan bijak dan aman. (Pon)

#Virus Corona #Pasien Corona #Penyakit Corona
Bagikan

Berita Terkait

Dunia
Ilmuwan China Temukan Virus Corona Kelelawar Baru yang Sama dengan COVID-19, Disebut Dapat Menular ke Manusia Lewat
Virus baru ini berasal dari subgenus merbecovirus, yang juga termasuk virus penyebab Middle East Respiratory Syndrome (MERS).
Dwi Astarini - Jumat, 21 Februari 2025
 Ilmuwan China Temukan Virus Corona Kelelawar Baru yang Sama dengan COVID-19, Disebut Dapat Menular ke Manusia Lewat
Dunia
COVID-19 di Tiongkok Meninggi, 164 Orang Meninggal dalam Sebulan
Kasus positif COVID-19 di Tiongkok memuncak lagi.
Zulfikar Sy - Selasa, 13 Juni 2023
COVID-19 di Tiongkok Meninggi, 164 Orang Meninggal dalam Sebulan
Indonesia
Biaya Pasien COVID-19 Masih Ditanggung Pemerintah Meski PPKM Dicabut
Pemerintah secara resmi mengumumkan pencabutan kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
Mula Akmal - Jumat, 30 Desember 2022
Biaya Pasien COVID-19 Masih Ditanggung Pemerintah Meski PPKM Dicabut
Bagikan