Dishub DKI Diminta Batalkan Pembangunan Park and Ride di Glodok


Park and Ride MRT Lebak Bulus. Foto: Twitter/@mrtjakarta
MerahPutih.com - Rencana Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta membangun fasilitas park and ride di kawasan Glodok, Jakarta Barat, mendapatkan penolakan dari pengamat transportasi, Azas Tigor Nainggolan.
Menurut Azas Tigor, pembangunan park and ride yang menghabiskan dana Rp 55,6 miliar itu tak mampu membantu menyelesaikan persoalan macet di ibu kota. Oleh sebab itu, ia meminta rencana pembuatan parkir di Glodok dibatalkan.
Baca Juga
"Sebaiknya proyek fantastis tempat parkir di Glodok ini dibatalkan karena menghamburkan uang warga dari APBD Jakarta karena bertentangan dan tidak dibutuhkan untuk membantu memecahkan masalah macet kota Jakarta," kata Azas Tigor, Senin (21/11).
Tigor menegaskan, jika Penjabat (Pj) Gubernur DKI Heru Budi Hartono membatalkan proyek lahan parkir ini berarti konsisten dengan gagasannya memecahkan kemacetan Jakarta dengan membangun sistem integrasi layanan angkutan umum massal dan mengurangi lahan parkir di tengah kota Jakarta.
Menurut dia, dengan anggaran Rp 55,6 miliar alangkah baiknya dialokasikan untuk mengembangkan atau membangunan transportasi umum yang ada di Jakarta. Bukan membuat park and ride di Glodok yang dirasa menghambur-hamburkan uang rakyat Jakarta.
"Coba pikirkan dengan bijak, bangun tempat parkir dengan anggaran sebesar Rp 55,6 miliar. Lebih anggaran itu digunakan untuk membangun fasilitas transportasi massal seperti LRT atau membangun rusun untuk warga miskin yang belum memiliki rumah layak," terangnya.
Baca Juga
Pj DKI 1 Minta SDA Keruk Saluran Tiap Hari Hadapi Cuaca Ekstrem
Diketahui sebelumnya, Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta berencana membangun tempat parkir atau Park and Ride di Glodok, Jakarta Barat tahun 2023.
Rencana ini sudah mendapat persetujuan dari Komisi Bidang Perekonomian DPRD Jakarta dengan anggaran senilai Rp 55,6 miliar yang dimasukan dalam Rancangan APBD Jakarta tahun 2023.
Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) DKI, Syafrin Liputo menjelaskan, bahwa park and ride itu akan dibangun lokasi eks lahan parkir Glodok seluas 4 ribu meter persegi.
Syafrin menyebut lokasi lahan ini menjadi lokasi ideal sebagai tempat parkir kedatangan orang dari wilayah utara dan barat. Menurutnya, nantinya wilayah kota menjadi titik keberangkatan atau kedatangan warga dari kawasan utara dan barat.
"Parkir Glodok menjadi ideal apalagi nanti setelah terbangun untuk stasiun MRT," paparnya. (Asp).
Baca Juga
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
DPRD DKI Tak Mau Terburu-buru Ambil Keputusan Turunkan Tunjangan Rumah

Pramono Tanggapi soal Tunjangan Rumah Anggota DPRD DKI, Sebut Sudah Jalin Komunikasi

Fantastis! Segini Besaran Gaji dan Tunjangan Anggota DPRD DKI yang Lebih Besar dari DPR

Pengamat Soroti Tunjangan Perumahan Anggota DPRD DKI, Aturannya Dianggap tak Jelas

Audiensi dengan Aliansi Mahasiswa Peduli Demokrasi, DPRD DKI Klaim Bakal Sesuaikan Tunjangan Perumahan Anggota Sesuai Anggaran

Usai Digeruduk AMPSI, DPRD DKI Berjanji akan Lebih Terbuka Terkait Gaji dan Tunjangan

DPRD DKI Awasi Perbaikan Fasilitas Rusak Akibat Kericuhan, Pastikan Tak Melenceng dari Tenggat Waktu

Gedung DPRD DKI Jakarta Digeruduk Demonstran, Tuntut Transparansi hingga Akuntabilitas Pengelolaan Anggaran Publik

Tunjangan Perumahan Anggota DPRD DKI Jakarta Kalahkan DPR, Tembus Rp 70 Jutaan Per Bulan

Anggaran Rp 3,9 Miliar Habis untuk Perbaiki 18 Lampu Lalu Lintas Akibat Demo Anarkis di Jakarta
