Disebut Perampok, Warga Bugis Malaysia Geruduk Rumah Mahathir Mohamad
Mahathir Mohamad (Foto: Screenshot BBC)
MerahPutih.Com - Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad digeruduk lebih dari 200 anggota Persatuan Perpaduan Rumpun Bugis Melayu Malaysia (PRBM). Para warga Bugis Melayu melakukan unjuk rasa memprotes pidato Mahathir Mohamad terkait suku Bugis.
Wakil Presiden PRBM Tasman Matto, dalam pernyataannya ke media mengatakan pidato Mahathir Mohamad yang menyebut Bugis sebagai lanun, menyakitkan hati dan menyedihkan bagi seluruh masyarakat Bugis di Malaysia yang berjumlah sekitar satu juta orang. Para warga Bugis Melayu berunjuk rasa di rumah Mahathir Mohamad, Putrajaya, Rabu malam.
Tasman sebagaimana dilansir Antara, Rabu (18/10) mengatakan unjuk rasa mewakili masyarakat Bugis dari sejumlah negara bagian tersebut untuk membuat bantahan dan menuntut supaya Mahathir Mohamad menarik kembali pernyataannya.
Dalam acara yang digelar oleh Himpunan Rakyat Sayangi Malaysia pada Sabtu, 14 Oktober 2017 malam Mahathir Mohamad di Putrajaya menyebutkan keturunan Bugis sebagai orang lanun atau perampok.
Pernyataan tersebut diungkapkan Mahathir yang juga mantan orang kuat Malaysia itu untuk menyinggung lawan politiknya Perdana Menteri Datuk Seri Najib Tun Razak.
"Mungkin kerana (karena) dia berasal dari lanun Bugis. Entah macam mana dia sesat sampai ke Malaysia. Pergi baliklah ke Bugis," kata Mahathir Mohamad.
Tasman mengatakan sebagai negarawan dan bekas pemimpin negara beliau tidak sepatutnya mengeluarkan pernyataan demikian.
"Soal ras jangan kita bangkitkan kalau mau Malaysia terus maju, keamanan perlu kita jaga. Soal politik itu adalah ideologi masing-masing, tidak perlu kita campur adukkan. Jangan khianati keamanan ini," katanya pula.
Dia mengatakan pernyataan tersebut tidak hanya menyinggung masyarakat Bugis di negara ini, tetapi juga negara lain seperti di Indonesia.
Sebelumnya, Persatuan Bugis Johor juga membuat laporan ke polisi supaya mengambil tindakan terhadap ucapan Tun Dr Mahathir Mohamad yang dinilai menghina dan rasis.
Ketua Persatuan Bugis Johor, Datuk Awang Mohamad, mengatakan penyebutan Bugis itu lanun melukai masyarakat Bugis di Malaysia dan Nusantara.(*)
Bagikan
Berita Terkait
Polisi Malaysia Selamatkan 49 WNI Perempuan dari Perdagangan Orang, Ada Yang Sudah 13 Tahun Dipekerjakan
Malaysia Turunkan Harga BBM RON 95 Jadi Sekitar Rp Rp 7.864 Per Liter, Di Indonesia Pertamax Rp 12.200 Per Liter
Muhammadiyah Resmika Rumah Hamka di Malaysia, Aset Dibeli Sejak 2024
[HOAKS atau FAKTA] : Takut Terjadi Perang, Malaysia Minta Maaf dan Kembalikan Blok Ambalat ke Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Perdana Menteri Malaysia Tantang Indonesia Perang di Laut Ambalat
Blok Ambalat Kembali Menghangat, Negosiasi Pengelolaan Bersama Masih Dibahas
PMI Jadi Korban Kekerasan di Malaysia, PKB Bantu Proses Pemulangan
Pemerintah Malaysia Diminta Bantu Proses Pemulangan Pengusaha Minyak Riza Chalid
DPR: Indonesia-Malaysia Kunci Stabilitas ASEAN dan Internasional
Anak Pekerja Migran Indonesia di Perbatasan Bakal Dapat Bantuan Pendidikan dari Malaysia