Dinasti Politik Bikin Pertumbuhan Ekonomi di Daerah Rendah


Analis politik Universitas Diponegoro (Undip) Semarang Bangkit Wiryawan (ANTARA/I.C. Senjaya)
MerahPutih.com - Universitas Diponegoro melakukan penelitian tentang kinerja pemerintahan terkait dinasti politik dilakukan pada kurun waktu 2013 hingga 2019.
Analis politik Universitas Diponegoro (Undip) Semarang Bangkit Wiryawan menyebut kepala daerah dalam kepemimpinan yang terkait dengan dinasti politi menyebabkan pertumbuhan ekonomi lebih rendah dibandingkan daerah lain.
"Dari hasil penelitian kami, pemimpin daerah yang terkait dinasti politik, kinerjanya tidak sebaik pemimpin yang tidak terkait dinasti politik," kata Bangkit di Semarang, Senin.
Ia mencontohkan, kinerja pertumbuhan ekonomi suatu kabupaten/ kota yang dipimpin oleh kepala daerah yang terkait dinasti politik berada 1 hingga 2 persen di bawah daerah yang pemimpinnya tidak terkait dinasti politik.
Baca juga:
ASDI Galang Dukungan Rakyat dan Mahasiswa Lawan Dinasti Politik dan Korupsi
Pada daerah yang dipimpin oleh dipimpin bupati/ wali kota yang terkait dinasti politik muncul oligarki politik ekonomi.
"Ada yang menguasai sumber daya yang sangat besar, tetapi tidak terdistribusi merata," katanya.
Politik kekeluargaan berpusat pada orang-orang tertentu Hal tersebut, berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi suatu daerah. Selain itu, dinasti politik berdampak pada mundurnya kualitas demokrasi.
"Penelitian masih berjalan, namun dari hasil temuan trennya masih sama," katanya seraya menegaskan penelitian tentang dampak kepemimpinan terkait dinasti politik tersebut kembali dilakukan usai pandemi COVID-19 untuk memvalidasi hasil penelitian sebelumnya.
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Anak Ratu Atut Kalah di Pilbup Serang, Pengamat: Rakyat Banten Tolak Dinasti Politik

Politik Dinasti Erat dengan KKN, Pengamat Ingatkan Warga Banten Kritis saat Pilkada 2024

Dinasti Politik Bikin Pertumbuhan Ekonomi di Daerah Rendah

Sultan HB X Tanggapi Kritik Politik Dinasti DIY
