Pembayaran Digital Kunci Pertumbuhan UMKM Indonesia


Digitalisasi kunci pertumbuhan UMKM Indonesia. (Foto: Unsplash/Scott Graham)
PERTUMBUHAN UMKM Indonesia perlu didukung dengan inovasi teknologi pembayaran digital. Berbagai fitur dan layanan yang tercipta dari inovasi teknologi akan membantu UMKM mulai bertransaksi keuangan secara digital. Menerima pembayaran pun lebih cepat dari konsumen dan bisa mengembangkan produk untuk mendukung layanan e-commerce di berbagai platform.
Oleh karena itu, UMKM juga perlu dibantu perusahaan teknologi finansial yang menyediakan solusi pembayaran digital. Perusahaan teknologi finansial ini juga harus bekerja sama dengan berbagai inkubator dan akselerator untuk membantu UMKM Indonesia mendigitalisasi bisnisnya.
Baca Juga:
Inilah yang dilakukan oleh perusahaan teknologi finansial yang memiliki target membantu UMKM bertransaksi secara digital. Target ini sejalan dan dibuat untuk mendukung target Bank Indonesia dan pemerintah untuk membawa lebih dari 30 juta UMKM pada 2025.

"Kami sedang melihat pergeseran besar-besar ke ranah digital yang dilakukan hampir semua pelaku usaha, baik pemilik toko kecil di Instagram, sampai perusahaan-perusahaan terbesar di Indonesia. Semua usaha kini harus bisa hadir secara digital,” ujar Moses Lo, Founder dan CEO Xendit dalam sebuah temu pers daring, Rabu (15/9).
Untuk membuat UMKM Indonesia go digital, beberapa cara sudah dilakukan seperti meningkatkan layanan dengan menciptakan produk dan fitur yang akan memberikan nilai tambah dalam mempermudah proses bisnis merchant. Salah satu layanan yang diandalkan ialah sistem pencegahan penipuan, asuransi tolak bayar, dan pinjaman modal bagi bisnis-bisnis pengguna.
Baca Juga:
Perusahaan payment gateway Xendit merupakan bagian dari Xendit Group, yang membawahi perusahaan-perusahaan lain seperti Instamoney (memiliki izin transfer dana) dan Iluma (bergerak di bidang data). Seluruh perusahaan ini bersinergi untuk menyediakan solusi pembayaran dan infrastruktur digital bagi klien.

“Infrastruktur pembayaran digital Xendit memungkinkan para pelaku usaha baru di kawasan Asia Tenggara untuk dapat menerima pembayaran dengan lebih cepat, dan mendukung para perusahaan besar dengan layanan finansial modern kelas dunia," tambah Moses.
Perusahaan ini juga memperoleh pendanaan Seri-C senilai Rp 2,1 triliun (USD 150 juta) yang menjadikannya sebagai startup unicorn terbaru di Indonesia. Putaran pendanaan ini dipimpin oleh Tiger Global Management dengan partisipasi dari investornya saat ini, yaitu Accel, Amasia, dan Goat Capital. (ikh)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Samsung Sedang Kembangkan HP Lipat Baru, Bakal Saingi iPhone Fold

Sense Lite, Inovasi Baru JBL dengan Teknologi OpenSound dan Adaptive Bass Boost

Chip A19 dan A19 Pro Milik iPhone 17 Muncul di Geekbench, Begini Hasil Pengujiannya

Xiaomi 16 Pro Bisa Jadi Ancaman Buat Samsung Galaxy S26 Pro, Apa Alasannya?

OPPO Find X9 dan X9 Pro Bakal Hadir dengan Baterai Jumbo, Meluncur 28 Oktober 2025

Spesifikasi Lengkap iPhone 17: Hadir dengan Layar Lebih Besar dan Kamera Super Canggih

iPhone 17 Air Resmi Rilis dengan Bodi Tertipis, ini Spesifikasi dan Harganya

iPhone 17 Pro dan 17 Pro Max Punya Desain Baru, Pakai Chip A19 Pro dan Kamera 8x Zoom

iPhone 17 Air Masih Kalah dari Samsung Galaxy S26 Edge, Baterainya Jadi Sorotan

Desain OPPO Find X9 Terungkap, Bakal Bawa Bezel Baru dan Paling Tipis di Kelasnya
