Dicalonkan Jadi Capres, Ubed: Itu Jebakan Kancil

MerahPutih Politik- Mantan aktivis pergerakan 1998 yang kini menjadi dosen di Universitas Negeri Jakarta (UNJ) dicalonkan sebagai Calon Presiden (capres) dalam pemilu presiden (pilpres) tahun 2019 mendatang. Analis politik, Ubedilah Badrun dinilai layak untuk tampil sebagai capres 2019, dengan tujuan menuntaskan agenda reformasi pada tahun 1998 silam.

Lalu, apakah Ubed, (demikian nama panggilannya) bersedia dicalonkan sebagai capres?

Kepada merahputih.com, Ubed menjelaskan, hingga kini dirinya sama sekali belum berpikir untuk maju sebagai calon presiden (capres) dan duduk dalam ranah kekuasaan. Ubed juga menghormati adanya usulan dari sebagian pihak yang menghendaki dirinya sebagai capres 2019.

"Saya termasuk orang yang meyakini bahwa tidak elok jika seseorang terlalu ambisius dengan berbagai cara untuk berkuasa, karena sejatinya kekuasaan adalah amanah yang berat dan harus dipertanggungjawabkan dunia akhirat," katanya, Selasa (24/3). (Baca: Tuntaskan Amanat Reformasi, Ubedilah Badrun Didapuk Capres 2019)

Lebih lanjut, Dewan Pembina Gerakan Pemuda Anti Korupsi itu menambahkan, hingga kini pihaknya sama sekali tidak pernah dihubungi oleh Forum Pemuda Indonesia terkait pengusulan dirinya sebagai capres dalam pilpres 2019.

"Berkenan dengan hal tersebut, bisa saja itu sebagai jebakan kancil," tandas Ubed. (Baca: Pengamat Politik: Rezim Jokowi Diuntungkan Dualisme Partai)

Seperti diberitakan merahputih.com sebelumnya, Ubed yang juga salah seorang pendiri Forum Komunikasi Senat Mahasiswa se-Jakarta (FKSMJ) didapuk sebagai Capres oleh Forum Pemuda Indonesia.

Informasi yang dihimpun merahputih.com, Forum Pemuda Indonesia adalah organisasi partisan yang pada pemilu presiden (pilpres) mendukung Jusuf Kalla (JK). Dalam organisasi tersebut ditemukan sejumlah aktivis mahasiswa dari Jakarta dan kawasan Indonesia Timur. (bhd)