Dibiayai APBD, Ketua DPRD DKI Minta TGUPP Dievaluasi


Gubernur Anies Baswedan. (Foto: Antara)
MerahPutih.com - Kinerja Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) di DKI Jakarta dinilai layak dievaluasi. Pasalnya, TGUPP merupakan salah satu unit atau kegiatan Pemprov DKI yang dibiayai oleh APBD DKI, namun belum maksimal kinerjanya.
"Ketika mendapatkan ada performa kinerja kurang, maka unit maupun satuan kerja perangkat daerah pantas mendapatkan evaluasi termasuk TGUPP,” ujar Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi kepada wartawan di Jakarta, Minggu (30/5).
Baca Juga:
Wagub DKI Ogah Tanggapi Ocehan Ketua DPRD soal TGUPP
Prasetio mengatakan, TGUPP saat ini memang jauh berbeda dengan awal dibentuknya di era Joko Widodo dan Basuki Tjahjaya Purnama menjadi pemimpin DKI Jakarta. Saat itu, TGUPP diisi oleh aparatur sipil negara (ASN) yang sebelumnya berstatus eselon II dan menerima gaji dari tunjangan kerja daerah (TKD) setiap bulan.
"TGUPP ketika itu dikaryakan karena dianggap tetap kredibel untuk membantu program kerja yang tertuang dalam RPJMD," ungkap dia.
Pada era Anies Baswedan memimpin Jakarta, lanjut Prasetio, TGUPP diisi oleh orang yang dianggap Anies sebagai kalangan profesional, non-ASN.Sementara anggaran untuk gaji TGUPP, kata dia, dimasukan ke dalam satu kegiatan baru di bawah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda).
Ia menegaskan, dengan gaji yang dibebankan pada APBD, maka sudah seharusnya ada pencapaian kinerja yang terukur.
"Dalam hal ini Pemprov DKI Jakarta harus jernih melihat manfaat dan mudarat keberadaan TGUPP tersebut. Yang ada justru jadi mudharat karena anggaran yang seharusnya produktif untuk menyejahterakan rakyat, dipakai untuk mereka,” ujar Prasetio.
Tidak efisienya keberadaan TGUPP, lanjut Prasetio, tercermin dari kinerja capaian Anies pada 2018 dan 2019, ketika kondisi normal, sebelum pandemi COVID-19.

"Mana target rusunawa DP Rp 0? Dari target rencana pembangunan, yang tercapai berapa? Ini, kan, menunjukkan program enggak jalan,” ucap Prasetio.
Selain itu, Prasetio menuduh ada dugaan TGUPP kerap mengintervensi pejabat tinggi di lingkungan Pemprov DKI. Akibatnya 239 ASN DKI enggan ikut lelang jabatan di 16 posisi eselon II. Namun demikian, Prasetio enggan gegabah dalam hal tersebut tanpa adanya bukti.
Karena itu, dia menyebutkan DPRD DKI akan membentuk panitia khusus (pansus) untuk menyelidiki ratusan ASN yang enggan ikut lelang jabatan, termasuk yang terkait dengan dugaan-dugaan penyebabnya.
Setidaknya ada 239 pejabat di lingkungan Pemprov DKI yang tidak mau ikut dalam seleksi terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Pratama atau eselon II. Itu terungkap setelah Anies mengumpulkan mereka dalam forum apel di lapangan Balai Kota, Senin (10/5). (Knu)
Baca Juga:
Ketua DPRD Jakarta Nilai TGUPP Tidak Bisa Akselarasi Program Anies
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
DPRD DKI Janji Siap Kawal Tuntutan Massa Demo soal Anggaran dan Transparansi BUMD Dharma Jaya

Ribuan Ojol hingga Anies Antarkan Jenazah Affan Kurniawan yang Dilindas Mobil Rantis Brimob ke Liang Lahat

DPRD Kritik Pagar Tinggi dan Jalan Sempit di Stasiun Cikini Jakarta Beri Kesan Tidak Ramah Pejalan Kaki

Ketua DPRD DKI Bocorkan Penggunaan Dana Rp95,3 Triliun APBD 2026, Pembangunan Jakarta Bakal Lebih Gila-gilaan?

DPRD Minta Pemprov Sosialisasi Lowongan Damkar Jakarta Nantinya Tidak Jadi PNS, Biar Tidak PHP

Cek Kesehatan Gratis Jadi Data Base, DPRD Instruksikan Dinkes Jakarta Langsung Tangani Penyakit Siswa

Fraksi PDIP Tolak Usulan Program Kartu Janda Jakarta dari Gerindra

Anies Minta Jangan Dulu Undang Tom Lembong ke Berbagai Acara, Biarkan Nikmati Bersama Keluarga

Anies akan Temui Tom Lembong di Rutan Cipinang dan Beri Waktu untuk Curhat

[HOAKS atau FAKTA]: Giring Peringatkan Anies Tak Lagi Terjun ke Politik karena Kerap Bikin Gaduh
![[HOAKS atau FAKTA]: Giring Peringatkan Anies Tak Lagi Terjun ke Politik karena Kerap Bikin Gaduh](https://img.merahputih.com/media/73/5e/c5/735ec5e829ef299632ab6d7313bb86b8_182x135.jpg)