Dianggap Rasialis, Sejumlah Animasi Disney Plus Henti Tayang
 Andreas Pranatalta - Jumat, 12 Maret 2021
Andreas Pranatalta - Jumat, 12 Maret 2021 
                Ditarik dari Profil Anak-Anak. (Foto: aceshowbiz)
LAYANAN streaming Disney Plus telah menarik beberapa film animasi klasik dari ‘Profil Anak-Anak’ karena adanya gambaran negatif. Sebuah laporan terbaru menunjukkan bahwa anak-anak sekarang tidak dapat mengakses beberapa judul, termasuk Dumbo, Peter Pan, The Aristocats, dan Swiss Family Robinson.
“Judul dengan pemberitahuan peringatan konten terkait dengan penggambaran negatif dan penganiayaan terhadap orang atau budaya telah dikecualikan,” kata pihak Disney Plus mengutip Aceshowbiz.
Meksipun anak-anak di bawah tujuh tahun dibatasi untuk menonton film tersebut, akun biasa masih dapat melihat film-film tersebut dengan nasihat pesan yang disajikan sebelum film dimulai.
“Stereotip ini dari dulu sudah salah, begitu juga sekarang. Daripada menghapus konten ini, kami ingin mengakui tentang dampak bahayanya, belajar darinya, dan berdiskusi untuk menciptakan masa depan yang lebih inklusif bersama,” tulis pesan tersebut.
Baca juga:
 
Untuk The Aristocats, Disney Plus menjelaskan dalam laman resminya bahwa film tersebut ditarik dari ‘Profil Anak-Anak’ karena kucing itu digambarkan sebagai karikatur rasis dari orang-orang Asia Timur. Mereka dibuat dengan ciri stereotip yang berlebihan seperti mata sipit dan gigi melengkung.
Sedangkan itu Peter Pan, dianggap memberikan pesan negatif karena film terebut menggambarkan masyarakat pribumi secara stereotip yang tidak mencerminkan keragaman masyarakat maupun tradisi budaya otentik mereka.
Laman resmi itu juga mencatat bahwa Swiss Family Robinson menampilkan sebuah stereotip terhadap bangsa asing. Para perompak dengan gaya rambutnya, jubah, serta riasan wajah dan perhiasan yang berlebihan, juga berbicara dalam bahasa yang tidak dipahami. Gambaran ini menghadirkan representasi tunggal dan rasis pada orang-orang Asia dan Timur Tengah.
Baca juga:
Teori tentang Kenapa Disney Kerap 'Menghilangkan' Sosok Orangtua di Setiap Filmnya
 
Terlepas dari itu, CEO Disney Bob Chapek mengatakan bahwa setelah 16 bulan beroperasi, Disney Plus berhasil meraup keuntungan US$100 juta atau sekitar Rp1,4 triliun dari pelanggan berbayar. Kehadiran Disney Plus di tengah masyarakat dimulai pada November 2019 dan pada saat itu, Disney mengenalkan platform menonton daring yang ramah bagi keluarga.
The Mandalorian menjadi tayangan pertama yang dihadirkan Disney Plus dan mendongkrak peraihan pelanggan hingga 28 juta pelanggan di tiga bulan pertama beroperasi. (and)
Baca juga:
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
‘Pelangi di Mars’ Dijadwalkan Tayang 2026: Film Sci-Fi Ambisius tentang Harapan, Teknologi, dan Kemanusiaan di Planet Merah
 
                      Netflix Luncurkan Fitur Baru Format Video Vertikal Manjakan Pengguna Ponsel
 
                      D.O. EXO Jadi Antagonis di Serial Baru Disney+ 'The Manipulated', Simak Sinopsis dan Daftar Pemeran Utamanya
 
                      The Diplomat Season 4: Intrik Keri Russell dan Rufus Sewell Semakin Rumit Setelah Kematian Sang Presiden
 
                      10 Film Komedi Tayang November-Desember 2025, Wajib Nonton!
 
                      Samsara Karya Garin Nugroho Raih 3 Nominasi Asia Pasific Screen Award 2025, Intip Sinopsisnya
 
                      Diangkat dari Kisah Nyata, Film 'Ozora: Penganiayaan Brutal Penguasa Jaksel' Siap Tayang Desember 2025
 
                      Film Horor 'Dusun Mayit' Siap Meneror di Penghujung 2025, Dibintangi Amanda Manopo hingga Randy Martin
 
                      Dimas Anggara Ceritakan Lelahnya Jadi Zombie di Film 'Abadi Nan Jaya'
 
                      Ketika Jamu Jadi Sumber Wabah Zombi, Film 'Abadi Nan Jaya' Siap Tayang di Netflix 23 Oktober 2025
 
                      




