Diancam Australia, Indonesia Tidak Perlu Gentar


Presiden Joko Widodo (kedua kanan) saat menerima pengangkatan sebagai Warga Kehormatan Pasukan Khusus TNI di lapangan merah Plaza, Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Kamis (16/4). (antara foto)
MerahPutih Nasional - Analis politik Indonesia Public Institute (IPI) Karyono Wibowo menilai Indonesia tidak perlu takut dan gentar dengan ancaman yang disampaikan Australia. Karyono juga meminta kepada Presiden Joko Widodo agar tidak takut dan gentar dengan gertakan negeri Kanguru.
"Jokowi tidak perlu takut dengan ancaman dan gertakan Australia," kata Karyono kepada merahputih.com, Rabu (29/4).
Karyono yang juga bekas aktivis Gerakan Mahasiswa Nasionalis Indonesia (GMNI) menambahkan pasca eksekusi mati duo bali Nine asal Australia, hubungan bilateral kedua negara diprediksi akan mengamali ketegangan. Namun demikian panasnya suhu politik kedua belah negara hanya akan berlangsung singkat saja.
"Soal ketegangan saya prediksi hanya berlangsung singkat," sambung Karyono.
Namun demikian jika Australia melakukan tindakan diluar batas kewajaran atau merongrong kedaulatan pemerintah Indonesia, maka tidak ada kata lain kecuali Presiden Jokowo harus bersikap tegas dan berani.
"Kalau Australia Jual ya kita siap beli dong," tandas Karyono.
Seperti diberitakan merahputih.com sebelumnya, Keputusan Presiden Joko Widodo mengeksekusi Duo Bali Nine, Andrew Chan dan Myuran SUkumaran mendapat reaksi keras dari Pemerintah Australia. Pemerintah Australia menilai eksekusi mati kepada terpidana mati kasus narkotika itu kejam dan melanggar Hak Asasi Manusia (HAM). Sebagai bentuk Protes, Australia langsung menarik Duta Besarnya Paul Grigson.
Penarikan Paul Grigson dari Indonesia langsung diumumkan oleh Perdana Menteri Australia Tony Abbott. Seperti dilansir dari The Sydney Herald Morning Herald pada Rabu (29/4), Tony menjelaskan bahwa pihaknya menghormati kedaulatan hukum Indonesia, namun demikian Tony menyesalkan eksekusi mati yang dilakukan pemerintah Indonesia. Atas dasar itulah, Pemerintah Australia akan menarik Dubesnya untuk Indonesia. (bhd)
BACA JUGA:
Kemenlu Harap Hubungan RI dengan Australia Tetap Harmonis
Hikmahanto: Jika Australia Bertindak Diluar Batas, RI Harus Tegas
Imbas Eksekusi Mati Terpidana Narkoba, SBY Batalkan Kunjungan ke Australia
8 Terpidana Mati Telah Dieksekusi
Bagikan
Bahaudin Marcopolo
Berita Terkait
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu Meradang, Tuduh PM Australia Berkhianat

Australia dan Negara Eropa Bakal Akui Negara Palestina, Selandia Baru Menyusul

Australia akan Umumkan Pengakuan terhadap Negara Palestina, Tinggalkan Amerika Serikat

Bertambah Lagi! Australia Bakal Akui Negara Palestina di Sidang Umum PBB September 2025

Australia Masukkan YouTube ke Larangan Media Sosial untuk Anak-Anak di Bawah 16 Tahun

[HOAKS atau FAKTA]: Australia Berikan Dana Khusus untuk Umat Kristen dan Gereja di Indonesia
![[HOAKS atau FAKTA]: Australia Berikan Dana Khusus untuk Umat Kristen dan Gereja di Indonesia](https://img.merahputih.com/media/90/0a/0c/900a0cc4f6d98118127f946351fa8135_182x135.jpeg)
Cerita Ajudan Saat Jokowi Pemulihan Sekaligus Liburan di Bali Bersama Semua Cucu

Kanye West Berulah lagi, Bikin Lagu Puja-Puja Hitler Sampai Dilarang Masuk Australia

YouTube dan Regulator Australia Berpolemik tentang Larangan Anak Di Bawah 16 Tahun Akses Media Sosial, Saling Adu Data

[HOAKS atau FAKTA]: Australia Ketar-ketir, Papua Nugini Ingin Gabung Indonesia karena Faktor Prabowo
![[HOAKS atau FAKTA]: Australia Ketar-ketir, Papua Nugini Ingin Gabung Indonesia karena Faktor Prabowo](https://img.merahputih.com/media/95/ed/45/95ed45503b0718919c736f269696aceb_182x135.jpg)