Dewan Pakar BPN Ungkap Sistem Pertahanan Indonesia yang Lemah

Zaimul Haq Elfan HabibZaimul Haq Elfan Habib - Senin, 01 April 2019
Dewan Pakar BPN Ungkap Sistem Pertahanan Indonesia yang Lemah

Sejumlah prajurit Korps Marinir menyiapkan kendaraan tempur RM.70 Grad dan MLRS Vampire (ANTARA FOTO/Serka Mar Kuwadi)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Badan Pemenangan Nasional (BPN), Prabowo-Sandi menyayangkan sikap sejumlah pihak yang meragukan pernyataan calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto terkait lemahnya pertahanan militer Indonesia dalam menghadapi ancaman pihak luar.

Menurut salah satu Dewan Pakar BPN, Rizal Darma Putra, sangat tidak tepat jika pihak yang meragukan pernyataan Prabowo tersebut mengacu pada data Global Firepower (GFP) Index 2018, di mana Indonesia berada di peringkat 15 dari 137 negara di dunia.

"Apalagi GFP index ini merupakan data analysis menggunakan 55 indikator yang tidak hanya terkait dengan kekuatan persenjataan," ujar Rizal Darma Putra dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Senin (1/4).

Capres nomor urut 01 Joko Widodo dan capres nomor urut 02 Prabowo Subianto berfoto bersama dengan moderator usai mengikuti debat capres putaran keempat (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
Capres nomor urut 01 Joko Widodo dan capres nomor urut 02 Prabowo Subianto berfoto bersama dengan moderator usai mengikuti debat capres putaran keempat (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

"Data itu memberikan gambaran potensi kekuatan suatu negara yang memperhitungkan faktor sumber daya alam dan manusia, keuangan (PDB), dan kondisi geografi. Sementara, kepemimpinan politik atau angkatan perang tidak masuk dalam analysis," imbuhnya.

Ia menjelaskan, bahwa jumlah penduduk merupakan salah satu faktor utama dari perhitungan index tersebut dengan asumsi bahwa penduduk tersebut dapat dikerahkan dalam situasi perang. Untuk hal tersebut, Indonesia berada pada peringkat 4 di bawah Cina, India, dan Amerika Serikat (AS) secara berurutan.

"Dalam telaah BPN terhadap data serta indikator GFP, kami membandingkan kekuatan Indonesia dengan negara-negara di kawasan ASEAN," terangnya.

Baca Juga:

Prabowo: Pertahanan Keamanan Kita Terlalu Lemah

Pertahanan Siber Indonesia Masih Lemah, Pengamat: Yang Dibahas Jokowi dan Prabowo Hanya Unicorn

Rizal yang dikenal sebagai Pakar Intelijen ini juga mengungkapkan, dalam hal jumlah personel militer aktif yang siap untuk perang, Indonesia memiliki personel militer aktif yang siap perang sejumlah 400.000 atau hanya 0,37 persen dari total angkatan kerja yang dapat berperang.

"Angka tersebut berada di bawah Vietnam dan Myanmar, yang masing-masing sebesar 482.000 (1,15%) dan 406.000 (1,86%). Indonesia berada sedikit di atas Thailand, yang memiliki personel militer aktif sebanyak 360.000, namun dari segi rasio, Thailand lebih baik, yaitu 1,31 persen," katanya.

Lebih lanjut kata Rizal, dalam hal kekuatan udara, secara umum Indonesia berada di atas rata-rata negara ASEAN, kecuali Thailand. Namun, Indonesia hanya kuat di jumlah pesawat pengangkut dan pesawat latih. Kekuatan pesawat tempur Indonesia yang hanya berjumlah 41 berada di bawah, secara berurutan, Vietnam dengan jumlah 108, Singapura 100, Thailand 75, dan Myanmar 59 pesawat.

"Indonesia berada sedikit di atas Malaysia yang hanya memiliki 39 pesawat tempur. Sementara, kekuatan pesawat pembom Indonesia pun berada di bawah Vietnam, Singapura, Thailand, dan Myanmar. Indonesia hanya memiliki 65 pesawat pembom, Vietnam memiliki 108, Singapura 100, Thailand 93, dan Myanmar 80," ungkapnya.

Untuk itu lanjut Rizal, sudah seharusnya Indonesia memiliki kekuatan laut yang handal. Namun menurut data GFP, Indonesia yang memiliki jalur laut sepanjang 21.579 kilometer hanya memiliki 8 frigate (kapal perang), 24 corvettes, 5 kapal selam, 139 kapal patroli, dan 11 ranjau laut. Sementara Vietnam dengan jalur laut sepanjang 17.702 km memiliki 9 frigate, 14 corvettes, 6 kapal selam, 26 kapal patroli, dan 8 ranjau laut.

"Kekuatan alutsista darat Indonesia pun di bawah beberapa negara ASEAN lainnya. Kekuatan tank tempur, Indonesia yang memiliki 315 tank, berada jauh di bawah Vietnam yang memiliki 2.575. Sementara, Thailand berada memiliki 805, dan Myanmar dengan 434 tank. Jumlah kendaraan lapis baja, Indonesia yang hanya memiliki 1.300 kendaraan pun berada di bawah Singapura dengan 3.585, Vietnam dengan 2.530, Thailand sebanyak 1.551, dan Malaysia 1.460," urainya.

Baca Juga:

5 Latihan "Kejam" dan Mengerikan Ala Pasukan Elite TNI, Bikin Bangga

Yuk, Simak Kekuatan 3 Pasukan Elit Koopssusgab TNI, Pasti Teroris Langsung Ciut

Pada kesempatan itu, Rizal juga mengkritik apa yang disampaikan Jokowi dalam debat capres keempat khususnya terkait cakupan radar udara Indonesia yang diklaim telah menjangkau 100 persen wilayah udara.

"Berdasarkan kajian BPN, kami menemukan bahwa kondisi radar udara Indonesia masih jauh dari 100 persen," tegasnya.

"Dan lemahnya pertahanan Indonesia juga disebabkan masih bergantungnya Indonesia kepada bahan pangan dan sumber energi impor, seperti beras, gula, garam, gandum, kedelai, minyak dan gas, dan bahan lainnya. Hal ini menyebabkan Indonesia sangat rentan terhadap tekanan negara lain seandainya Indonesia dihadapkan pada ancaman embargo. Visi utama Prabowo Sandi menekankan pada pentingnya membangun Indonesia yang berdaulat dalam pangan, energi dan air," pungkas Rizal Darma. (Pon)

Baca Juga: Ucapan Amien Rais pada Aksi 313 Dapat Tanggapan Ketua DPR

#Prabowo #Pilpres 2019 #Serba-Serbi Kampanye
Bagikan
Ditulis Oleh

Ponco Sulaksono

Berita Terkait

Indonesia
Presiden Brazil Luiz Inácio Lula da Silva Tiba di Indonesia, Bakal Lihat Program Makan Bergizi Gratis
Presiden Prabowo direncanakan menerima Presiden Lula di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis, untuk melaksanakan pertemuan bilateral.
Alwan Ridha Ramdani - 2 jam, 50 menit lalu
Presiden Brazil Luiz Inácio Lula da Silva Tiba di Indonesia, Bakal Lihat Program Makan Bergizi Gratis
Dunia
Indonesia dan Afrika Selatan Sepakat Mempercepat Pelaksanaan Kerja Sama Pertahanan
Presiden Ramaphosa menambahkan bahwa dalam pertemuan ini, kedua negara berbagi masa depan yang sama tentang kemajuan dan pembangunan serta untuk kesejahteraan masyarakat.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 22 Oktober 2025
 Indonesia dan Afrika Selatan Sepakat Mempercepat Pelaksanaan Kerja Sama Pertahanan
Indonesia
Presiden Prabowo Klaim Indonesia yang Pertama Punya Perkampungan Haji di Mekah
Pemerintah Indonesia sedang menambah lahan yang bakal dijadikan kampung haji Indonesia di Arab Saudi.
Dwi Astarini - Rabu, 22 Oktober 2025
Presiden Prabowo Klaim Indonesia yang Pertama Punya Perkampungan Haji di Mekah
Indonesia
Menkeu Segera Alokasikan Dana Buat Produksi Mobil Maung Buatan Pindad
Pemerintah tahun ini telah menyiapkan anggaran untuk pengadaan kendaraan jenis jip tersebut, namun pelaksanaannya ditunda lantaran kapasitas PT Pindad sebagai produsen belum memadai.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 21 Oktober 2025
Menkeu Segera Alokasikan Dana Buat Produksi Mobil Maung Buatan Pindad
Indonesia
Prabowo Perintahkan Cari Siswa Cerdas Sampai Desa-Desa, Duit Rp 13 Triliun Sebagian Buat Beasiswa
Presiden Prabowo menilai dana dari hasil pengembalian kerugian negara tindak pidana korupsi tersebut dapat diinvestasikan untuk LPDP yang dikelola di bawah Kementerian Keuangan.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 21 Oktober 2025
Prabowo Perintahkan Cari Siswa Cerdas Sampai Desa-Desa, Duit Rp 13 Triliun Sebagian Buat Beasiswa
Indonesia
Prabowo Dinilai Sukses Jadikan Pertanian sebagai Program Prioritas
Capaian Prabowo terlihat dalam menjaga cadangan beras pemerintah. Program pertanian menjadi prioritas pemerintah.
Dwi Astarini - Senin, 20 Oktober 2025
Prabowo Dinilai Sukses Jadikan Pertanian sebagai Program Prioritas
Berita Foto
Aksi Teaterikal Peringatan Satu Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran di Jakarta
Aksi teaterikal mahasiswa dalam demo peringatan satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran di Jl Merdeka Selatan, Silang Monas, Jakarta, Senin (20/10/2025).
Didik Setiawan - Senin, 20 Oktober 2025
Aksi Teaterikal Peringatan Satu Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran di Jakarta
Indonesia
Kejagung Serahkan ‘Gunungan’ Uang Triliunan Rupiah Sitaan Korupsi CPO ke Negara, untuk Kemakmuran Rakyat
Penegakan hukum yang berkeadilan tidak hanya berorientasi pada hukuman, tetapi juga pada pemulihan ekonomi nasional melalui pengembalian kerugian negara.
Dwi Astarini - Senin, 20 Oktober 2025
Kejagung Serahkan ‘Gunungan’ Uang Triliunan Rupiah Sitaan Korupsi CPO ke Negara, untuk Kemakmuran Rakyat
Indonesia
Prabowo Klaim Telah Memulai Langkah Awal Hadirkan Mobil Buatan Indonesia, Ditargetkan 3 Tahun Sudah Bisa Produksi
Prabowo mengungkapkan bahwa Indonesia telah berhasil memproduksi kendaraan jenis jip yang digunakan oleh para pejabat dan perwira TNI.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 20 Oktober 2025
Prabowo Klaim Telah Memulai Langkah Awal Hadirkan Mobil Buatan Indonesia, Ditargetkan 3 Tahun Sudah Bisa Produksi
Indonesia
Capaian 1 Tahun Pemerintahan Prabowo, Program MBG Capai 1,4 Miliar Porsi Diminta Ojo Ngoyo
Presiden mengingatkan agar pelaksanaan program ini tetap mengedepankan kualitas dan kehati-hatian, tanpa memaksakan target secara berlebihan.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 20 Oktober 2025
Capaian 1 Tahun Pemerintahan Prabowo, Program MBG Capai 1,4 Miliar Porsi Diminta Ojo Ngoyo
Bagikan