Developer Game Stalker 2 Dikabarkan Berlanjut bila Perang di Ukraina Usai

Tidak dapat melanjutkan proyek dikarenakan invasi Rusia ke tempat kerjanya di Kyiv. (Foto: GSC)
TAK heran bila perang yang mengancam nyawa masyarakat Ukraina besar kemungkinan akan menghambat sebagian proyek, termasuk di industri gaming. GSC Game World yang kerap menjadi salah satu developer yang bertempatkan di Kyiv, Ukraina tidak dapat melanjutkan proyek sekuel STALKER 2 dikarenakan permasalahan perang dan pengungsian karyawannya.
Mengutip laman IGN, CEO dari GSC Game World yakni Evgeniy Grygorovych telah mengumumkan tentang proses dari penggarapan STALKER 2, dan mereka telah memutuskan untuk melanjutkan proyeknya ketika perang usai.
Baca juga:
Penjelasan tersebut juga ditekankan pada video terbaru yang dirilis oleh akun resmi YouTube GSC dengan judul "Lights! Camera! War..." yang berisikan pengumuman mengenai permasalahan pada proyeknya yang dikarenakan serangan dari Rusia.
Video tersebut memiliki caption yang penting. Berisikan tentang pengalamannya seminggu sebelum perang dimulai, mereka sedang melakukan proses motion capture di studionya. Serta mereka juga telah diberikan sebagian naskah untuk para selebritas yang berpartisipasi pada proyek minggu sebelum perang.
"Penggarapan game ini akan berpindah jadwal. Tapi kami akan melanjutkan proyek ini, ketika kami menang melawan Rusia" jelas pada akhir video dari GSC.
Baca juga:
Game Olahraga Jadi yang Paling Banyak Diunduh di PlayStation
Penjelasan tersebut juga berisikan sebagian permasalahan, dimana Rusia telah melontarkan roket, mengeluarkan tank, serta menghadirkan tentara ke tempat tinggal para karyawannya. Pihak developer yakni GSC juga saling membantu kepada karyawan dan keluarga karyawan untuk tetap bertahan hidup.
Selain itu GSC serta sebagian developer game lainnya di Ukraina sempat meminta bantuan kepada komunitas serta industri game lain untuk menggalang dana demi pertahanan Ukraina terhadap Rusia. Keputusan ini berujung banyaknya dukungan dengan galangan dana milyaran yang dikelola oleh para developer game selain GSC yakni 11 Bit Studios, GOG, Raw Fury, CD Projekt Red, Beetlewing, Wargaming, dan masih banyak lagi.
Bahkan selain developer game, influencer, streamer, serta sebagian atlit esports salah satunya Natus Vincere juga ikut serta dalam kontribusinya demi membuat para pengungsi asal Ukraina serta korban tetap aman pada saat peperangan.
Petinggi Ukraina yakni deputi Mykhailo Fedorov juga telah mendesak Xbox, Sony, serta perusahaan konsol untuk menghentikan dukungan Rusia dan Belarusia dengan surat resmi yang dirilis di akun Twitter resminya. (dnz)
Baca juga:
EA Sports Hapus Tim dan Liga Rusia di 'FIFA 22' dan 'NHL 22'
Bagikan
Berita Terkait
HoYoverse Kenalkan Gim Life Sim Kosmik Terbaru Petit Planet

Honkai: Star Rail Versi 3.6 Rilis 24 September, Bagi-Bagi Gratis Karakter Dan Heng • Permansor Terrae

Dimulai Hari Ini! Timnas Valorant Indonesia Siap Tampil Ganas di China-ASEAN Esports Championship 2025

Walkot Solo Jadikan 'Roblox' Ekskul, DPRD Ingatkan Jangan Sampai Munculkan Masalah Baru

'Super Mario Galaxy Movie', Petualangan Baru Mario Siap Mendarat di Bioskop 2026

LaLiga Menyala! Barcelona dan Real Madrid Dapat Rating Tertinggi di EA FC 26

Jadwal MPL ID Season 16 Week 4 Hari Ini: Simak Jadwal Lengkap dan Analisanya

Roblox Jadi Ekstrakurikuler SMP di Solo, Walkot Respati Sebut Jadi Edukasi Menarik

Genshin Impact Rayakan Anniversary Ke-5, Nod-Krai Resmi Dibuka

Adaptasi Game Thriller 'Exit 8' Hadir di Layar Lebar: Misteri, Anomali, dan Ketegangan di Stasiun Bawah Tanah Tokyo
