Demokrat Ingin Keluar dari Koalisi Prabowo-Sandi, Begini Sikap TKN
Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf, Johnny G Plate. (Dok. Nasdem/re1)
MerahPutih.com - Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin menunggu sikap resmi Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono terkait keinginan keluar dari Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga Uno.
Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf, Johnny G Plate, mengatakan bahwa sampai saat ini pihaknya belum mendapatkan pernyataan resmi dari SBY terkait hal tersebut.
"Tapi juga tentu sikap politik itu di BPN seperti apa. Kalau memang PD mau membuka peluang itu secara tegas. Kan yang dia bilang baru rasa, keinginan PD itu perlu juga dituangkan sikap politik mereka dengan tegas bilang 'kami berhenti dari koalisi Prabowo-Sandi'. Bukan satu dua elitenya. Mereka bergabung BPN itu melalui dokumen, dukungan formal secara organisatoris. Keluarnya PD dari BPN juga harus secara formal, datang dari pucuk pimpinan dari SBY, bukan dari anak buah. Pak SBY kan belum sampai hari ini membuka ruang," kata Wakil Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf, Johnny G Plate kepada wartawan, Sabtu (8/6)
Plate mengatakan, sikap politik Partai Demokrat tak bisa disampaikan hanya oleh segelintir elite. Sikap resmi harus datang dari sang ketum dan secara organisatoris. Mengingat, hal yang sama juga dilakukan saat bergabung dengan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga.
"Karena proses di BPN sampai sekarang ini masih berlangsung. Berulang kali pimpinan sekjen PD mengatakan koalisi mereka sampai pilpres berakhir," jelasnya.
"Kalau menang diteruskan, kalau kalah tidak tahu apakah masih terus ataukah tidak, jadikan masih ada kerancuannya. Kecuali sekarang ada pernyataan dari Pak SBY. Bukan dari segelintir elite," ujarnya.
Politikus NasDem itu mengatakan jika sikap resmi dari Partai Demokrat sudah disampaikan, maka pihaknya pun akan dengan terbuka membuka peluang kerja sama.
"Kami buka ruang kerja sama. Tapi perlu disamakan kesamaan konteks koalisinya. Tapi terbuka di sini, di sana belum tertutup," kata Plate.
Sebelumnya, Partai Demokrat (PD) menyebut hubungannya dengan Koalisi Adil Makmur yang mengusung Capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno terganggu. Demokrat pun merasa tidak lagi berkoalisi dengan 02. (Knu)
Bagikan
Berita Terkait
Demokrat Respons Usulan Koalisi Permanen, Tegaskan Fokus ke Penanganan Bencana
Percepat Penanganan Bencana Sumatra, Demokrat Desak Pemerintah Buka Akses Bantuan Asing
Jokowi Sebut Whoosh Investasi Sosial, Demokrat: Siapa yang Talangi Kerugiannya?
Partai Demokrat Dukung Menkeu soal Dana Pemda Mengendap, Tawarkan Solusi Efektif
Demokrat ‘Pelototi’ Paket Stimulus Kuartal IV 2025: Ingin Tepat Sasaran dan Berkelanjutan
Ramai Video SBY Tak Salami Kapolri saat Peringatan HUT ke-80 TNI, Demokrat Tegaskan Hubungan Baik-Baik Saja
Geger Kematian Balita di Sukabumi, Demokrat: Bukti Gagalnya Negara Lindungi Rakyat Miskin
Tegaskan Roy Suryo Sudah Mundur Sejak 2019, Demokrat Sebut Ada Upaya Adu Domba SBY dengan Jokowi
Kondisi SBY Makin Membaik, 2-3 Hari Lagi Sudah Boleh Pulang dari RSPAD
Open Recruitment Program Kreatif UMKM Meledak, Sekjen Demokrat Ikut Berperan Penting