Deddy Sitorus Beberkan Alasan PDIP Tak Masuk Kabinet Prabowo-Gibran
 Ikhsan Aryo Digdo - Minggu, 20 Oktober 2024
Ikhsan Aryo Digdo - Minggu, 20 Oktober 2024 
                ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/wpa/pri.
MerahPutih.com - Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Deddy Sitorus angkat bicara perihal partainya tak masuk dalam kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Ternyata alasannya ada kaitannya dengan status gugatan di pengadilan.
Deddy menyampaikan hal ini merespons pertanyaan wartawan yang meminta penjelasan atas pernyataan Ketua DPP PDIP Puan Maharani, bahwa PDIP tak bergabung di kabinet.
Menjawab hal itu, Deddy menuturkan, apa yang disampaikan Puan adalah bentuk sikap PDIP. Diketahui Puan menyatakan PDIP mendukung pemerintahan Prabowo di parlemen, tapi tak menempatkan kader di kabinet.
“Ibu Puan berbicara atas nama partai, jadi sudah seharusnya menjadi pegangan bagi kami semua,” kata Deddy dalam keterangannya, Minggu (20/10).
Baca juga:
Dia pun membeberkan alasan PDIP tak masuk kabinet Prabowo. Salah satunya karena masih ada gugatan soal Peraturan KPU mengenai keabsahan pencalonan Gibran sebagai cawapres.
“Pertama, kami masih berpendapat bahwa keputusan KPU yang merevisi PKPU, yang meloloskan Gibran tanpa mematuhi prosedur yang diatur oleh regulasi yang anda bermasalah. Dan masih menjadi sengketa hukum yang belum selesai,” jelas Deddy.
Selain itu, kata Deddy, PDIP menghormati semua pihak yang menjadi bagian koalisi Prabowo dalam Pilpres 2024 dan kemudian nama-nama mereka masuk dalam proses rekrutmen kabinet yang sedang berjalan.
“Menurut kami, portofolio kementerian dan nomenklatur lembaga-lembaga yang dibentuk pemerintahan baru sudah cukup besar. Sehingga akan menambah kompleksitas jika PDI Perjuangan bergabung saat ini,” bebernya.
Baca juga:
Pemprov DKI Pastikan Jakarta Kembali Bersih Pasca Pelantikan Presiden Prabowo
Dia pun menegaskan, PDIP mendukung penuh pemerintahan baru untuk bekerja semaksimal mungkin demi menghadapi tantangan ke depan.
“Dukungan itu tidak harus dilakukan dengan menjadi anggota kabinet, tetapi dengan memberikan kontribusi melalui pandangan, masukan yang konstruktif,” imbuhnya.
Selain itu, Deddy menyebut, parlemen merupakan lembaga yang bertugas melakukan fungsi check and balance terhadap jalannya pemerintahan. Sehingga bukan hanya PDIP, tapi semua fraksi mempunyai kewajiban untuk mengoreksi kebijakan, agar pemerintah bisa selaras dengan tujuan bernegara, konstitusi, dan rakyat.
“Kami berharap agar Presiden Prabowo mampu menunjukkan kepemimpinan yang efektif, mengelola pemerintahan dan negara secara konstitusional, adil dan efektif dan memilih pembantu-pembantunya dengan prinsip meritokrasi dan the right person on the right place. Semoga amanah dan sukses untuk Presiden Prabowo,” pungkasnya. (pon)
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
Presiden Prabowo Telah Tiba di Korea Selatan, Ini Agenda dan Isu KTT APEC 2025
 
                      Presiden Prabowo Berada di Korea Selatan Selama 3 Hari, Hadiri KTT APEC
 
                      Prabowo Ingatkan Bawahanya Jangan Ada Orang Pintar Merasa Bisa Mengakali Rakyat
 
                      Momen Presiden Prabowo Subianto Pimpin Pemusnahan Narkoba 214,84 Ton di Jakarta
 
                      Prabowo Sebut Persepsi Publik Terhadap Kepolisian, Kerap Dikritik
 
                      Pemerintah Bakal Reforestasi di Lahan Seluas 12 Juta Hektare, Gunakan Pola Multiusaha atau Multitanaman
 
                      Polri Transformasi 118 Kampung Jadi Kampung Bebas Narkoba
 
                      Presiden Prabowo Dipastikan Terbang ke Korea Selatan Hadiri KTT APEC
 
                      Presiden Prabowo Pulang Lebih Awal ke Tanah Air dari KTT ASEAN, Disebut Ada Hal Mendesak
 
                      Politikus DPR Usulkan Pelajaran Bahasa Portugis Diujicobakan di NTT
 
                      




