Datangi Korban Banjir Makassar, Sandiaga Bantah Kalau Itu Kegiatan Politik


Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno bersama korban banjir Makassar. (Foto: merahputih.com/Ponco Sulaksono)
MerahPutih.com - Sandiaga Uno memulai kegiatannya di Makassar dengan mengunjungi korban banjir. Ia juga menggelar diskusi penanggulangan bencana banjir bersama masyarakat korban banjir dan lembaga bantuan sosial di Kecamatan Tamalate, Kelurahan Mangasa, RW 1,2,3,4 Jalan Malengkeri Lorong Zchar VI,VII, Sulawesi Selatan, Sabtu (26/1).
Sandi meminta kedatangannya di kampung yang terkena banjir akibat luapan Sungai Jenebarang tersebut dikaitkan dengan kegiatan politik. Ini adalah kegiatan kemanusiaan.
Calon wakil presiden ini mengajak seuruh elemen masyarakat yang ingin membantu memberikan sumbangan untuk korban banjir melalui badan Yayasan Amal Jariyah Indonesia.
Ada 143 rumah yang tenggelam 200 kepala keluarga yang terkena dampaknya dan 1000 orang yang merasakan dampak banjir paling buruk tersebut.
"Dengan banyaknya bencana di negeri ini. Saya bersama Prabowo Subianto, jika diberikan amanat melayani masyarakat akan membentuk kementerian penanggulan bencana, agar ada tindakan sebelum dan sesudah bencana. Indonesia terletak di ring of fire. Sudah saatnya kita punya kementerian untuk penanggulangan bencana tersebut," ucap Sandi usai acara kepada para pewarta.
Sriyanti, korban banjir mengeluhkan minimnya bantuan dari pihak yang berwenang. "Kamu membutuhkan baju sekolah dan buku-buku," kata Seiyanti.
Hal yang sama dikemukakan Fatimah dan Zahrun. Mereka mengeluhkan lambatnya penanggulangan pascabanjir.
Sandi pun mengutip firman Allah SWT, dibalik kesulitan ada kemudahan. "Mudah-mudahan kita semua di sini diberikan kemudahan usai banjir ini," doa Sandi yang di amini seluruh kirbam banjir. (Pon)
Bagikan
Berita Terkait
MPR Tanggapi Polemik Komeng dan Pramono soal Banjir, Sarankan Kolaborasi Selesaikan Bersama

Operasi SAR untuk Korban Banjir di Bali Sudah Dihentikan, Tidak dengan Bencana Tanah Longsor

18 Orang Meninggal Akibat Bencana Banjir di Bali Menurut BNPB, Simak Juga Kerusakan yang Terjadi

BMKG Peringatkan Warga Jawa Barat Potensi Cuaca Ekstrem 18-24 September, Bisa Picu Banjir hingga Tanah Longsor

Status Darurat Bencana Kota Denpasar Turun ke Transisi Menuju Pemulihan, Berlangsung Selama 3 Bulan

Kemensos Gelontorkan Santunan Rp 15 Juta untuk Korban Meninggal akibat Banjir Bandang Bali

Banjir Jakarta Mulai Surut, 2 RT Masih Terendam hingga Selasa (16/9) Sore

12 RT di Jakarta Selatan Banjir, Ketinggian Sampai 70 Centimeter

Bali Dilanda Cuaca Ekstrem dan Banjir, Pemda Minta BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca

Bali Berpotensi Dilanda Cuaca Ekstrem Hingga 21 September 2025, BBMKG Ungkap Penyebabnya
