Dari 1,2 Juta Ton Penugasan Pemerintah, Bulog Telah Salurkan 1 Juta Ton Beras SPHP


Beras SPHP. (Foto: Antara)
MerahPutih.com - Bulog terus berupaya stabilkan harga beras di pasaran. Paling tidak, sebanyak 1 juta ton beras Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) telah disalurkan sepanjang Januari hingga menjelang penghujung Agustus 2024.
Selain menyalurkan beras SPHP, BUMN di bidang pangan itu juga telah melaksanakan lebih dari 1000 kali Program Bulog Siaga atau Gerakan Pangan Murah (GPM) sepanjang Januari hingga 20 Agustus 2024.
"Kami terus kerja sama dengan pengecer, ritel modern dan mitra-mitra lainnya sehingga penyaluran beras SPHP lebih efektif mendekati konsumen akhir atau masyarakat,” kata Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi.
Penyaluran beras SPHP sebagai upaya untuk menjaga ketersediaan komoditas tersebut di sejumlah ritel modern dan kios-kios serta menjaga stabilisasi harga agar bisa dijangkau oleh masyarakat.
Baca juga:
Program Makan Siang Gratis Bisa Bikin Lonjakan Impor Beras
Bayu menyebutkan, bahwa pihaknya mendapat tugas dari pemerintah untuk menyalurkan beras SPHP minimal 1,2 juta ton sepanjang tahun 2024.
Sementara untuk cadangan beras pemerintah (CBP) yang dikelola Perum Bulog hingga saat ini sebanyak 1,35 juta ton. Bahkan, akan bertambah 400 ribu ton dari impor yang saat ini dalam perjalanan.
Bayu Krisnamurthi menyatakan, Program SPHP bagian dari strategi dalam menstabilkan harga beras di pasaran agar tetap terjangkau oleh masyarakat luas serta memastikan pasokan tetap tersedia, terutama saat kelangkaan beras di tengah produksi yang menurun.
Beras Program SPHP merupakan beras yang berasal dari cadangan beras pemerintah (CBP) yang disalurkan ke masyarakat lewat skema subsidi dengan harga penjualan sesuai harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan.
Baca juga:
Program Makan Siang Gratis Bisa Bikin Lonjakan Impor Beras
Beras SPHP tahun 2024 dilaksanakan secara merata di seluruh wilayah Indonesia dalam bentuk curah maupun kemasan 5 kg dengan harga untuk Zona 1 yang meliputi Jawa, Lampung, Sumsel, Bali, NTB, dan Sulawesi Rp 10.900 per kg.
Kemudian untuk Zona 2 meliputi Sumatera selain Lampung dan Sumsel, NTT, dan Kalimantan Rp 11.500 per kg; dan Zona 3 meliputi Maluku dan Papua Rp 11.800 per kg.
Beras SPHP yang didistribusikan Bulog memiliki ciri-ciri khusus, seperti logo Badan Pangan Nasional (kiri atas); logo Bulog yang terdapat di atas kanan kemasan. Selain itu, terdapat juga tulisan "Cadangan Beras Pemerintah" di bagian tengah bawah kemasan.
Ciri lainnya adalah adanya gambar semangkok nasi (kanan bawah); keterangan berat bersih (Nett) di tengah bawah; dan tulisan "didistribusikan oleh Perum BULOG" di bagian kemasan. (*)
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Harga Beras di Retail Moderen Bisa Capai Rp 130 Per 5 Kilogram, YLKI Pertanyakan Stok Beras Melimpah

Berbagai Harga Pangan di Jakarta Berfluktuasi, Beras Premium, Minyak Goreng dan Gula Masih Alami Kenaikan

Setelah 2 Tahun Impor Beras, Pemerintan Stop Beli Dari Luar Negeri

Harga Beras SPHP Diklaim Lebih Murah Dibanding Beras Medium, Hari Ini Harga Beras Capai Rp 13.954 Per Kg Masih di Atas HET

Stok Melimpah Namun Harga Melambung Jadi Pertanda Masalah Serius, Pemerintah Diminta Waspadai Spekulasi dan Kartel Beras

Biar Rakyat Senang Saat Belanja, Mendagri Perintahkan Daerah Tahan Inflasi Maksimal di 3,5 Persen

300 Ribu Ton Beras SPHP Sudah Terdistribusi, Pemerintah Terapkan 5 Strategi Buat Mempercepat

Beras Langka di Toko Ritel, Harga di Agen Naik hingga Rp 25 Ribu

Harga Beras Meroket, Mentan Klaim Terjadi Penurunan di 22 Provinsi

Pemerintah Akui Harga Beras Naik Dampak HPP Gabah Rp 6.500, Tapi Petani Nyaman
