Dampak Badai Cempaka, Empat Orang Meninggal Dunia Terkena Longsor
Rumah warga Kulonprogo terkena longsor. (TRC BPBD DIY)
MerahPutih.com - Siklon tropis atau badai cempaka sebabkan empat warga di Daerah Istimewa Yogyakarta meninggal dunia. Keempatnya meregang nyawa terkena tanah longsor. Pasalnya hujan lebat tiada henti mengguyur DIY sejak Senin malam.
Kepala Seksi Kedaruratan dan Kesiapsiagaan Bencana BPBD DIY Danang Samsurizal mengatakan tiga orang yang tewas adalah warga Pringgokusuman Kota Yogyakarta.
"Tiga orang itu satu keluarga yang tewas karena rumahnya terkena longsoran Talud. Dua korban sudah berhasil dievakuasi. Satu lagi dievakuasi besok," ujar Danang melalui sambungan telepon di Yogyakarta, Selasa (28/11) malam.
Sementara satu korban lagi adalah warga di Kecamatan Gedangsari, Kabupaten Gunungkidul. Danang menjelaskan korban tersebut meninggal dunia karena terseret banjir. Namun sebelumnya rumah korban sempat terkena longsor.
Selain merenggut korban jiwa, longsor juga menebabkan dinding masjid sebuah pondok pesantren di Kokap Kulonprogo jebol. Akibatnya tiga santri yang sedang berada di dinding terluka ringan. Tanah Longor turut merusak belasan rumah, dan menutup akses Jalan dibeberapa titik.
Data Situasi kebencanan dari BPBD DIY, hingga Selasa pukul 20.45 WIB, tanah longsor menerjang 73 titik di seluruh wilayah DIY. Yakni 44 titik di wilayah Bantul, 10 titik Kulon Progo, 6 titik di Gunungkidul, 7 titik di Sleman dan 6 titik di kota Yogyakarta.
"Wilayah Bantul yang longsor ada di Piyungan, Immogiri. Kalau di Kota ada di Juminahan, Gambiran Umbulharjo, dan Bumijo Jetis,"jelas Danang.
Sementara wilayah yang longsor di Kabupaten Sleman ada di Kecamatan Prambanan. Longsor turut menimpa rumah warga di Kecamatan Pengasih Kulon Progo.
Warga yang rumahnya rusak terkena longsor sudah diungsikan Ke Balai desa terdekat atau ke rumah saudara yang aman dari longsor.
Tim dan relawan BPBD pun masih bersiaga sepanjang malam untuk mengantisipasi dan bertindak jika terjadi bencana susulan pasalnya hingga malam ini hujan deras terus mengguyur seluruh wilayah DIY.
Seperti diketahui, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pada Senin (27/11) mendeteksi siklon tropis atau badai cempaka yang tumbuh sangat dekat dengan pesisir selatan Pulau Jawa.
Dampak dari badai cempaka yaitu cuaca ekstrem tiga hari ke depan. Potensi hujan lebat disertai petir dan angin kencang di wilayah Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur. (*)
Berita ini merupakan laporan dari Teresa Ika, kontributor merahputih.com untuk wilayah Yogyakarta dan sekitarnya. Baca juga berita lainnya dalam artikel: Ini Dampak dari Badai Cempaka yang Bakal Terjang Indonesia
Bagikan
Berita Terkait
Prakiraan Cuaca BMKG 9 Desember: Waspada Hujan Petir dan Cuaca Bervariasi di Sejumlah Wilayah Indonesia
BMKG Keluarkan Peringatan, Bengkulu Masuk Kategori Waspada Cuaca Buruk 3 Hari Ke Depan
Hari Ini Hujan Intai Sumbar-Sumut-Aceh, BMKG Ingatkan Semua Pihak Tetap Waspada
Penyebab Cuaca Ekstrem di Sumut-Aceh, BNPB: Ada Pergerakan Siklon Tropis dari Selat Malaka
Prakiraan Cuaca BMKG, 24 November: Mayoritas Kota Besar Indonesia Diguyur Hujan dan Petir
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 24 November 2025: Awan Tebal di Pagi Hari, Siang Bakal Cerah Berawan
Presiden Prabowo Minta Setiap Kerdatangannya tak lagi Disambut Anak-Anak, Kasihan Lihat Kepanasan dan Ganggu Jam Sekolah
Penyebab Hujan Deras di Jabodetabek, BMKG: Dinamika Atmosfer sampai Pemanasan di Darat
BMKG Rilis Peringatan Cuaca Jumat, 14 November 2025: Waspada Hujan Lebat Disertai Petir di 9 Kota Besar, Serta Ancaman Banjir Rob di Pesisir Jawa dan Kalimantan.
Prakiraan BMKG 12 November 2025: Mayoritas Kota di Indonesia Bakal Diguyur Hujang Ringan Hingga Lebat Disertai Kilat dan Angin Kencang